Miguel Almiron Sebagai Santiago Munez Versi Realistis

Foto: Premier League

Medio 2000-an bisa dianggap masa dimana film-film fiksi bertemakan sepakbola. Tak hanya memuaskan khalayak penikmat sepakbola, namun diantaranya mampu menembus box office di sebagian negara. Mereka diantaranya Bend  It Like Beckham (2002), Goal! (2005), Green Street Hooligan (2005), Football Factory (2004).

Dari berbagai film tersebut, film “Goal!” yang disutradarai oleh Danny Cannon memiliki keberhasilan yang cukup baik dari segi jumlah penonton dan penerimaan pundi-pundi uang. Tercatat, sebanyak 26,7 juta Dollar Amerika mereka terima. Itupun belum termasuk kerja sama mereka dengan brand apparel Adidas sebanyak 50 juta dollar Amerika. Penyebabnya, “Goal!” adalah film yang lebih menyoroti perjalanan karier sepakbola si pemeran utama, ketimbang film lainnya yang lebih mengarah ke hooliganisme atau mimpi klise untuk terobsesi dang idola.

Film yang di pasar Amerika berjudul “Goal! The Dream Begins” bercerita tentang seorang pemuda hispanik asal Los Angeles, Santiago Muñez. Muñez sejak kecil memang terobsesi menjadi seorang pesepakbola andal. Seperti kisah film pada umumnya (yang juga klise), keinginan sang bocah ditentang keras oleh sang ayah. Namun nasib baik menghampiri Muñez. Salah satu pemandu bakat melihat potensi dari Muñez dan kemudian diketahui oleh mantan pemain klub Newcastle United bernama Glen Foy.

Berkat bantuan dari Foy-lah, Muñez menemukan jalan kariernya di sepakbola Eropa meskipun pada awalnya menemui jalan terjal dan kesulitan yang kerap dijumpai oleh pesepakbola profesional sekalipun.

Kisah fiktif Santiago Muñez kemudian terlupakan dan menguap begitu saja. Karena selain hanya terjadi dalam film, sulit rasanya menemukan talenta dari benua Amerika yang bisa benar-benar beradaptasi dengan iklim sepakbola Inggris yang keras dan tidak bersahabat.

Almiron, dari Paraguay Menuju Premier League

Berita perekrutan pemain klub MLS, Atlanta United bernama Miguel Almirón pada bursa transfer musim dingin 2018/2019 seakan memberikan sedikit nostalgia publik akan tokoh Santiago Muñez di film “Goal!”. Almirón kabarnya diinginkan langsung oleh sang manajer, Rafa Benitez. Manajer berkebangsaan Spanyol tersebut kabarnya membujuk salah satu pemainnya DeAndre Yedlin yang juga mantan pemain MLS.

Penjajakan karier Almirón tentu tak sedramatis Santiago Muñez. Pemain berkebangsaan Paraguay tersebut memulai dari tim junior Cerro Porteno.

Usia ke-21, Almirón memulai perantauannya ke sepakbola Argentina. Memperkuat Lanus yang diarsiteki legenda Boca, Guillermo Baros Scheloto, performa apik Almirón mulai memikat beberapa klub. Tampil mengesankan pada musim debbutnya, Almirón berhasil mengantarkan Lanus memenangi Argentina Premiera Division. Peran vitalnya adalah mencetak gol kemenangan di partai final kontra San Lorenzo.

Tak perlu waktu lama bagi Almirón untuk kembali pindah ke kompetisi yang lebih mendatangkan banyak eksposur. Berselang 4 bulan dari trofi perdananya, Almirón hijrah ke MLS bersama klub franchise debutan, Atlanta United yang dibesut Tata Martino. Saat itu, Pemain bertinggi badan 175 cm datang berstatus sebagai “Young Designated Player” alias marquee player untuk kategori pemain muda dengan nilai transfer  8 juta Dollar AS.

Tak dinyana, karier Almirón melesat bersama The Five Stripes. Pada musim debutnya, Almirón langsung masuk MLS Best XI dan juga dinobatkan sebagai Newcomer Of The Year 2017. Musim keduanya, ia mengantar Atlanta United meraih trofi MLS Cup 2018. Pencapaian yang tentunya memikat klub manapun untuk merekrut seorang Miguel Almirón.

Alasan Mengapa Almiron Mirip dengan Munez

Ada beberapa persamaan yang membuat Almirón kerap dihubung-hubungkan dengan Santiago Muñez, tokoh fiktif dari film Goal!,

Pertama, tentunya, mereka berdua berasal dari Amerika Latin. Meskipun kalau dipikir-pikir, Muñez berasal dari Meksiko yang berada di Amerika Utara dan Almirón yang berkebangsaan Paraguay. Ya, selama mereka berbicara Spanyol, orang akan menganggapnya sama saja. Kedatangan keduanya dari sepakbola Amerika Serikat sebelum bergabung ke Newcastle United tentunya menambah kuat kesan bagi pendukung The Magpies.

Kedua, baik Almirón dan Muñez sama-sama memiliki latar belakang keluarga kelas pekerja. Bila di dalam film Goal! Sang tokoh utama, Muñez, merupakan anak dari seorang tukang kebun yang kerapkali overworked, begitu pula dengan ayah dari Almirón.  Ayah Miguel Almirón adalah seorang penjaga keamanan yang bekerja 18 jam sehari. Ibunya adalah pegawai di sebuah supermarket di kota Asuncion, Paraguay.

Kerasnya kehidupan Almirón pun seakan tergambar dalam tokoh utama film “Goal!” yang diperankan aktor Kuno Becker. Almirón juga diketahui sulit untuk membeli bola sepak, hingga ia terpaksa untuk menendang sebuah batu untuk dijadikan bola sepak. Almirón juga hidup dengan kedua saudaranya dan terpaksa tidur sekamar dengan orangtuanya karena rumahnya yang sangat sempit.

Berbeda dengan  Santiago Muñez, wonderkid timnas Paraguay ini tidak harus merasakan pahitnya pertandingan trial untuk masuk ke tim kebanggaan “Toon”. Almirón hadir dengan memecahkan rekor transfer termahal pemain terbaik dunia 2001 versi Ballon D’Or, Michael Owen.

Ketika dirinya kerap disamakan dengan Muñez, pemain yang memilih nomor punggung ‘24’ ini menolaknya. Meskipun, ia tenunya sudah pernah menonton film “Goal!” semasa kecil.

“Saya tidak mengaku kalau saya ingin menjadi idola atau pahlawan.  Ini tentang mencoba yang terbaik dari diriku. Saya ingin bekerja sekerasnya dan membantu rekan-rekan saya dan mencapai sesuatu bagi tim,” ujarnya saat sesi perkenalan klub.

Tinggal publik yang memutuskan, apakah sesungguhnya Almirón layak untuk selalu dibanding-bandingkan dengan tokoh fiktif Santiago Muñez. Namun dari film tersebut, kita semua bisa paham bahwa bukan hal mudah untuk beradaptasi dengan kompetisi seketat EPL dan cuaca muram khas Tyneside.  Almirón juga punya beban berat apabila terus dibanding-bandingkan dengan Muñez. Sehingga dengan berbagai alasan, Almirón menolak kesamaan diantara mereka.

Hal terakhir yang harus fans Newcastle juga Almirón ingat, bahwa kalau suatu hari kariernya meroket bersama Newcastle seperti yang dilakukan Muñez, klub raksasa seperti Real Madrid akan selalu siap menampung.