Memahami Keputusan Real Madrid Pertahankan Toni Kroos

Foto: Stadium AStro

Zinedine Zidane mulai membangun timnya untuk kampanye 2019/2020. Memperpanjang kontrak Toni Kroos jadi langkah pertama yang diambil oleh Zidane. Terlepas dari rumor kedatangan Paul Pogba dan Donny van de Beek ke Santiago Bernabeu, gelandang asal Jerman dipastikan bertahan hingga 2023.

Awalnya, Kroos diyakini akan pergi dari Bernabeu pada musim panas 2019. Manchester United dan Bayern Munchen disebut sebagai calon pelabuhan Kroos berikutnya. Paling tidak, itulah yang diyakini Mario Cortegana dari AS.

Cortegana juga mengatakan bahwa penampilan Kroos yang kurang memuaskan menjadi salah satu alasan Los Blancos ingin melepasnya. Sementara Kroos sendiri ingin kenaikan gaji.

Mengingat Real Madrid dikaitkan dengan Pogba, van de Beek, dan Christian Erikssen, rumor kepergian Kroos seperti masuk akal. Tapi rumor itu langsung dibantah oleh juara Piala Dunia 2014 tersebut.

Kroos tidak menutup kemungkinan bahwa gelandang baru akan mengisi lini tengah Real Madrid, namun dirinya siap untuk mempertahankan posisinya sebagai penyeimbang Los Blancos.

“Kita bisa membicarakan banyak nama. Tapi saya akan menjalankan tugas seperti biasa. Tampil dengan baik dan menjaga posisi saya di lini tengah Real Madrid. Saya ada dalam kondisi prima, saingan bukanlah sebuah masalah,” kata Kroos.

“Saya sudah berbicara dengan Zidane. Dia telah menyiapkan peran penting bagi saya. Sekalipun Pogba datang, hal itu tak akan mengubah hal tersebut,” lanjutnya. Performa Kroos sepanjang pada 2018/2019 memang mengalami penurunan. Tapi hal itu tidak jadi masalah bagi Kroos.

“Semua pemain yang telah meraih kesuksesan beberapa tahun ke belakang [menjuarai Liga Champions berturut-turut] mengalami penurunan. Tak ada satupun dari kami yang berhasil mempertahankan performa,” katanya.

Pesaing Utama Pogba

Foto: ESPN

Tampil dalam 43 pertandingan di semua kompetisi, Kroos hanya terlibat dalam tujuh gol Real Madrid sepanjang 2018/2019. Turun 64% dari raihan di musim sebelumnya dengan jumlah pertandingan yang sama.

Akan tetapi melihat komposisi Real Madrid saat ini, keputusan Zidane mempertahankan Kroos sangat masuk akal. Zidane hanya memiliki Kroos, Luka Modric, Dani Ceballos, dan Federico Valverde sebagai gelandang tengah murni.

Modric akan berusia 34 tahun di pertangahan 2019/2020. Sementara Ceballos serta Valverde belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi jenderal di lini tengah. Alhasil, Kroos adalah satu-satunya pilihan Zidane untuk memimpin.

Sekalipun jika Pogba mendarat di Bernabeu, Kroos akan menjadi sosok yang menjaga kaki pemain asal Prancis itu tetap mengijak bumi. Menjadi pesaing utama yang sepadan di lini tengah Real Madrid agar dia tidak merasa lebih besar ketimbang teman-temannya di ruang ganti.

Hal serupa pernah dilakukan Zidane pada Cristiano Ronaldo. Memaksimalkan Isco dan Marco Asensio agar CR7 paham bahwa dirinya bukanlah pemain yang tidak tersentuh di Los Blancos.

Itu pun jika Pogba datang. Menurut Forbes, Zidane ‘hanya’ akan diberikan 150 juta euro untuk belanja di musim panas 2019. Talk Sport mengatakan bahwa Pogba sendiri akan memakan dana 148 juta euro bagi Real Madrid.

Sekalipun dia rela menerima potongan gaji, pembelian Pogba akan membuat Real Madrid kesulitan memperkuat lini lainnya.

Mengambil Alih Tugas dari Modric

Foto: Marca

Apalagi menurut pengamat sepakbola Spanyol, Graham Hunter, Pogba bukanlah sosok yang tepat untuk Real Madrid. “Permintaan Perez untuk mendatangkan Pogba hanyalah sebatas strategi pemasaran. Dia bukan sosok yang tepat jika Anda memang benar-benar ingin membangun kembali Real Madrid,” tutur Hunter memberi saran kepada Zidane.

Opsi paling masuk akal untuk Los Blancos adalah van de Beek. Dipatok dengan dana 60 juta euro oleh Ajax Amsterdam, Real Madrid dapat mengurangi jumlah tersebut dengan menyodorkan jasa Martin Odegaard kepada de Godenzonen.

Jika van de Beek yang terpilih sebagai gelandang baru Real Madrid, dirinya akan membutuhkan seorang mentor. Kroos dengan pengalamannya layak jadi mentor van de Beek. Layaknya Andrea Pirlo yang jadi guru Pogba di Juventus.

Sejak didaratkan dari Bayern pada musim panas 2014, Kroos tidak pernah mendapatkan peranan sebagai seorang senior. Peran itu selalu diisi oleh Modric. Padahal di tim nasional Jerman, Kroos sudah dipercaya sebagai seorang mentor. “Kroos jelas merupakan seorang panutan. Saya belajar banyak hal dari dirinya. Terutama dalam bertahan,” aku gelandang Borussia Dortmund, Julian Weigl.

Weigl sendiri disebut akan menjadi ahli waris Kroos. Entah itu di Real Madrid ataupun tim nasional. Real Madrid kabarnya juga tertarik memboyong jasa Weigl. Namun, kesebelasan seperti mereka selalu dikaitkan dengan banyak nama. Dengan atau tanpa dasar sekalipun.

Siapapun gelandang yang akan didatangkan Zidane di musim panas 2019, yang jelas Toni Kroos sudah siap menjalankan tugasnya menggantikan Modric dan menjadi panutan bagi gelandang-gelandang muda di Bernabeu.