Premier League, Rumah Para Bek Termahal di Dunia

Sebelum biaya transfer naik dan menggila, jarang ada bek tengah yang dihargai begitu tinggi. Rio Ferdinand sempat menjadi bek termahal di dunia lewat transfernya dari Leeds United ke Manchester United pada 22 Juli 2002. Rio, ditransfer dengan nilai 46 juta euro.

Setelah transfer Rio, tidak ada bek tengah lain yang dihargai setinggi itu. Sampai semuanya berubah pada 2014 ketika David Luiz ditransfer dari Chelsea ke Paris Saint-Germain dengan nilai 49,5 juta euro.

Dua tahun kemudian, giliran John Stones yang menjadi bek termahal di dunia dengan biaya transfer 55,6 juta paun dari Everton ke Manchester City. Pada musim panas 2018, terjadi transfer yang menggemparkan saat Liverpool mengeluarkan 84 juta euro buat memboyong Virgil van Dijk dari Southampton.

Di akhir musim itu, selan menjadi juara Eredivisie dan KNVB Cup, Ajax Amsterdam juga bikin kejutan dengan lolos ke semifinal Liga Champions. Di perempatfinal, Ajax mengalahkan Juventus yang saat itu amat ingin menjuarai Liga Champions, yang ditandai dengan transfer Cristiano Ronaldo.

Setelah musim berakhir, Juventus merekrut Matthijs de Ligt atas permainan bagusnya bersama Ajax. Biaya yang harus dikeluarkan adalah 85 juta euro dan menjadikannya sebagai bek termahal di dunia.

Namun, status tersebut hanya ia sandang selama 18 hari. Harry Maguire menggesernya sebagai bek termahal dunia saat Manchester United mendatangkannya dari Leicester City senilai 87 juta euro.

Angka yang dikeluarkan United amatlah besar. Lima tahun sebelumnya, ia direkrut Hull City senilai 2,48 juta euro dari Sheffield United. Leicester pun hanya perlu mengeluarkan 13,7 juta euro saat menebusnya pada 2017.

Pemain setinggi 194 sentimeter tersebut bukan cuma punya postur yang menjulang, tapi juga cepat dan sanggup menguasai duel udara. Di sisi lain, United memang butuh sosok di lini pertahanan usai ditinggal Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, karena penggantinya tak cukup cakap.

United juga terkesan atas penampilan pemain berusia 28 tahun tersebut di Piala Dunia 2018 buat timnas Inggris. Namun, sebenarnya, Maguire juga tak selalu main bagus buat The Foxes. Ia pun tak punya pengalaman main di Liga Champions, di mana United memprioritaskan turnamen antarnegara Eropa ini. Sehingga transfer ini jadi terasa seperti perjudian.

Berdasarkan data Transfermarkt dari lima bek termahal di dunia, empat di antaranya main di Premier League. Hanya Matthijs de Ligt yang main di Serie A untuk Juventus.

Dari empat bek tengah termahal ini, agaknya baru Van Dijk yang benar-benar memenuhi ekspektasi. Ia bermain setara dengan harga yang dikeluarkan Liverpool. Ia tangguh dan sulit dilewati. Duel udaranya bagus, kemampuang memegang bolanya juga mantap.

Sejak pindah ke Liverpool, Van Dijk menyabet sejumlah penghargaan pribadi, utamanya di musim 2018/2019 seperti PFA Player of the Year, Premier League Player of the Season, PFA Players’ Player of the Year, UEFA Men’s Player of the Year, UEFA Defender of the Season, Liverpool Fans’ Player of the Season, Liverpool Players’ Player of the Season, serta peringkat kedua Ballon d’Or.

Sementara Maguire masih terasa mahal untuk bek termahal di dunia. Pun dengan John Stones, apalagi David Luiz.

Pada musim 2016/2017, publik dikejutkan ketika Pep Guardiola lebih memilih memperkuat area pertahanan Manchester City. Di musim tersebut, selain merekrut John Stones, Pep juga mendatangkan Aymeric Laporte dan bek kanan, Kyle Walker.

Hal sama juga dilakukan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United. Selain Magurie, ia juga mendatangkan bek kanan, Aaron Wan-Bissaka senilai 50,7 juta euro dari Crystal Palace. Musim ini, Ole juga mendatangkan Alex Telles dari FC Porto senilai 15,4 juta euro.

Sebagai liga terkaya di dunia, Premier League mau tak mau jadi destinasi pemain termahal di dunia, termasuk bek termahal. Dari 10 bek termahal (termasuk fullback), tujuh di antaranya main di Premier League. Selain De Ligt yang main di luar Premier League, ada pula Lucas Hernandez bermain di Bayern Munich dan Eder Militao di Real Madrid.

Sepakbola adalah olahraga dengan jumlah gol yang relatif lebih jarang terjadi dalam sebuah pertandingan. Bisa jadi ini salah satu alasan mengapa penyerang dihargai lebih mahal: karena mereka mencetak gol yang sebenarnya sulit terjadi di sepakbola.

Fenomena mahalnya bek juga seolah jadi jawaban dari kian naiknya harga penyerang: untuk menahan penyerang mahal, diperlukan bek mahal pula. Meskipun begitu, bek mahal tak menjamin tim tak akan kebobolan. Toh pada 2018/2019 lalu, Premier League mencatatkan rekor 1.072 gol atau yang terbanyak di lima liga top eropa lainnya.

Klub Premier League kini mau mengeluarkan uang banyak untuk memperkuat pertahanan mereka. Bisa jadi salah satunya untuk menatap kompetisi Eropa yang lawannya jarang mereka hadapi setiap musim, sehingga diperlukan pertahanan yang kuat agar tak terkejut dengan serangan lawan.

Sumber: Forbes.