Bagaimana Raheem Sterling Mampu Mencetak Banyak Gol di Musim ini?

Manchester City telah merombak semua hal yang dianggap perlu di musim ini. Termasuk perubahan Raheem Sterling, yang kerap mencetak gol untuk bersenang-senang. Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana bisa pemain mungil itu melakukannya? Apakah yang dilakukannya itu benar-benar akan terus berkelanjutan?

Dengan menggali jauh lebih dalam soal statistik, teridentifikasi beberapa alasan mengapa Sterling telah menjadi pahlawan tak terduga Manchester City di musim ini. City sendiri saat ini bisa dibilang sedang menikmati salah satu musim Premier League yang hebat, dan masuk akal untuk dibahas jika mereka mengandalkan gol dari salah satu striker hebat di kompetisi tersebut. Namun, bukan Sergio Aguero yang merupakan pencetak gol terbanyak untuk tim Pep Guardiola itu. Pahlawan gol City saat ini justru adalah Raheem Sterling.

Ini adalah beberapa transformasi untuk pemain yang selalu dianggap sebagai talenta namun belum tentu menjadi finisher yang produktif. Hanya sedikit yang meramalkannya. Bahkan, Guardiola pun tidak. Sterling sendiri telah mengakui bahwa wujud ciamiknya saat di depan gawang telah menjadi kejutan baginya.

“Fokus utama saya adalah selalu mencetak gol dan itulah yang hilang dari permainan saya,” pungkas Sterling kepada Sky Sports dalam sebuah wawancara.

“Itulah yang harus saya lakukan, saya memiliki target di kepala saya setiap tahun. Kebanyakan target tahunan saya tidak tercapai. Tahun ini, nampaknya, akan sangat berbeda. Saya pasti ingin masuk ke jajaran pencetak gol dan sekarang saya hanya perlu terus konsisten,” tambahnya.

Dominasi Manchester City adalah sebuah fakta paling jelas untuk menyinkronkan catatan mengesankan Sterling di musim ini. Dikutip dari Sky Sports, rata-rata, penguasaan bola tim Guardiola musim ini memiliki persentase sebesar 72 persen. Mereka juga memiliki lebih dari 2000 sentuhan bola daripada tim lain di Premier League. Sterling, khususnya, menikmati hal ini. Ia telah memiliki 159 sentuhan di kotak penalti lawan sejauh musim Premier League ini berlangsung. Ini lebih banyak daripada pemain lainnya.

Pep Guardiola tahu bahwa dengan tipu daya tim di daerah krusial lawan, membuat Sterling paham akan situasi seperti itu dan akan menghasilkan gol untuk City. Ia mungkin bukan pemain dengan dribble paling lengkap seperti Eden Hazard yang sejauh musim ini mencatatkan 82 kali dribble, dan dari jumlah itu, Sterling hanya berhasil mencatatkan 38 kali dribble. Tapi yang penting adalah, di lapangan, Sterling sering melakukan teknik dribbling-nya itu. Kenyataannya, Sterling memang bukan Hazard, tapi ia justru telah menyelesaikan lebih banyak sentuhan dan gol saat berada di dalam kotak penalti lawan.

Bermain mengancam di zona kotak penalti, semakin menjadi fokus kerja Sterling di bawah Guardiola. Statistik menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki lebih banyak sentuhan bola di dalam satu pertandingan, namun persentase besar dari sentuhannya itu juga sebenarnya terdapat di sepertiga akhir.

Selama musim ini saja, eks bintang muda Liverpool itu mencatatkan rata-rata presentase sebesar 62,7 persen sentuhan di sepertiga akhir pertandingan. Di sisi lain, Sterling telah diberi kebebasan lebih banyak untuk berkeliaran kesana kemari dari tiap sisi dan telah menjadi pusat pendekatan Manchester City dengan lebih dari satu cara.

Data dari Opta menggali lebih dalam untuk menentukan individu mana yang terlibat dalam pola permainan tim. Statistik menunjukkan bahwa Sterling sekarang memiliki urutan passing yang jauh lebih terbuka dan menghasilkan tembakan untuk City. Ia juga berada diantara deretan lima besar teratas untuk keterlibatan dalam urutan transisi, bergerak mulai dari posisi ketiga defensif yang berakhir di sepertiga akhir lapangan.

Tentang bentuk Sterling, Guardiola menekankan bahwa pemain sayap harus berbagi tanggung jawab ketika bermain melawan pemain bertahan lawan. Semakin banyak bergerak dan mengancam, pemain bertahan lawan akan sangat agresif terhadap pemain sayap tersebut. Sterling adalah salah satunya, ia adalah target ‘de facto’ dalam sistem City. Artinya, gerakannya dirancang untuk diakhiri dengan ia sebagai lawan utama sasaran. Sekali lagi, ini ada dalam data statistik.

Sterling menyumbang 43 persen tembakan Manchester City musim ini. Fakta ini naik dari tahun-tahun sebelumnya dengan nilai 33 persen dan 29 persen di musim pertamanya di City. Semua itu menunjukkan bahwa peningkatan produksi Sterling dapat dijelaskan oleh peningkatan kualitas rekan satu tim di sekitarnya. Namun, ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Sterling adalah arsitek kesuksesan City sekaligus penerima manfaat dari pembangunan kreatifitas menawan milik timnya itu.

Metrik canggih milik Opta juga melacak jumlah tembakan tanpa bantuan yang dimiliki pemain dalam sebuah pertandingan. Ini adalah sebuah tembakan yang muncul bukan sebagai hasil umpan yang dimainkan oleh rekan satu tim, namun lebih mengikuti insting yang dimiliki pemain itu sendiri. Opta mengungkapkan perubahan kunci dalam permainan Sterling. Sebanyak 32 persen tembakan Sterling musim ini tidak dibantu langsung oleh pemain City lain, berbanding jauh lebih banyak dari musim sebelumnya selama berkarier sebagai pemain profesional sepakbola.

Melihat fakta tersebut, jadi apakah catatan mencetak gol Sterling itu akan berkelanjutan? Tingkat konversi peluangnya yang jelas jauh lebih tinggi dari pencetak gol terbanyak lainnya di Premier League. Misalnya, baik Sterling maupun Mohamed Salah telah mencetak 10 peluang yang jelas, namun Salah telah melewatkan 15 peluang.

Semua bukti itu adalah kontra-intuitif jika mengingat reputasi Sterling, dan ini adalah statistik yang menunjukkan tingkat keberhasilannya mungkin tidak akan berlanjut. Selain itu, Opta menunjukkan bahwa rata-rata tembakan yang Sterling miliki pada musim ini sebenarnya hanya akan menghasilkan sembilan gol, dan bukan 14. Tapi, yang jelas bukan itu kenyataannya. Bahkan, angka itu menempatkannya diantara pencetak gol terbanyak di Premier League musim ini. Angka sembilan pada statistik (9,1 lebih tepatnya) itu lebih besar dari penghitungan golnya sejauh musim ini.

***

Perubahan Raheem Sterling adalah kisah perbaikan. Ini juga menyangkut sebuah cerita tentang peran Sterling dalam sistem permainan baru Manchester City. Tentang gerakannya untuk menerima bola di dalam kotak penalti lawan, tentang kemampuan dribbling saat ia melewati bek atau bahkan menggiring bola tersebut sampai berbuah sebuah gol. Semua fakta ini menciptakan satu kesimpulan bahwa Sterling telah bernafsu untuk tumbuh lebih baik dan menciptakan ‘kekejaman’ di depan gawang.