5 Alasan di Balik Kebangkitan Valencia Musim Ini

Valencia

Hegemoni Barcelona dan Real Madrid memang sulit ditandingi. Atletico Madrid muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai pesaing dan merusak dominasi Real Madrid dan Barcelona. Nama Valencia CF sempat muncul di awal milenium. Namun, inkonsistensi dan kurangnya dana finansial membuat mereka sulit bersaing bahkan nyaris turun kasta dalam dua tahun belakangan. Kini Valencia hadir dengan penuh kejutan. Hingga jornada ke-13, Valencia masih menempel ketat Barcelona dan sukses mengangkangi duo Madrid di klasemen sementara.

Musim lalu Valencia bahkan bersusah payah untuk menembus papan tengah klasemen. Banyaknya perseteruan ditenggarai menjadi penyebab dari buruknya prestasi Valencia. Padahal nama-nama besar didatangkan di awal musim untuk mendongkrak prestasi Valencia.

Nama-nama seperti Simone Zaza, Eziquel Garay, Nani, Eliaquim Mangala, Munir El Haddadi, dan Martin Montoya, nyatanya belum mampu membuat Valencia berbicara banyak. Perseteruan sang pemilik, Peter Lim, dengan jajaran staf di Valencia menyebabkan klub seperti kehilangan arah dan berakhir di posisi ke-12 klasemen akhir.

Kini Valencia menatap dengan matang musim 2017/2018. Berikut beberapa faktor yang membaut Valencia bisa berbicara banyak pada musim ini.

  1. Pemilihan pelatih yang tepat

Pada musim lalu, kursi kepelatihan Valencia diisi Cesare Prandelli. Di awal musim, ia sempat memberikan angin segar karena dianggap sebagai pelatih yang punya kapasitas menangani kesebelasan besar.

Namun, perseteruannya dengan petinggi klub membuatnya mundur pada akhir 2016. Apalagi, ia pun membawa Valencia ke papan bawah. Prandelli digantikan oleh Salvador González “Voro” sebagai pelatih sementara untuk diganti oleh Marcelino Garcia Toral pada awal musim ini. Nama Marcelino sendiri dikenal karena mampu menyulap Villarreal dari tim di Segunda Division mampu hingga menembus babak semifinal Liga Eropa musim lalu, selama 3 tahun masa baktinya di Villarreal.

Marcelino dikenal sebagai sosok yang sangat teliti, menurut The Guardian, Marcelino merupakan pinoir dalam menjaga diet ketat pola makan dan recovery. Marcelino bahkan selalu mengukur berat badan para pemainnya secara rutin, untuk mencegah pemainnya kelebihan berat badan.

Gabriel, rekrutan Valencia dari Arsenal menceritakan, “Setelah latihan di pada awal musim kami nyaris diberikan porsi tambahan berupa latihan kardio. Saya nyaris berpikir Marcelino adalah orang gila! Namun saya tahu ini semua dilakukannya untuk kebaikan tim dan kami puas dengan kondisi kami saat ini.”

Dani Parejo juga menyatakan hal yang sama, “Saya merasa ada perubahan setelah ia (Marcelino) tiba, dan itu semua ke arah yang positif. Itu yang membuat saya bertahan. Saya melihat bagaimana ia menyiapkan segalanya ketika latihan, taktik, semuanya disiapkan secara rinci, dan saya merasa tim ini akan berkembang.”

Marcelino terkenal dengan formasi 4-4-2 yang membutuhkan 2 gelandang sentral yang kokoh dan 2 sayap yang cukup cepat dibantu dengan 2 full-back, yang harus turut membantu ketika menyerang. Semua akan berakhir dengan 2 striker “lapar” yang menunggu di depan gawang.

Sejauh ini Zaza dan Rodrigo adalah duet yang cukup produktif, dengan Santi Mina sebagai senajata cadangan yang akan mengambil kesempatan kecil untuk berbuah gol lewat kecepatannya.

  1. Efektifitas di bursa transfer

Bursa transfer Valencia musim ini bisa dikatakan cukup sukses. Pos krusial seperti kiper, pemain belakang, dan tengah, kali ini diisi oleh pemain dengan kualitas yang mumpuni. Hengkangnya Diego Alves dan Matt Ryan, ditutupi dengan hadirnya Neto dari Juventus. Performa impresif ditunjukkan dalam beberapa kesempatan, termasuk penampilan apiknya mengahdapi Real Madrid di kandang mereka.

Sedangkan untuk lini belakang, musim lalu, Valencia kebobolan 65 gol. Duet Mangala-Garay dianggap belum mumpuni, sehingga di awal musim Gabriel didatangkan dari Arsenal. Jeison Murillo juga dipinjam dari Inter untuk menambal lubang yang cukup besar di lini belakang.

