Dipulangkan Manchester City, Adakah Peluang Bagi Angelino?

Foto: Sportsmole

Mengaktifkan klausal pembelian kembali dari PSV Eindhoven, Manchester City resmi bawa Angelino pulang ke Etihad Stadium. Pemain bernama lengkap José Ángel Esmoris Tasende itu baru meninggalkan the Citizen selama satu musim. Diboyong Mark van Bommel ke PSV dengan dana 5,5 juta Euro di musim panas 2018. Akan tetapi, sejak menginjakkan kaki di Philips Stadion, Angelino memang disebut tak akan bertahan lama di Eindhoven.

“Angelino adalah pemain dengan penuh determinasi. Dirinya tidak peduli sedang melawan Excelsior di Eredivisie ataupun tampil kontra Atletico Madrid dalam panggung sebesar Liga Champions. Dengan kemampuannya, ia tidak akan mungkin hidup terlalu lama di PSV,” aku Stijn Vreven yang menangani Angelino di NAC Breda.

“Awalnya, Angelino bukanlah pemain yang senang bertahan. Namun perlahan dia belajar untuk memenuhi kewajiban di posisinya. Bersama PSV dirinya akan terus kerja keras dan pihak klub pasti akan bisa mendapat keuntungan besar dari dia,” lanjut Vreven.

Tidak butuh waktu lama, ucapan Vreven itu terbukti benar. Setelah tampil 43 kali untuk PSV, Angelino pun dibawa pulang Manchester City. The Citizens memboyong kembali jasa Angelino dengan dana 12 juta Euro. Lebih dari dua kali lipat dari harga beli PSV satu tahun sebelumnya.

Berhasil Membuktikan diri di Belanda

Foto: TalkSport

Hanya satu musim membela PSV, Angelino telah meninggalkan kesan positif bagi publik Philipp Stadion. Dirinya tercatat sebagai salah satu arsitek gol terbaik Eredivisie dengan mengkreasikan sembilan gol sepanjang musim. Terpilih juga sebagai talenta terbaik liga.

Menurut Sam Lee dari GOAL, keputusan Pep Guardiola memulangkan Angelino merupakan sebuah bukti bahwa the Citizens sudah menyerah mengejar Ben Chilwell dari Leicester City. Guardiola sebenarnya sudah memiliki Benjamin Mendy dan Oleksandr Zinchenko di sisi kiri pertahanannya. Secara kasat mata, Angelino bisa disebut sebagai pilihan ketiga.

Namun, Mendy mudah terkena cedera. Bek asal Prancis itu juga sering kali berulah. Sehingga masa depannya tidak terlalu terjamin di Etihad Stadium. Dibanding harus mengeluarkan banyak uang untuk Chilwell atau berjudi dengan Mendy akan lebih baik memulangkan Angelino dari PSV.

David Alexander Hughes dan Josh Williams dari Manchester Evening News menambahkan bahwa kepulangan Angelino merupakan hadiah untuk mantan pemain Deportivo La Coruna tersebut. Sebelum meninggalkan Manchester pada musim panas 2018, Angelino sudah jadi salah satu talenta akademi terbaik the Citizens.

“Angus Gunn, Tosin Adarabioyo, Pablo Maffeo, dan Angelino, merupakan contoh untuk semua pemain akademi Manchester City. Biasanya saat seorang pemain akademi diberi kesempatan latihan dengan tim utama, sikap mereka berubah. Namun, empat nama di atas tidak demikian. Diasuh Patrick Vieira, mereka hanya akan terus berkembang dan jadi pemain yang lebih baik lagi,” puji mantan nakhoda Akademi Manchester City Simon Davies.

Vieira juga melihat hal yang sama ketika mengasuh Angelino. “Dia datang paling awal saat latihan dan pulang terakhir. Dirinya adalah pemain muda terbaik yang pernah saya asuh,” aku mantan kapten Arsenal tersebut.

Berpeluang Jadi Pilihan Utama

Foto: NOS

Dengan kepulangan Angelino ke Manchester City, Guardiola bisa kembali menggunakan Fabian Delph sebagai gelandang. Bahkan mungkin Angelino akan menjadi pilihan utama dibandingkan Zinchenko. Pasalnya, Angelino mengaku melihat kemiripan antara Guardiola dengan van Bommel.

“Baik Pep atau van Bommel adalah mantan pemain yang banyak membantu anak-anak asuhnya lewat pengalaman mereka. Keduanya menerapkan sepakbola atraktif dan punya cara yang sama dalam menerapkan tekanan kepada lawan,” kata Angelino.

Jika ia bisa menjadi pilihan utama bahkan salah satu pemain terbaik di PSV. Bukan tidak mungkin hal serupa juga terjadi di Manchester City. Sejak muda talentanya sudah diakui. Dirinya bahkan sempat menarik perhatian Barcelona dan Real Madrid sebelum pergi dari Deportivo La Coruna ke Manchester City.

Padahal ketika berstatus pemain Super Depor, Angelino tak pernah mendapat kesempatan di tim utama. “Jika Anda masih berusia 16 tahun ke bawah, tidak mungkin ada peluang ke tim senior di Deportivo La Coruna. Tapi saya tetap mendapatkan kesempatan untuk berlatih dengan pemain yang jauh lebih tua. Itu membuat perkembangan saya lebih cepat,” ungkap Angelino.

Menolak raksasa Spanyol untuk Manchester City, Angelino mengaku tidak menyesal. “Saya mungkin minim mendapat peluang. Tapi saya tidak menyesal. Selama di sana, saya belajar bahasa baru dan mereka memberi fondasi agar bisa menjadi pemain profesional,” akunya.

“Setelah beberapa kali menjalani masa pinjaman. PSV meminati jasa saya dan itu adalah hasil dari bergabung dengan Manchester City. Saya tetap berterimakasih kepada mereka,” lanjut pemain kelahiran 4 Januari 1997 itu.

Pulang ke Etihad Stadium, Angelino kini sudah siap jadi pilihan utama. Mustahil juga Guardiola membawanya pulang jika tidak ada ruang di tim utama. Berkat inkonsistensi Mendy, Angelino akhirnya akan mendapatkan peluang yang sudah ia tunggu-tunggu sejak meninggalkan Deportivo La Coruna.