Pemain Brasil di Madrid (2): Kualitas Tak Setara Nama

Real Madrid kerap mendatangkan pemain berkebangsaan Brasil. Ada yang sukses, ada pula yang kariernya tampak menghilang begitu saja.

Setidaknya terdapat tiga nasib pemain Brasil yang merumput di Real Madrid. Ada yang (1) terlupakan, (2) sulit bersaing dengan pemain lain, (3) berusaha jadi yang terbaik, serta (4) yang berhasil menunjukkan kualitas Brasil yang sebenarnya.

Pada bagian ini, kami akan membahas mengenai para pemain bernama besar yang justru sulit bersaing dengan pemain lain.

Emerson

Emerson lahir di Pelotas pada 4 April 1976. Namanya melambung ketika membela dua tim Serie A, AS Roma dan Juventus. Ketika Juve terdegradasi dari Serie A pada 2006, Emerson mengikuti sang pelatih, Fabio Capello, dan pindah ke ibu kota Spanyol.

Sayangnya penampilan Emerson tidak seperti yang diharapkan. Ia menjalani masa sulit di El Real bahkan kerap mendapatkan kritik dari para suporter. Emerson pun balik mengkritik mereka dengan menyebut tak punya rasa hormat.

Menurunnya penampilan Emerson juga berimbas pada renggangnya hubungan ia dengan Capello. Bahkan, baru setengah musim, ia menyiratkan kalau dirinya ingin kembali ke Juventus. Tak mengapa meski harus dipotong gaji.

Saat musim hampir berakhir, Emerson justru tampil bagus. Ia pun mengutarakan keinginannya untuk tetap bertahan di Madrid. Sayangnya, keinginan tersebut langsung dipatahkan oleh Ramon Calderon yang bilang kalau Emerson bakal dilego karena persoalan teknis.

Emerson kemudian bergabung dengan AC Milan, Santos, sebelum menghabiskan lima musim terakhirnya bersama Miami Dade FC yang berlaga di American Premier Soccer League (APSL).

Cicinho

Cicinho lahir di Pradopolis pada 24 Juni 1980. Posisinya sebagai bek kanan membuatnya disebut-sebut “The Next Cafu”. Ia sebelumnya memperkuat Botafogo-SP, Atletico Mineiro, Botafogo, sebelum dikenal saat memperkuat Sao Paulo.

Cicinho bergabung dengan Madrid pada 23 Agustus 2005. Ia bergabung bersama rekan senegaranya, Ronaldo Robinho, Julio Baptista, dan Roberto Carlos, di bawah arahan Vanderlei Luxemburgo.

Debut Cicinho di La Liga baru terjadi pada 8 Januari 2006. Di musim itu, ia bermain di total 24 pertandingan. Saat menjalani musim 2006/2007, Cicinho mengalami cedera ACL yang membuatnya harus beristirahat selama enam bulan. Cedera ini sekaligus menjadi musim terakhirnya bersama Madrid.

Musim yang diisi dengan cedera dan menit bermain yang berkurang drastis, membuat Cicinho meminta untuk dijual. Pada musim 2007/2008 ia dibeli AS Roma senilai 11 juta euro dan bertahan di sana hingga 2012. Cicinho kemudian kembali ke Sao Paulo, lalu Villareal, Sport Recife, dan mengakhiri karernya di Sivasspor.

Fabinho

Bersama Liverpool, Fabinho adalah salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia. Namun, kariernya di Eropa terlebih dahulu dijalin di Real Madrid.

Fabinho lahir di Campinas pada 23 Oktober 1993. Ia mengawali karier sepakbolanya di tim muda Paulinia dan Fluminense. Pada 8 Juni 2012, ia bergabung dengan kesebelasan Portugal, Rio Ave, dengan kontrak selama enam tahun. Sebulan kemudian, ia bergabung dengan Real Madrid Castilla.

Fabinho sempat bermain buat tim utama Real Madrid pada 8 Mei 2013. Ia main selama 14 menit saat menggantikan Fabio Coentrao. Hebatnya, ia memberi asis buat Angel Di Maria dalam kemenangan 6-2 atas Malaga di Santiago Bernabeu.

Meski bermain rutin buat Castilla, tapi Madrid tidak mempermanenkannya. Ia lantas bergabung dengan AS Monaco dengan status pinjaman pada 19 Juli 2013. Ia menjadi bagian penting di lini tengah Monaco. Sampai akhirnya, pada 28 Mei 2018, Liverpool mendatangkannya senilai 39 juta paun.

Danilo

Danilo lahir di Bicas pada 15 Juli 1991. Karier sepakbolanya dimulai di America Mineiro dan membawa tim tersebut promosi dari Serie C pada 2009. Nasibnya berubah ketika ia direkrut Santos pada Mei 2010.

Bersama Santos, ia menjuarai Campeonato Paulista pada 2011 serta bermain di tim yang menjuarai Copa Libertadores di tahun yang sama. Pada Januari 2012 ia bergabung bersama FC Porto dan menjadi pemain utama di sana.

Real Madrid kemudian mengeluarkan 31,5 juta euro buat mendatangkannya pada 31 Maret 2015. Madrid barangkali ingin menghilangkan trauma ketika mereka merekrut Cicinho dengan kembali merekrut fullback kanan berkebangsaan Brasil.

Danilo sebenarnya diproyeksikan sebagai pengganti Dani Carvajal. Namun, ia tak benar-benar bisa menggesernya. Namun, karena cedera yang diderita Carvajal, Danilo mendapatkan lebih banyak menit bermain.

Selama dua musim di Madrid, Danilo main di 56 pertandingan. Musim 2017/2018, ia ditransfer ke Manchester City senilai 26,5 juta euro dan membantu City meraih dua gelar Premier League.

Flavio Conceicao

Conceicao lahir di Santa Maria da Serra pada 12 Juni 1974. Sebelum pindah ke Madrid pada 2000, Conceicao bergabung dengan Deportivo La Coruna sejak 1996. Secara mengejutkan, Conceicao membawa La Coruna juara La Liga pada musim 1999/2000.

Di saat yang sama, Florentino Perez baru menjabat sebagai presiden baru Real Madrid. Conceicao menjadi salah satu rekrutan pertama Madrid di era Perez senilai 26 juta euro.

Meskipun jarang bermain karena cedera di dua tahun pertama, Conceicao turut membantu Madrid menjuarai La Liga musim 2000/2001. Baru pada musim 2002/2003 ia menjadi rekan Claude Makelele di lini tengah sekaligus kembali meraih gelar La Liga.

Pada musim 2003/2004, Conceicao dipinjamkan ke Borussia Dortmund. Semusim setelahnya ia pindah ke Galatasaray dan mengakhiri karier di Panathinaikos. Ia memutuskan pensiun di usia 32 tahun karena serangkaian cedera.

Kaka

Kaka lahir di Gama pada 22 April 1982. Namanya dikenal luas ketika berjaya bersama AC Milan dan menjadikannya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia.

Madrid merekrut Kaka pada 2009 dan menjadikannya sebagai pemain termahal kedua dengan nilai 68,5 juta euro. Sayangnya, Kaka tak berhasil memenuhi ekspektasi tersebut. Selama empat musimnya di Madrid, ia hanya mencatatkan 120 penampilan dari empat musim. Salah satu alasannya karena tempatnya yang hilang gara-gara kehadiran Mesut Ozil.

Kaka kemudian kembali ke Milan tapi tetap belum berhasil kembali memperbaiki kariernya.