Tentang Bintang di Atas Logo Klub

Berdasarkan FIFA, kesebelasan pertama yang menaruh bintang di atas logo klubnya adalah Juventus. Hal itu dilakukan Juve setelah meraih gelar Serie A yang ke-10 pada 1958. Ini merupakan kelanjutan dari penggunaan tanda “scudetto” pada jersey klub yang menjuarai Serie A pada musim selanjutnya.

Tentu Juventus tak melakukannya dengan asal. Penempatan bintang di atas logo, sudah berdasarkan persetujuan Federasi Sepakbola Italia, FIGC. Penggunaan bintang ini kemudian diadopsi dan menjadikan kesepakatan umum, bahwa satu bintang merepresentasikan 10 gelar juara.

Penyematan bintang ini kemudian diikuti oleh rival Juventus di Italia, yaitu FC Internazionale dan AC Milan. Keduanya punya konsensus yang sama, yakni satu bintang untuk sepuluh gelar.

Hal yang sama juga dilakukan Rangers di Liga Skotlandia. Mereka menyematkan lima bintang di atas logo klub pada 2003. Itu menandakan 50 gelar liga yang pernah mereka raih.

Liga Norwegia dan Liga Belanda juga menggunakan aturan serupa, di mana satu bintang untuk sepuluh gelar juara.

Bintang di Jersey Timnas

Namun, hal ini berbeda dengan penggunaan bintang di jersey timnas. Timnas Brasil menyematkan lima bintang di atas logo Federasi Sepakbola Brasil, CBF, karena menjuarai lima Piala Dunia pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002.

Awalnya, Brasil menyematkan dua bintang pada 1968. Namun, penggunaan ini terbatas di pertandingan persahabatan. Baru Brasil berani menggunakan tiga bintang usai menjuarai Piala Dunia 1970.

Italia kemudian melakukan hal yang sama pada 1982, dan kini punya empat bintang di atas logo FIGC. Setelahnya, semua juara Piala Dunia ikut menyematkan bintang di atas logo federasi mereka, termasuk Jerman dengan empat bintang dan Argentina dengan dua bintang.

Yang aneh, Uruguay menyematkan empat bintang di atas lambang federasi mereka. Padahal, Uruguay baru dua kali menjuarai Piala Dunia, yakni 1930 dan 1950. Dua bintang ini berasal dari cabang olahraga sepakbola di Olimpiade 1924 dan 1928. Uruguay berargumen kalau Olimpiade saat itu setara dengan Piala Dunia, apalagi, ketika itu Piala Dunia belum dibikin.

Mesir punya jumlah bintang yang banyak, yaitu tujuh bintang. Ketujuh bintang ini berasal dari jumlah mesir menjuarai Piala Afrika. Namun hal yang sama tidak dilakukan Jepang dengan menyematkan empat bintang, karena empat kali juara Piala Asia. Empat bintang ini hanya disematkan di acara tertentu.

Anomali Bintang di Kompetisi Lain

Rangers punya jumlah bintang yang jauh lebih banyak ketimbang rival satu negara mereka, Celtic, yang cuma punya satu bintang. Padahal, Celtic punya 51 gelar juara dan harusnya, sesuai dengan yang dilakukan Rangers, berhak menggunakan lima bintang di atas logo mereka.

Lantas, mengapa Celtic hanya menggunakan satu bintang? Soalnya, satu bintang tersebut merepresentasikan satu gelar Piala Champions yang mereka raih pada 1967.

Selain Celtic, Aberdeen juga melakukan anomali dengan menempatkan dua bintang di atas jersey mereka. Ternyata dua bintang ini merepresentasikan kemenangan mereka di Piala Winners dan Piala Super Eropa pada 1982/1983.

Di Bundesliga, ada dua sistem bintang. Yang pertama: 1, 2, 3, dan 4, bintang untuk masing-masing 3, 5, 10, dan 20, gelar juara Bundesliga; Yang kedua: satu bintang disertai jumlah gelar yang pernah diperoleh.

Di Liga Australia terdapat perbedaan warna tergantung kompetisi apa yang mereka menangi. Juara A-League dan W-League mendapatkan bintang perak, juara bertahan atau juara FFA Cup menggunakan emblem kompetisi berwarna emas.

Antara 1997 hingga 1999, Manchester United menggunakan jersey kandang khusus yang hanya digunakan di Liga Champions. Jersey ini menggunakan badge khusus dengan sebuah bintang di atasnya. Bintang tersebut merepresentasikan jumlah gelar juara Liga Champions yang diraih The Red Devils saat itu.

Saat United memenangi Liga Champions untuk kedua kalinya pada 1999, bintang yang kedua pun ditempatkan di atas lambang klub. Liverpool, sebagai rival utama United menggunakan empat bintang di atas logonya, saat berhasil main di Liga Champions pada 2001. Alasannya, karena mereka sudah menjuarai empat Liga Champions, sekaligus melampaui raihan United.

Hal ini membuat UEFA memperkenalkan badge khusus yang bisa digunakan oleh klub yang memenangi trofi tiga kali beruntun atau lebih dari empat kali. Badge tersebut terletak di lengan sebelah kiri dengan gambar trofi Liga Champions serta angka yang merepresentasikan jumlah trofi yang pernah diraih klub tersebut.

UEFA melakukannya agar klub tak seenaknya menambahkan bintang di atas logo mereka, sesuai dengan interpretasi klub itu sendiri. Badge ini digunakan hingga saat ini. Dengan Real Madrid dengan angka terbesar, yakni 13.