Mengapa Kiper Mengenakan Sarung Tangan?

Terkadang ada detail yang tidak kita perhatikan di sepakbola. Salah satunya adalah sarung tangan yang digunakan oleh kiper. Pertanyaannya: Apakah kiper wajib mengenakan sarung tangan? Bagaimana kalau ia melepasnya?

Berdasarkan The Guardian, dalam aturan FIFA, tidak ada yang menyatakan kalau kiper harus mengenakan sarung tangan. Artinya, kiper boleh-boleh saja tak mengenakan sarung tangan ketika mengawal gawang.

Ada beberapa alasan mengapa kiper mengenakan sarung tangan. Yang paling utama adalah soal keamanan. Tendangan pemain profesional biasanya amatlah keras. Sarung tangan bisa meredam kekuatan tendangan tersebut. Soalnya, bahan yang digunakan, selain tebal, juga memiliki struktur khusus di bagian jari. Ini meminimilasasi cedera pada jari saat salah menahan bola.

Yang kedua adalah meningkatkan kelengketan tangkapan pada bola. Soalnya, di sepakbola, kondisi cuaca bisa sulit diprediksi. Saat cuaca hujan, bola menjadi lebih licin. Di sini penting bagi kiper punya sarung tangan yang meminimalisasi peluang bola tergelincir saat ditangkap.

Kiper Tanpa Sarung Tangan

The Guardian menjawab pertanyaan dari salah satu pembacanya, Tony Crawford, yang bertanya siapa kiper terakhir yang main tanpa menggunakan sarung tangan. Soalnya, yang ia ingat adalah Pat Jennings, mantan kiper Arsenal di era 1970-an.

Kiper terakhir yang tak mengenakan sarung tangan di kompetisi internasional adalah Ricardo. Ia melakukannya di Euro 2004 dalam adu penalti menghadapi Inggris. Ricardo berhasil menghentikan tendangan Darius Vassell. Setelah itu, tanpa sarung tangan, ia maju menjadi penendang penalti, dan mencetak gol ke gawang David James sekaligus memenangi pertandingan itu.

Dalam sebuah wawancara usai pertandingan, Ricardo menyebut kalau alasannya melepas sarung tangan adalah untuk permainan pikiran belaka.

“Aku merasa kalau aku harus melakukan sesuatu usai kebobolan tiga penalti yang semuanya ke arah tengah. Melepas sarung tangan adalah apa yang terpikir olehku saat itu dan aku mencobanya serta memotivasi diriku sendiri juga untuk menangkis tendangan Vassell,” kata Ricardo.

Selain itu, kiper Prancis yang pernah membela Paris Saint-Germain dan West Ham United, Bernard Lama, juga terkadang bermain tanpa mengenakan sarung tangan. Lama melakukannya, karena di musim panas, mengenakan sarung tangan bakal bikin dia tak nyaman.

Tak mengenakan sarung tangan dirasa Lama akan membuatnya mendapatkan kontak yang lebih baik dengan bola. Namun, gara-gara itu, jarinya jadi “hancur” karena menahan tendangan super keras dari pemain lawan.

Kiper Futsal Tak Pakai Sarung Tangan

Berbeda dengan di sepakbola, di futsal, kiper umumnya tak mengenakan sarung tangan. Hal ini juga tidak ada dalam aturan, tapi ada alasan di balik itu semua.

Sarung tangan punya bobot yang relatif berat dan hal tersebut tidak cocok buat futsal yang lebih mengandalkan sentuhan dan kontrol. Ketebalan bahan dari sarung tangan cocok untuk menahan tendanga super keras di sepakbola, tapi untuk futsal tidak demikian.

Kalaupun menggunakan sarung tangan, kiper futsal biasanya menggunakan yang berbahan latex tipis, dengan bagian jari yang terbuka, tanpa tambahan pengaman di belakang jari. Latex memudahkan kiper mengontrol bola, sementara absennya pengaman membuat jari kiper lebih lentur saat mengarahkan bola.

Kiper yang tak mengenakan sarung tangan, utamanya mengutamakan presisi yang dibutuhkan saat melempar bola. Apalagi, lemparan bola di futsal jauh lebih efektif ketimbang di sepakbola.

Selain itu, tidak ada kondisi eksternal, misalnya berdebu atau hujan deras, yang membuat kontrol terhadap bola menjadi berkurang. Bola akan berada pada kondisi yang sama, sehingga bahan tambahan, dalam hal ini sarung tangan, tidak diperlukan di futsal.

Sumber: The Guardian.