50 Gol yang Antarkan Salah ke Jajaran Penyerang Elit Premier League

Pertandingan tersisa 10 menit lagi, dan Mohamed Salah mencetak satu gol penting yang membuat Liverpool comeback atas Southampton. Tak berselang lama, Jordan Henderson mencetak gol penutup yang membuat Liverpool menang 3-1.

Buat Liverpool, kemenangan ini penting untuk menjaga jarak dengan Manchester City di peringkat kedua. The Reds unggul dua poin dari The Citizen meski City masih punya tabungan satu pertandingan. Sementara buat Salah, gol ini mengakhiri kemarau panjang catatan golnya bersama The Reds. Pasalnya, terakhir kali Salah mencetak gol adalah pada 9 Februari 2019 ketika Liverpool menang 3-0 atas Bournemouth.

Selain itu, gol yang dicetak ke gawang Angus Gunn tersebut merupakan golnya yang ke-50 buat Liverpool di Premier League. Ini menjadi gol tercepat yang pernah dicetak pemain Liverpool, yang sebelumnya dipegang Fernando Torres. Salah mencetak gol ke-50-nya dalam 69 pertandingan, sementara Torres dalam 72 pertandingan.

Sementara itu, untuk keseluruhan, Salah menjadi pemain tercepat ketiga di Premier League yang mencetak 50 gol setelah Alan Shearer untuk Blackburn Rovers di 66 pertandingan dan Ruud van Nistelrooy untuk Manchester United di 68 pertandingan. Namun, untuk urusan mencetak gol terbanyak dalam semusim, Salah adalah yang terbanyak dengan 32 gol melewati catatan 31 gol Shearer (Blackburn 1995/1996), Cristiano Ronaldo (Manchester United 2007/2008), dan Luis Suarez (Liverpool 2013/2014).

Salah bergabung dengan delapan pemain top Liverpool yang mampu mencetak 50 gol di Premier League. Sebelumnya ada Fernando Torres, Luis Suarez (86 pertandingan), Robbie Fowler (88 pertandingan), Daniel Sturridge (103 pertandingan), Dirk Kuyt (194 pertandingan), dan Steven Gerrard (281 pertandingan).

Salah memang menjadi sensasi ketika bergabung bersama The Reds. Bagaimana tidak? Ia mencatatkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak di musim debutnya di semua kompetisi dengan 44 gol. Ia pun mendapatkan penghargaan Premier League Player of the Year, yang juga pernah diraih Luis Suarez dan Michael Owen di musim debut mereka.

Cara Salah Mencetak Gol

Setiap penyerang memang ditakuti di area manapun. Pun dengan Salah. Namun, posisi yang paling bahaya adalah ketika ia sudah masuk ke dalam kotak penalti. Pasalnya, Salah sering mencetak gol dengan melewati penjagaan bek lawan untuk menerima umpan dan menceploskan bola. Dari 50 gol yang ia cetak di liga, 47 di antaranya dicetak di dalam kotak penalti. Sebanyak 41 gol dihasilkan dari cut inside di sisi kanan, untuk diselesaikan dengan kaki kirinya.

Meskipun terihat tajam, mengejutkannya, Salah kerap kesulitan mencetak gol saat menghadapi kesebelasan besar. Pemain berkebangsaan Mesir ini cuma mencetak satu gol kalah menghadapi Manchester City, Chelsea, dan Manchester United. Di sisi lain, kesebelasan favorit Salah untuk dijebol adalah Watford. Sudah enam gol yang ia cetak ke gawang The Hornets.

Salah pun lebih banyak mencetak gol di depan pendukungnya sendiri. Sebanyak 29 gol ia cetak di Anfield. Selain, itu ketika Sadio Mane mengumpan pada Salah, besar kemungkinan Salah akan mencetak gol, karena Mane sudah memberikan tujuh asis atau yang terbanyak buat Salah.

Kepala Penulis Sepakbola BBC, Phil McNulty, menyebut kalau 50 gol Premier League yang dicatatkan salah dalam 69 pertandingan adalah catatan yang impresif. Apalagi mengingat ia pernah begitu kesulitan di Chelsea.

“44 gol Salah di musim pertamanya di Anfield setelah kepindahannya dari Roma meruntuhkan semua prediksi, mungkin prediksinya sendiri dan manajer The Reds, Jurgen Klopp,” tulis McNulty.

Meskipun musim ini tak sefantastis musim lalu, tapi Salah masih memberikan dampak besar, utamanya untuk ambisi Liverpool untuk meraih gelar juara Liga untuk pertama kali dalam 29 tahun terakhir. Salah menunjukkan konsistensi hebat dan merupakan senjata besar. Namun, menurut McNulty, Salah masih memerlukan waktu yang lebih lama agar bisa bergabung bersama para pencetak gol hebat Liverpool lainnya.

Tentu, Liverpool akan berkarier lebih lama dengan Liverpool. Bukankah begitu? Atau nasibnya seperti pemain Liverpool lain: dijual ke Barcelona?