Mengenal Asal Muasal Istilah Derbi

Foto: Luxos.com

Merinding adalah sebuah keniscayaan jika Anda berada di dalam suasana pertandingan derbi di stadion secara langsung. Sebab pertandingan derbi hampir pasti menjadi pertandingan menarik, baik di dalam maupun luar lapangan sepakbola. Bahkan terjadi di liga yang tidak menarik sekalipun.

Media dan pendukung sepakbola kerap kali menyebut sebuah rivalitas satu kota dalam pertandingan olahraga dengan istilah derbi. Di dalam kamus sepakbola, derby adalah pertandingan kesebelasan olahraga, khususnya lokal, yang mempertemukan kedua kesebelasan yang masing-masing memiliki rivalitas tersendiri.

Asal Muasal Kata Derbi

Tidak ada sumber jelas yang benar-benar secara lengkap menjelaskan asal muasal istilah derbi. Ada sejumlah teori tentang hal ini. Seperti yang dispekulasi berawal dari sebuah kota kecil di Ashbourne, Derbyshire, Inggris. Kota itu bisa dibilang mengklaim menginsiasi kata derbi dari sebuah festival tahunan pada awal abad ke-12.

Pertandingan tahunan itu adalah permainan tradisional sejenis sepakbola bercampur dengan rugbi bernama Royal Shrovetide Football Match. Mempertemukan antara dua penduduk berseberangan dari sebuah Sungai Derwent yang mengalir membelah kota tersebut antara Uppers dan Downers.

Satu tim mengusung Nuns Mill di utara sebagai gawang, sedangkan satu tim lagi memakai Gallows Balk di selatan. Tujuan pertandingan ini adalah untuk meletakan sebuah bola kulit yang telah dicat ke gawang lawan dengan berbagai cara yang baik maupun buruk.

Kedua gawang berjarak sekitar 4,8 kilometer yang berada di Nuns Mill di utara kota dan satu gawang lagi berada di Gallows Balk di Selatan kota. Jadi bisa dibayangkan betapa melelahkannya pertandingan ini dan jumlah pemainnya bisa mencapai 1000 orang.

Meski konon sekitar 1000 pemain untuk satu tim, gol jarang terjadi karena duel sengit banyak mengambil tempat di tengah Sungai Derwent atau daerah Markeaton. Ajang ini menjadi sangat fenomenal karena hampir selalu memakan korban jiwa akibat perkelahian secara berkelanjutan.

Sebab ditambah dengan diperbolehkannya para pemain untuk menghalalkan segala cara. Maka tidak jarang terjadi peserta mengalami patah lengan kaki atau retak di kepala. Walikota pun mencoba untuk melarang permainan itu. Sampai pemerintah pusat turun tangan pada 1846.

Kemudian muncul surat dari dari Sekretaris Negara kepada Walikota, William Eaton Mousley, yang dibacakan di Market Place, agar olahraga bola Shrovetide berhenti dimainkan di Derbyshire. Asumsinya mungkin bahwa penggunaan kata derbi terkait dengan sengitnya pertempuran di kawasan Derbyshire tersebut.

Meskipun secara rasional, menyambungkan pertandingan bersejarah itu dengan penggunaan istilah derbi memang sangat tidak nyambung. Namun selalu ada percampuran dongeng, mitos, cerita dan klaim dari berbagai pihak jika berbicara soal sejarah.

Faktor ini juga yang membuat adanya sumber lain mengenai istilah derbi. Sebab ada juga teori yang mengatakan bahwa derbi adalah nama lomba balap kuda bergengsi di Inggris. Lomba ini dicetuskan Edward Smith Stanley (12th Earl of Derby) pada 1780.

Memasuki 1840, kata derbi tidak lagi hanya menjadi sebuah kata yang mengacu kepada sebuah ajang balap kuda semata. Sebab istilah derbi sudah digunakan secara umum di Bahasa Inggris untuk merujuk kepada berbagai jenis perlombaan, permainan atau pertandingan olahraga.

