Mengenal Istilah “Clutch Player” dalam Sepakbola

Seperti yang kita semua ketahui, Sevilla meraih gelar ketujuh nya di Europa League usai menundukkan AS Roma pada laga final di Puskás Aréna, Budapest. Kemenangan ini tak hentinya mendapat sorotan media bahkan hingga beberapa hari setelah laga tersebut dilangsungkan.

Di kubu AS Roma, siapa lagi yang jadi sorotan kalau bukan sang juru taktik, Jose Mourinho alias The Special One. Ketidakpuasan Mou pada beberapa keputusan wasit asal Inggris, Anthony Taylor bahkan mendominasi pemberitaan di berbagai media mainstream.

Menariknya, di kubu pemenang justru bukan pemain kunci seperti Ivan Rakitic atau Bono alias Yassine Bounou, melainkan Gonzalo Montiel, yang mendapatkan sorotan. Bek timnas Argentina itu masuk menggantikan Jesus Navas pada laga final tersebut sebelum menjadi salah satu pemain paling penting bagi kemenangan Sevilla.

Kemunculan meme yang berisikan “pujian” pada Montiel ramai di berbagai platform sosial media. Salah satunya adalah foto dengan objek pedal mobil bertransmisi manual yang pada pedal paling kiri ditaruh wajah Gonzalo Montiel.

Tentu saja itu adalah pedal kopling atau clutch dalam bahasa Inggris. Lalu apa hubungan Montiel dan pedal kopling?

Dalam dunia olahraga, khususnya di Amerika Serikat­, istilah clutch ini digunakan untuk merujuk pemain yang berhasil tampil bagus dan berhasil menjadi pemain pembeda dalam sebuah pertandingan.

Situs dictionary.com menjelaskan bahwa: “In slang, clutch refers to something done (well) in crucial situation, such as clutch play in sports that pushes a team into victory. More broadly, clutch can characterize something as “excellent” or “effective.”

Istilah clutch ini sebenarnya lebih populer di Amerika Serikat, karena banyak disebut-sebut di kalangan komentator olahraga, khususnya dalam siaran baseball. Akibatnya, sebagian dari literatur atau jurnal akademis mengenai fenomena ini diteliti dalam olahraga baseball.

“Yerkes-Dodson Law”

Penggunaan isilah ini merujuk juga pada studi yang dilakukan lebih dari 100 tahun lalu. Literatur akademik awal menyajikan bukti clutch player dalam “Yerkes-Dodson Law”.

Dalam penelitian pada tahun 1908, psikolog Robert Yerkes dan John Dillingham Dodson menemukan bahwa stres atau gairah (tekanan) meningkatkan kinerja sampai taraf tertentu. Tetapi stres yang terlalu banyak atau terlalu sedikit menyebabkan penurunan kinerja atlet.

Membahas mengenai Montiel, wajar ketika ia mendapatkan sorotan publik tentang performanya. Pasalnya, bukan kali pertama baginya untuk menjadi penentu kemenangan bagi tim yang diperkuatnya. Belum hilang dari ingatan, Montiel juga yang berhasil menjadi penentu Argentina untuk menjadi pemenang Piala Dunia 2022 di Qatar lewat tendangan penalti.

Beberapa bulan setelah merebut gelar Piala Dunia, Montiel berhasil menjadi penentu Sevilla meraih gelar Europa League ketujuhnya, dan lagi-lagi lewat tendangan penalti. Sebenarnya, tendangan penaltinya sempat ditepis oleh Rui Patricio. Namun, wasit Anthony Taylor menganggap kiper AS Roma melakukan foul karena kakinya melewati garis. Usai melakukan tendangan ulang, Montiel berhasil memasukkan bola ke dalam gawang.

Sebenarnya selain clutch player, istilah clutch ini bisa merujuk pada momentum atau suatu situasi dalam jalannya pertandingan yang disebut clutch moment. Situasi ini tidak hanya terdapat dalam situasi menyerang (offensive situation), bahkan bisa juga terjadi dalam situasi bertahan.

Dalam olahraga basket yang memungkinkan untuk melakukan time-out, biasanya pelatih menggunakan keuntungan ini untuk mengubah rencana atau strategi untuk memenangkan juga mempertahankan keunggulan. Sementara di sepakbola, momen ini biasa diciptakan setelah situasi pelanggaran atau umumnya set-piece.

Jika istilah clutch disebut untuk merujuk pemain yang berhasil keluar dari tekanan, lalu istilah apa yang digunakan untuk pemain yang gagal keluar dari tekanan?

Di Amerika Serikat, istilah ini disebut choke ­atau choking (seperti tuas cuk di kendaraan). Di Eropa atau di Inggris, istilah seperti bottle it/bottling it untuk pemain atau tim yang gagal keluar dari tekanan.