Alasan Maarten Paes Akan Jadi Tambahan Kualitas untuk Timnas Indonesia

Bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Republik Indonesia, Ketua PSSI, Erick Thohir, mengumumkan rampungnya proses pendaftaran Maarten Paes ke FIFA. Sejatinya, Paes sudah berkomunikasi dengan Erick sejak Januari lalu. Proses naturalisasinya pun dimulai dan sah menjadi Warga Negara Indonesia sejak 30 April 2024.

Akan tetapi, ia belum bisa membelas timnas Indonesia karena terganjal aturan FIFA. Paes memang belum pernah membela tim senior Belanda. Akan tetapi, ia main di tim U-21 saat usianya 22 tahun. Hal ini yang menjadi masalah karena aturan FIFA mensyaratkan usia maksimal 21 tahun dengan tiga kali bertanding di tim senior.

PSSI sendiri melihat celah karena ini terjadi saat turnamen Euro U-21 digeser karena faktor eksternal; bukan kemauan Paes. Pada 15 Agustus 2024 digelarlah sidang FIFA untuk menentukan apakah Paes bisa main untuk Indonesia atau tidak. Dan setelah melalui proses yang panjang, Paes kini bisa bermain buat timnas Indonesia.

Erick pun membagikan kebahagiaannya lewat akun Instagramnya. Menurutnya, ini adalah kabar baik bagi persepakbolaan Indonesia. “PSSI pada hari ini menginformasikan bahwa setelah melalui proses yang cukup lama dan ekstensif, Maarten Paes akhirnya telah berhasil didaftarkan dan sekarang secara sah dapat bermain mewakili tim nasional Indonesia,” tulis Erick.

Keberhasilan ini membuat Paes diharapkan bisa memperkuat timnas di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia. “Kami menyambut kedatangannya dengan tangan terbuka dan menanti tim nasional Indonesia meraih performa yang lebih baik,” tutup Erick.

Menghentikan Gol Bunuh Diri Jordi Amat

Tidak semua pemain bisa tampil konsisten di semua laga. Salah satunya Jordi Amat, salah satu bek terbaik yang dulu dimiliki oleh La Liga. Ada beberapa blunder yang ia buat, yang jelas merugikan buat timnas Indonesia. Contohnya, gol bunuh diri pada November 2023 melawan Irak. Ada lelucon di mana masuknya Paes akan membuat Amat pun bakal kesulitan mencetak gol bunuh diri!

Kualitasnya yang paling jelas adalah kemampuannya menahan tendangan lawan. Bahkan, beberapa kali tendangan Lionel Messi berhasil ia mentahkan. Selain itu, Paes juga bisa diandalkan untuk menghentikan tendangan penalti.

Paes hadir dengan postur menjulang, 191 sentimeter. Ia andal dalam duel udara. Hal ini jelas menguntungkan buat timnas Indonesia yang kini dihuni para pemain bertahan jangkung. Paes akan memberikan rasa aman ketika Indonesia harus menghadapi tendangan penjuru ataupun umpan silang.

Secara postur, Paes lebih tinggi 13 sentimeter dari Ernando Ari. Meski lebih tinggi, pergerakannya tidak kaku. Ini terlihat dari bagaimana ia saat melakukan penyelamatan.

Postur yang lebih tinggi membuat Paes akan lebih nyaman saat melakukan penyelamatan sambil melompat. Asalkan berada dalam posisi yang tepat, bola apapun seharusnya bisa ia jauhkan dari gawang. Saat menjangkau bola yang ke pojok pun, Paes sudah sangat terbiasa melakukannya.

Satu tangannya sangat kuat. Ia terbiasa menahan tendangan keras hanya dengan satu tangan. Ini ia lakukan untuk menjangkau bola jauh, atau saat posisinya sudah tidak ideal. Paes juga sangat memungkinkan untuk menahan bola menggunakan kakinya.

Kualitas Paes sebenarnya sudah mudah terlihat mengingat ia adalah kiper timnas Belanda di kelompok umur. Ia main di Piala Eropa U-19 dan U-21. Sebenarnya cuma kesialan yang membuatnya tak bermain buat tim senior Belanda.

Karena kebiasaannya main di level top, membuat Paes akan terbiasa menghadang tendangan-tendangan keras negara top Asia. Ia akan menjadi tambahan yang sangat berharga buat timnas Indonesia.

Dallas dan MLS “Diserang” Fans Indonesia

2024 agaknya menjadi tahun terbaik buat Paes. Ia masuk ke dalam skuad MLS All-Star yang menghadapi Liga MX All-Stars. Hal ini pun membanggakan buat klubnya, FC Dallas. Soalnya, bakat Paes memang sudah terlihat sejak tiga tahun lalu, ketika ia pertama kali bergabung dari FC Utrecht dengan status pinjaman.

“Namun, baru sekarang ia menerima pujian dari seluruh liga. Tahun ini, meskipun bermain di depan pertahanan Dallas yang paling lemah sejak kedatangannya, Paes tampil di level elit. Paes telah melakukan penyelamatan terbanyak di seluruh MLS (97), persentase penyelamatannya sebesar 74,8 adalah yang terbaik keenam, dan rasio tembakan per golnya (4,03) juga menempati peringkat keenam di MLS (statistik per Fbref),” tulis FC Dallas.

Namun, tidak semua kiper yang bagus secara statistik bisa main di pertandingan all-star. Faktor lainnya adalah dukungan dari para penggemar. Dan hal ini yang dianggap menjadi faktor penting karena setelah menjadi WNI, pasukan suporter timnas mulai mendukung Paes secara masif.

Lewat pemungutan suara, Paes bahkan finis di tiga besar. Padahal, ada nama-nama top seperti Lionel Messi, Luis Suarez, Jordi Alba, Sergio Busquets, Hector Herrera, Hugo Lloris, sampai Roman Burki.

FC Dallas pun mengakui betapa popularitas Paes meningkatkan engagement di akun Instagram mereka. Contohnya, saat Dallas mengumumkan masuknya Paes ke tim All-star, postingan tersebut mendapatkan 417 ribu likes, 4400 komentar dan total 424 ribu engagements. Sebagai konteks, kalau semua postingan tim MLS digabungkan, maka engagements-nya cuma 71 ribu. Bahkan, angka ini hampir menyamai postingan LA Dodgers waktu merekrut Shohei Ohtani, Cristiano Ronaldo-nya bisbol.