Istilah ini kemudian dikhususkan lagi menjadi local derby yang berarti pertandingan olahrga di antara rival lokal. Pertama kalinya frase derbi ini digunakan di pertandingan sepakbola adalah pada edisi cetak Daily Express, Oktober 1914: “A Local Derby Between Liverpool and Everton”.

Istilah Derbi yang Semakin Meluas

Terminologi sepakbola terus berkembang setiap saat. Sepakbola yang didaulat berasal dari Inggsi, sering menciptakan banyaknya istilah berbahasa Inggris maupun serapannya yang menjadi keseharian sepakbola di seluruh dunia. Begitu pun pada kenyataannya, julukan derby tidak hanya disematkan pada rivalitas klub satu kota dalam sebuah laga.

Tolak ukur derby tidak cuma lokasi yang berdekatan, melainkan sudah terdogma pada rivalitas. Derbi berubah menjadi kata yang digunakan untuk merujuk kepada sebuah persaingan yang terjadi di dunia sepakbola. Biasanya karena persaingan prestasi antara kedua klub yang bersangkutan.

Alhasil, persaingan antara dua kesebelasan satu kota yang membuat pertandingan menjadi bergengsi atau suatu sebab lain yang menyebabkan kedua tim memiliki rivalitas. Jika dua kesebelasan sepakbola memiliki sejarah rivalitas dan apalagi berada di satu dareah yang sama, hampir pasti itu disebut derbi.

Atas cerita Edward Smith Stanley, persaingan derbi acapkali diibaratkan seperti pacuan kuda. Ketika ada kesebelasan yang bersaing sengit, selayaknya kuda pacu yang berlomba, bisa dikatakan sebagai sebuah derby. Maka dari itu kata derbi tidak bisa diartikan sebagai persaingan antar kesebelasan satu kota.

Derbi memiliki makna yang lebih luas dari sekadar pertandingan bertensi panas. Ada konteks yang dipertaruhkan, yaitu berupa gengsi dan harga diri secara historis. Intentistas rivalitas ini bervariasi, mulai dari sekadar pertandingan persahabatan, sampai kekerasan yang terjadi di luar stadion, bahkan sampai konflik peperangan yang melibatkan militer.

Maka dari itu istilah derbi juga disematkan pada pertandingan liga yang paling ketat seperti Derby d’Italia, El Clasico, Derby North Side, De Klassieker dan lainnya. Memang istilah derbi sudah sangat meluas sekarang ini. Real Madrid dan Barcelona yang tidak berada di satu kota (terpisah 500 km) sekarang sudah disebtu sebagai derbi dengan tajuk El Clasico. Juventus dengan Inter Milan (terpisah 123 km) juga disebut derby d’Italia.

Di indonesia, ada Persija Jakarta dengan Persib Bandung. Ada juga kesebelasan yang bernama Derby, yaitu Derby County yang memiliki pertandingan derbi melawan Nottingham Forest dan Leicester City. Liverpool dengan Manchester United disebut North West Derby karena masih apda satu kawasan di Inggris Utara.

Melihat istilah yang sudah meluas, tidak semua pertandingan bisa masuk kategori derbi. Sebuah derbi adalah pertandingan antara dua rival dari satu daerah yang sama, di mana pengertian daerah ini bisa menjadi lebih luas lagi dan bahkan sampai seluas batas negara.

Liga Inggris menjadi salah satu contoh laga derbi yang dapat dilihat oleh jutaan pasang mata penonton sepakbola. Derby terbanyak di dunia berada di Liga Inggris. Ada pula derbi persahabatan seperti antara AS Roma dan Napoli atau lainnya pada dahulu, meski sekarang bergeser menjadi saling bermusuhan.

Memang di olahraga secara umum, rivalitas ini terjadi secara intens antara tim, sampai atlet-atlet, pelatih dan manajemen di dalamnya, tapi akan terasa lebih kuat lagi bagi para suporter mereka. Buktinya, banyak pertandingan derby yang menjadi suatu partai paling ditunggu oleh masing-masing pendukungnya. Hal ini membuat sebuah derbi adalah pertandingan yang menjamin jumlah penonton, rating televisi, pemasukan kesebelasan dan bumbu-bumbu lainnya yang mewarnai.

Sumber: This is Derbyshire