Luka Jovic Akan Selamat dari Kutukan di Real Madrid

Foto: Tribuna

Real Madrid resmi memperkenalkan Luka Jovic kepada publik Santiago Bernabeu. Ditebus dengan dana 65 juta euro dari Eintracht Frankfurt. Jovic mengaku mimpinya telah terkabul lewat kontrak enam tahun yang diberi Los Blancos. “Real Madrid telah membukakan pintu besar kepada saya. Setiap anak memiliki mimpi untuk bermain di klub seperti ini. Hari ini, mimpi saya terkabul,” kata Jovic.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengatakan pembelian Jovic adalah awal dari proyek baru klub yang akan dimulai tahun depan. Menjadi pemain termahal keempat termahal yang pernah didatangkan Si Putih, Jovic tentu diharapkan membayar kepercayaan yang telah diberikan kepadanya di atas lapangan.

“Musim depan adalah awal yang baru. Menjuarai Liga Champions tiga kali dalam lima tahun terakhir tentu menjadi sebuah pencapaian yang indah. Namun kami punya tanggung jawab untuk kembali ke jalur kemenangan,” kata Perez.

Hingga 13 Juni 2019, Real Madrid sudah mengelontorkan 200 juta euro lebih untuk lima pemain: Jovic, Eden Hazard, Eder Militao, Ferland Mendy, dan Rodrygo.

Selain Hazard, pemain yang diboyong Zinedine Zidane merupakan pengganti sepadan untuk bagi senior mereka di Bernabeu. Jovic adalah pengganti Karim Benzema. Militao dapat menggantikan Sergio Ramos. Mendy menjadi pelapis Marcelo. Sementara Rodrygo yang masih remaja bisa belajar dari Vinicius Junior yang sudah lebih dulu mendarat di Ibu Kota Spanyol.

Rumor yang mengatakan Jovic akan menggantikan Benzema ini bisa mengubah mimpinya menjadi malapetaka. Berbagai media mengaitkan kedatangan Jovic dengan rekor pemain-pemain Serbia terdahulu di Bernabeu. Entah itu Milan Jankovic, Dejan Petkovic, Predrag Spasic, ataupun Perica Ognjenovic, tidak ada yang merasakan kesukesan dengan kostum Real Madrid.

Tekanan Ognjenovic

Foto: Mozzart Sport

Dari empat nama di atas, Ognjenovic adalah satu-satunya pemain yang memiliki posisi sama dengan Jovic. Diboyong dari Crvena Zvezda pada musim panas 1999, Ognjenovic dikenal sebagai ‘the Atom’ karena punya tubuh kecil dan lincah di atas lapangan. Dirinya disebut memiliki masa depan cerah di dunia sepakbola.

“Dia adalah Bebeto dari Yugoslavia,” kata para pengamat sepakbola saat itu. ” Ongjenovic merupakan playmaker dengan insting menyerang yang tinggi,” tambah seorang pemandu bakat pada El Mundo.

Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz, yang sedang mencari pengganti Predrag Mijatovic tak kuasa menahan dirinya. Ia pun mendaratkan Ognjenovic dengan dana delapan juta euro. Tapi kenyataanya, Ognjenovic tidak sesuai dengan ekspektasi. Hanya mencetak satu gol dari 22 penampilannya bersama Los Blancos.

Ia bahkan disebut sebagai salah satu alasan Sanz mengalami masalah finansial dan lengser dari tahta tertinggi Real Madrid. Pasalnya, ketika itu Sanz disebut mengeluarkan uangnya sendiri untuk mendaratkan Ognjenovic. Sama seperti saat ia memboyong Davor Suker dari Sevilla, tiga tahun sebelumnya.

Peda -sapaan Mijatovic- merupakan salah satu dari trisula maut Fabio Capello. Mengancam lini depan lawan bersama Raul Gonzalez dan Suker sejak pertama didaratkan dari Valencia. Ia hengkang dari Bernabeu setelah tergeser oleh Savio Pimentel di dalam tim arahan Guus Hiddink. Ditambah dengan kehadiran Fernando Morientes dan Dani Garcia, Peda pun cabut ke Fiorentina.

Ognjenovic harus bersaing dengan nama-nama itu ditambah Samuel Eto’o, Nicolas Anelka, dan Elvir Baljic di musim pertamanya. Dengan beban sebagai pengganti Peda. Faktanya, ia sempat mendapat kepercayaan Vicente del Bosque di Bernabeu.

“Del Bosque adalah sosok yang paling percaya dengan saya dibandingkan Hiddink dan John Toshack. Hingga saat ini saya masih berterimakasih kepada dirinya. Tapi sayangnya ketika momentum itu datang, saya cedera,” aku Ognjenovic.

Duet Bersama Benzema

Foto: The Score

Berbeda dengan Ognjenovic, saingan Jovic sebagai ujung tombak hanyalah Benzema. Ini memperbesar peluang Jovic untuk bermain dan membuktikan kualitasnya. Menyelesaikan kutukan Serbia di Bernabeu.

Tapi, Jovic sendiri tidak merasa dirinya datang untuk menjadi pengganti Benzema. “Saya bisa bermain dengan Benzema. Menurut saya gaya bermain kami saling melengkapi. Akan tetapi, semuanya tergantung Zidane,” aku Jovic.

Pada konfrensi pers pengenalan diri, Jovic mengaku belum bicara dengan Zidane. Namun, bedasarkan ucapan Zizou menjelang akhir musim 2018/2019, Benzema berpeluang tetap di Bernabeu. Ketika itu Benzema disebut nomor sembilan terbaik dunia oleh Zidane.

Jovic tidak mau mengambil peran Benzema itu. “Saya siap belajar darinya. Saat bermain dengan Benzema, saya akan berperan sebagai nomor 11,” kata Jovic.

Mulai dari Bangku Cadangan

Foto: Bavarian Football Network

Predrag Mijatovic mengatakan dirinya ragu dengan pergerakan transfer yang dilakukan oleh Real Madrid. Termasuk dengan membeli Jovic dari Eintracht. “Zidane hanya membeli pemain-pemain cadangan,” katanya.

Namun, bukan berarti hal itu buruk. Mengingat perkataan Zidane saat pertama kali kembali ke Real Madrid sebagai pengganti Santiago Solari, menurutnya Los Blancos membutuhkan penyegaran. Pemain-pemain yang ia daratkan di musim panas 2019 merupakan awal dari penyegaran tersebut.

Meski ragu, Peda mengatakan Jovic bisa sukses di Bernabeu. “Saya sangat mengenal Jovic. Mungkin lebih dari Zidane. Jovic adalah pemain muda dan ia butuh waktu untuk terbiasa di lingkungan baru,” kata Mijatovic.

Inilah yang akan membedakan Jovic dengan Ongjenovic. Meski ditebus dengan harga mahal, dirinya merupakan investasi jangka panjang yang tidak terlalu dituntut untuk memberi dampak instan.

Mijatovic sendiri sudah menetap tiga musim di Spanyol sebelum mendarat di Bernabeu. Tidak seperti Ongjenovic yang langsung dihantui oleh bayang-bayang Peda pada musim pertamanya. Jika Jovic harus lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan pada musim pertamanya, itu bukan berarti ia gagal.

Real Madrid sedang dalam masa transisi, jelas butuh waktu untuk Benzema, Ramos, dan Marcelo menyerahkan obor ke pemain-pemain yang didatangkan Zizou di musim panas 2019.