Dampaknya cukup terasa. Memang belum setangguh yang diharapkan, tapi Valencia masih kemasukan 12 gol dari 13 laga musim ini, atau terburuk kedua setelah Atletico Madrid di 4 besar klasemen. Namun perlahan, pemain belakang Valencia menunjukkan perkembangan dengan 5 laga terkahir hanya kemasukan 2 gol.

Sedangkan di lini tengah yang membutuhkan 2 gelandang tangguh sebagai jangkar, maka Geoffrey Kondogbia didatangkan secara pinjaman dari Inter dan Nemanja Maksimovic didatangkan dari Astana. Disokong dua sayap, salah satunya adalah pemain sayap penuh detriminasi dan menjanjikan dari Manchester United, Andreas Pereira, yang sejauh ini tampil cukup baik dengan mengemas 1 gol dan 3 asis, dari 11 penampilannya bersama Valencia musim ini.

Sedangkan lini depan, Valencia sukses mempermanenkan Zaza dari Juventus, Zaza yang sukses menceta 6 gol dari 15 penampilannya bersama Valencia musim lalu. Musim ini Zaza telah mencetak 9 gol, bersama rekan duetnya, Rodrigo, yang didatangkan dengan memecahkan rekor pembelian klub, menjadi salah satu duet maut di La Liga musim ini.

  1. Tidak bermain di kompetisi Eropa

Keuntungan dari tidak bermain di Eropa adalah satu hal yang memang menguntungkan, kebugaran pemain jadi lebih baik. Ketika tim-tim lain bermain di tengah pekan, Valencia bisa fokus untuk mempersiapkan diri untuk pertandingan di akhir pekan berikutnya. Hal ini diakui oleh Marcelino. Menurutnya pemulihan pemain sangat penting, dengan kedalaman squat yang dimiliki. Valencia bisa mempersiapkan rotasi lebih baik dibanding kesebelasan lain yang berlaga di Eropa.

  1. Pemain akademi yang diberikan panggung

Dua musim lalu, Valencia mempromosikan banyak pemain binaan akademi. Bersamaan dengan matangnya Jose Gaya, kini beberapa pemain resmi dijadikan tim utama Valencia seperti Robert Ibáñez, Toni Lato, Nacho Vidal, Nacho Gil, dan Carlos Soler.

Nama terakhir merupakan pemain yang cukup fenomenal musim ini. Penampilan ciamiknya tidak terlepas dari kebijakan Valencia untuk memberikan waktu lebih banyak bagi pemain muda untuk tampil.

Jose Gaya kini sudah mengmpulkan 100 penampilan bersama Valencia. Carlos Soler sudah mencatatkan 30 penampilan bersama Valencia, sedangkan Toni Lato, Nacho Vidal, dan Nacho Gil, harus bersaing untuk memerloleh jam terbang lebih banyak. Rataan pemain-pemain tersebut berumur 22 tahun. Bisa dibilang, masa depan Valencia apabila mampu mempertahankan pemain-pemain tersebut akan sangat cerah, bahkan bisa menjadi kandidat juara La Liga.

  1. Integeritas pemilik dan jajaran menejemen

Peter Lim selaku pemilik klub sejak 2014 sejatinya bukanlah orang yang buta dengan Valencia. Namun sikapnya yang sering sepihak membuat jajaran internal klub tidak menyukainya.

Di awal kedatangannya, Lim memecat Juan Antonio Pizzi dan menggantinya dengan Nuno Espírito Santo. Padahal saat itu Pizzi sukses mengantarkan Valencia bersaing di papan atas klasemen. Menurut Amadeo Salvo selaku Wakil Presiden klub kala itu, hal tersebut terjadi karena kedekatan Peter Lim dengan Jorge Mendes. Nuno sendiri adalah klien pertama Mendes selama karirnya menjadi agen.

Di awal 2016 lalu kabar berhembus Peter Lim akan menjual Valencia. namun hal itu dibantah oleh  Anil Murthy yang menjabat sebagai Presiden Valencia. Murthy sendiri dengan tegas menyatakan Valencia merupakan proyek ambisius dan jangka panjang bagi Lim dan Murthy.

Dimulailah sebuah lembaran baru karena Murthy sendiri merupakan sosok yang serius dalam membangun internal tim. Murthy-lah yang dianggap selama ini sebagai penghubung antara jajaran pelatih, manajer, dan petinggi klub dengan Peter Lim. Wujud keseriusan Lim adalah dengan akan membuat kandang mereka, Mestalla, menjadi lebih besar dengan mengurangi kapasitas menjadi 61.000 penonton, namun membuat stadion Mestalla menjadi lebih modern.

***

Layak ditunggu kiprah Valencia musim ini, dengan banyaknya kabar yang menyatakan beberapa klub siap membajak pemain bintang Valencia. Apakah Valencia mampu mempertahankan posisinya di papan atas hingga akhir musim atau malah kembali jatuh sama seperti beberapa musim lalu?