Brighton Dapat Modal Bertahan dari Manchester City

Foto: Dailymail.co.uk

Harapan suporter Manchester City untuk memenangkan empat piala dalam satu musim alias quadruple masih hidup. Menang 1-0 dari Brighton & Hove Albion, the Citizens terus bersaing di tiga kompetisi tersisa setelah sebelumnya memenangkan Piala Liga.

Brighton memberikan perlawanan berarti untuk anak-anak asuh Pep Guardiola. Bahkan Manchester City bisa dikatakan beruntung tidak kehilangan Kyle Walker di tengah laga. Ketika mantan bek Tottenham itu bentrok dengan penyerang sayap the Seagulls, Alireza Jahanbaksh, ia terlihat menyundul pemain asal Iran milik Brighton.

Baca juga: Persiapkan Quadruple, Pep Guardiola Liburan

“Saya rasa itu adalah sesuatu yang layak diberikan kartu merah. Jahanbaksh tidak terlalu mempedulikan Walker. Ia juga tidak memanfaatkannya untuk membuat drama, berguling-guling di atas lapangan. Kita pernah melihat hal serupa mendapat kartu merah,” ungkap Manajer Brighton Chris Hughton.

Namun Hughton juga mengakui ada peran video assistance referee (VAR) yang tidak bisa dianggap remeh. “Saya rasa memang VAR berperan dalam insiden itu. Pada masa seperti sekarang, semua meminta wasit untuk melakukan evaluasi VAR Saya juga salah satunya,” buka Hughton.

“Saya kecewa, meski sudah ada VAR, setiap orang tetap melihat sesuatu melalui sudut yang berbeda-beda. Awalnya, saya meminta VAR karena melihat tiga sampai empat kali kondisi serupa menghasilkan kartu merah,” jelasnya.

Baca juga: Mimpi Quadruple Manchester City

Pergi Dengan Kepala Terangkat

Foto: Daily Mail

Kartu merah yang diharapkan Hughton tidak tercipta. Brighton kemudian tersingkir karena lengah di menit-menit awal pertandingan. Namun bukan berarti mereka tidak bisa bangga. Sebenarnya kalah jelas bukan sesuatu yang membanggakan, namun membuat Manchester City frustrasi adalah hal lain.

Guardioala bahkan melempar pujian untuk Brighton setelah pertandingan. “Pertandingan melawan Brighton adalah sesuatu yang berat. Mereka bertahan dengan sangat baik dan handal memaksimalkan bola mati. Kami terlalu banyak memberi peluang dari bola mati untuk Brighton, beruntung hanya satu yang benar-benar membahayakan pertahanan,” ungkap manajer berkepala plontos tersebut.

Sepanjang musim 2018/2019, hanya 13 kesebelasan yang meraih kemenangan, menahan imbang, ataupun kebobolan satu kali melawan the Citizens. Hanya Crystal Palace yang berhasil menang dari anak-anak asuh Guardiola setelah dibobol dua kali. Brighton harus melihat hal itu sebagai catatan positif. Apalagi mencapai semi-final Piala FA saja sudah menjadi sejarah baru bagi mereka.

“Piala FA musim ini sudah menjadi perjalanan yang luar biasa. Dikandaskan kesebelasan seperti Manchester City setelah membuat mereka repot, itu jarang dilakukan sepanjang musim. Kita harus bangga dengan perjalanan ini,” aku Hughton

Fokus pada Premier League

Tersingkir dari Piala FA membuat Lewis Dunk dan kawan-kawan bisa fokus pada Premier League. Tak termakan hegemoni final. The Seagulls saat ini hanya unggul lima poin dari Cardiff City yang menempati peringkat ke-18 di klasemen sementara. Divisi dua sepakbola Inggris, Championship, hanya tinggal menunggu satu kiriman lagi dari Premier League.

Setelah Huddersfield Town dan Fulham dipastikan turun, ada delapan kesebelasan yang secara matematis belum aman. Cardiff memiliki 28 poin dari 32 pertandingan. Artinya ada enam pertandingan atau 18 poin lagi yang masih bisa mereka raih.

Dengan poin maksimal 42, mulai dari Watford di peringkat 10 hingga Southampton yang paling dekat dengan the Bluebirds, masih bisa turun. Sekalipun Cardiff butuh keajaiban untuk mengoleksi 18 poin dari enam laga tersisa.

Pada dasarnya, masih ada kesebelasan yang bisa mereka jadikan tumbal. Salah satunya adalah penghuni peringkat 16 sementara, Brighton. Meskipun Brighton menyimpan satu pertandingan lebih banyak ketimbang lainnya.

Suntikan Moral

Foto: Belfast Telegraph

Penampilan apik melawan Manchester City adalah bukti bahwa Brighton bisa menghadapi kesebelasan apapun tanpa rasa takut. Itu pula yang diharapkan penyerang gaek Brighton, Glenn Murray.

“Kesebelasan lain mungkin akan mengalami mimpi buruk jika bertemu dengan Manchester City seperti ini. Penampilan ini harus kita alihkan jadi modal di Premier League. Jika kita bisa membuat mereka frustasi, pasti hal serupa dapat dilakukan ke klub lain. Kita hanya perlu menambah jumlah peluang saja,” kata Murray.

“Tentu kecewa kalah di semi-final Piala FA. Namun hal terpenting kami sudah melakukan yang terbaik. Longgar di awal pertandingan tapi tetap tenang dan kembali ke pertandingan. Tidak banyak kesebelasan yang bisa melakukan hal seperti itu,” lanjutnya.

Jadwal Brighton memang berat. Semua partai yang tersisa untuk mereka adalah partai lawan kesebelasan-kesebelasan penuh kepentingan.

Baik itu Bournemouth, Cardiff, dan Newcastle United yang sama-sama terancam degradasi. Wolverhampton Wanderers yang ingin menguatkan posisi setelah tersingkir dari Piala FA. Tottenham dan Arsenal yang masih berjuang mengamankan posisi empat besar. Ataupun Manchester City sebagai salah satu pesaing gelar juara Premier League.

Semua berat. Tapi setidaknya dengan kekalahan tipis di Wembley, the Seagulls memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk tetap bertahan.

Lagipula, kesebelasan terakhir yang memiliki nasib sama dengan Brighton dan menang lawan Manchester City di Wembley pada pertandingan Piala FA, pada akhirnya turun ke Championship. Mungkin itu kutukan, dan sekarang Brighton selamat.