Mengenal Pekerjaan Technical Observer di Sepakbola

UEFA mempekerjakan 16 orang sebagai pengamat teknis di Euro 2020 dengan Fabio Capello sebagai ketuanya. Lantas, apa tugas technical observers atau pengamat teknis tersebut?

Salah satu anggotanya adalah mantan pelatih Finlandia dan Latvia, Mixu Paatelainen, yang sudah dipekerjakan sejak 2014. Bukan cuma di Euro, ia juga terlibat di Liga Champions dan Europa League. Di Euro 2020, ia bertugas di Saint Petersburg dan menganalisis pertandingan di sana.

Apa peran pengamat teknis di Euro 2020?

“Kami menganalisis pertandingan secara taktikal. Kami melihat pada bagaimana kesebelasan bertahan dan bagaimana mereka menyerang, dan transisinya. Saat sebuah tim memenangi bola, apakah mereka akan membangun serangan pelan atau cepat? Dan saat mereka kehilangan bola, apa reaksi pertama mereka? Apakah mereka akan menekan dengan cepat atau melepaskannya?”

“Kami melihat gol dengan detail: bagaimana mereka mencetak gol? Kami melihat kalau ada sesuatu yang spesial dalam prosesnya. Kami juga melihat pada bagaimana pelatih menggunakan imajinasi mereka untuk mendapatkan keuntungan dan bagaimana mereka memutus kekuatan lawan. Kami memilih man of the match dan menyorot pemain terbaik di pertandingan. Dalam turnamen, kami memilih skuad all-star dan pemain terbaik. Tambahan, kami juga mengidentifikasi tren. Bagaimana tim papan atas bermain.”

Kemampuan penting apa yang harus dimiliki pengamat?

“Seorang pengamat membutuhkan pengalaman untuk melihat suatu pertandingan. Anda melihatnya dengan detail: posisi pemain, umpan pertama saat mereka memenangi bola, bagaimana mereka bergabung, bagaimana mereka mengantisipasi berbagai hal. Dan keputusan kepelatihan, seperti bagaimana mereka mengubah cara tim bermain dan mencoba memenangi pertandingan.”

“Seringkali ketika seorang reporter atau penggemar menyaksikan pertandingan, mereka tak melihat hal-hal kecil, apakah fullback sedikit lebih tinggi atau dalam, sebagai contoh sederhananya. Itu adalah hal yang kami sorot dan bawa ke orang-orang.”

Apa tantangan terbesarnya?

“Aku tak melihat adanya tantangan besar. Kami mendapatkan hak istimewa untuk menyaksikan pertandingan itu dan mengikuti turnamen secara langsung. Pertandingan adalah pertandingan. Anda menganalisa apa yang terjadi di sana dan memberi tahu orang-orang.”

Bagaimana pandemi memengaruhi kerja tim teknis?

“Larangan berpergian menghalangi kami untuk bersama-sama padahal itu selalu menjadi kesempatan yang bermanfaat untuk bersama orang-orang dengan pengetahuan sepakbola yang luas, untuk mendiskusikan pertandingan, dan bagaimana mereka melihatnya, dan bertukar informasi.”

“Ini merupakan kerugian, tapi bisa dimengerti. Alih-alih, kami melakukan rapat virtual untuk memastikan kami bersama dan bertukar pandangan. Juga, kami tak bisa mewawancarai pelatih secara langsung karena mereka bekerja dalam bubble. Biasanya, senang mendengar dari mereka secara langsung secara detail mengapa mereka membuat keputusan.”

Menurut Anda, bagaimana wawasan Anda akan mendukung pengembangan teknis pertandingan?

“Semua informasi ini diberikan kepada semua orang. Informasi ini tersedia untuk pelatih di seluruh Eropa yang akan mendapat manfaat darinya dan mengetahui sepakbola apa yang dimainkan di turnamen tertentu seperti Euro 2020. Semoga mereka dapat belajar dan mengambil sesuatu darinya untuk digunakan sendiri. Singkatnya, kami mencatat sepakbola apa yang dimainkan dan mendistribusikan pengetahuan itu kepada pelatih.”

Hal positif apa yang didapatkan dari Euro 2020?

Di lapangan, lebih banyak gol tercipta ketimbang Euro terakhir. Kesebelasan main lebih positif dan transisinya lebih cepat saat tim memenangi bola. Waktu kesebelasan menguasai bola sebelum mereka mencetak gol lebih sedikit, jadi kelihatannya tim lebih efektif dalam penguasaan bola ketika mereka punya bola.

***

Sejak tahun 1996, UEFA telah menerbitkan lebih dari 130 laporan teknis tentang kompetisi klub dan tim nasionalnya, menciptakan wawasan teknis dan taktis tentang evolusi permainan Eropa selama seperempat abad terakhir.

Dipimpin oleh Fabio Capello dari Italia, total 16 pengamat teknis meliput Euro 2020. Angka ini meningkat drastis ketimbang Euro 1996 yang diisi lima pengamat: Gérard Houllier, Daniel Jeandupeux, Rinus Michels, Tommy Svensson, dan Roy Hodgson. Tim 2020 juga termasuk Corinne Diacre, pelatih tim nasional perempuan Prancis, yang menjadi pengamat teknis pertama pertama yang bekerja di turnamen final EURO.

Susunan lengkap pengamat teknis Euro 2020 adalah: Packie Bonner (Republik Irlandia), Esteban Cambiasso (Argentina), Fabio Capello (Italia), Cosmin Contra (Rumania), Corinne Diacre (Prancis), Jean-François Domergue (Prancis) , Dušan Fitzel (Republik Ceko), Steffen Freund (Jerman), Frans Hoek (Belanda), Aitor Karanka (Spanyol), Robbie Keane (Republik Irlandia), Ginés Meléndez (Spanyol), David Moyes (Skotlandia), Mixu Paatelainen (Finlandia), Peter Rudbæk (Denmark), Willi Ruttensteiner (Austria).

Sumber: UEFA.com