Harry Kane menjadi bintang baru di Premier League Inggris. Dalam tiga musim terakhir, nama penyerang 24 tahun itu terus menghiasi puncak daftar pencetak gol terbanyak liga domestik. Bahkan dalam dua musim terakhir, dia jadi pemilik golden boot alias sepatu emas Premier League setelah berhasil menguasai daftar pencetak gol terbanyak, dengan 25 gol pada musim 2015/2016 dan 29 gol pada 2016/2017. Pada musim 2014/2015 sebelumnya, jumlah 21 gol milik Kane hanya kalah lima gol dari koleksi bomber Manchester City, Sergio Aguero, yang saat itu menjadi pencetak gol terbanyak.
Pada musim 2017/2018, pastinya striker Tottenham Hotspur itu kembali menjadi calon kuat peraih golden boot Premier League, meski beberapa penyerang lain akan ikut bersaing, termasuk bomber anyar Manchester United Romelu Lukaku yang pada musim lalu merupakan runner-up pencetak gol terbanyak dengan 25 gol bersama Everton. Walaupun sempat gagal mencetak gol dalam tiga laga perdana liga domestik musim ini, namun Kane akhirnya mampu menunjukkan ketajamannya dengan menyarangkan dua gol sekaligus ke gawang Everton di laga pekan keempat, Sabtu (9/9/2017) lalu.
Berkat dua gol itu, Kane berhasil melewati catatan 100 gol bagi Tottenham sepanjang karir di semua kompetisi. Ditambah dengan dua gol saat menjamu wakil Jerman Borussia Dortmund di laga perdana fase grup Liga Champions, Kamis (14/9/2017) dinihari WIB, total 103 gol yang telah dibukukannya untuk klub berjuluk The Lilywhites tersebut. Tidak salah jika pelatihnya Mauricio Pochettino pun kini menyandingkan Kane dengan Gabriel Batistuta, penyerang legendaris Argentina dan Serie A Italia era 1990-an. Pochettino sangat mengenal Batistuta ketika membela tim nasional periode 1999-2002.
“Batistuta merupakan seorang pembunuh [di depan gawang]. Memiliki mentalitas yang sangat kuat; tembakan yang sangat keras, seorang profesional yang hebat. Anda bisa membandingkannya,” ucap manajer yang sudah membesut Tottenham sejak awal musim 2014/2015 dan mulai mengorbitkan Kane sebagai bomber utama timnya, seperti dikutip dari Goal Internasional.
Dia memang mengakui, saat ini anak asuhnya memang belum bisa menyamai mantan rekannya ketika dia menjadi bek di tim nasional Argentina itu. Namun, Pochettino meyakini suatu saat nanti Kane akan melebihi Batistuta.
“Bagi saya, oke, saya meletakkan Batistuta di sini,” lanjutnya lagi, sambil menunjukkan salah satu telapak tangannya berada di atas telapak tangannya yang lain, “dan Harry ada di sini,” pada posisi telapak tangan yang sedikit lebih rendah. “Tapi Harry bisa menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembunuh, Harry Kane. Lihat gol yang telah dia cetak dalam beberapa tahun terakhir! Level mental? Ya. Tentu [mereka memiliki kesamaan]. Mungkin mereka punya karakteristik yang berbeda tapi saya pikir dia berada di level yang sama dengan Batistuta,” sambung Pochettino memberikan gambaran.
“Saya akan menyejajarkannya dengan Batistuta. Semua yang terjadi padanya memang layak dia dapatkan. Dia merupakan seorang protagonis dalam hidupnya, dan dia layak mendapatkan semua pencapain itu,” pungkas Pochettino.
Penampilan Kane sendiri memang benar-benar luar biasa. Pada musim perdananya mendapat kepercayaan penuh, di awal kedatangan pelatih 45 tahun tersebut, penampilannya langsung meledak dengan membukukan 31 gol dalam 51 laga di semua kompetisi. Padahal, musim 2013/2014 sebelumnya, Kane hanya bisa mencatatkan 19 laga dengan empat gol.
Harry Kane sendiri merupakan jebolan akademi Tottenham yang dihuninya sejak berusia 11 tahun, dan promosi ke tim senior pada 2009/2010 dalam usia 16 tahun, namun hanya dua kali duduk di bench dalam pertandingan resmi.
Musim berikutnya, dia pun dikontrak profesional, namun masih belum mendapat debut, hingga musim 2011/2012 mencatatkan penampilan perdana bersama Tottenham saat berlaga di kualifikasi Liga Europa, 25 Agustus 2011. Pada musim itu, Kane membuat total enam penampilan, dan semuanya di Liga Europa, termasuk satu gol perdananya pada 15 Desember 2011.
Musim 2012/2013, akhirnya Kane mendapat debut di Premier League. Namun, karirnya masih harus berlanjut dengan peminjaman di sejumlah klub. Kane baru bisa mencatatkan gol di Premier League 2013/2014, hingga kini membukukan 80 gol dalam 121 penampilan di liga utama, serta 10 gol dalam 21 caps bersama tim nasional Inggris sejak 2015.
Harry Kane dinilai sudah bisa menyamai Batistuta dalam urusan ketajaman mencetak gol. Namun masih ada kekurangannya, karena sang legenda pernah menjuarai liga bersama AS Roma di Serie A 2000/2001. Harry Kane pun harus meraih trofi juara liga; jika tak bisa bersama Tottenham, maka dia harus mencarinya bersama klub lain di Premeir League.