Bek tangguh andalan Ajax Amsterdam, Davinson Sanchez, resmi diboyong ke Inggris oleh Tottenham Hotspur. Kepergian Sanchez terbilang mengejutkan karena Ajax tak ingin kehilangan pemain utamanya lagi.
Sebelumnya, di bursa transfer musim panas lalu, Ajax mesti merelakan Davy Klaassen yang hijrah ke Everton. Bukan itu saja, Ajax juga merelakan Jairo Reidewald hijrah ke Crystal Palace. Ini yang membuat CEO Ajax, Edwin van der Sar, menilai langkah Davinson Sanchez untuk hijrah ke Premier League terbilang tergesa-gesa dan terlalu dini. Van Der Sar menyebut kalau Sanchez setidaknya bertahan 2-3 tahun lagi untuk menambah pengalaman bersama Ajax.
Davinson Sanchez yang masih berusia 21 tahun, sejatinya baru semusim bersama Ajax. Pesepakbola berkebangsaan Kolombia ini mengawali karier bersama Atletico Nacional di Medelin, Kolombia. Ini yang membuat Van Der Sar menyayangkan Sanchez hijrah terlalu cepat. Padahal, Ajax bisa memberinya garansi untuk bermain sebagai pemain utama.
Namun, manajemen Ajax jelas punya pikiran lain. Apalagi Spurs menyiapkan dana 40 juta paun untuk memboyong Sanchez ke London.
Melihat potensi besar yang dimiliki Sanchez, Spurs pun mengikatnya dengan kontrak selama enam tahun. Selain itu, nilai transfer Sanchez menjadikannya sebagai bek termahal Spurs yang juga mengalahkan rekor transfer Moussa Sissoko yang didatang dari Newcastle United senilai 30 juta paun.
Namun harga yang fantastis itu bisa dikatakan setimpal. Sebab pemain muda berusia 21 tahun tersebut ternyata memiliki perjalanan karir yang cukup bagus di dunia sepakbola.
Dia memulai debut karirnya bermain di akademi America de Cali. Namun setelah kedua orang tuanya pindah, ia pun dipindahkan ke Atletico Nacional. Di sana ia dididik oleh Juan Carlos Osorio dan akhirnya memulai debut untuk tim senior pada Oktober 2013.
Adapun faktor yang akhirnya membuat Spurs jatuh hati untuk memboyongnya adalah; pertama, ia dikenal memiliki mental juara. Ini terbukti dengan penampilan apik yang selalu ditunjukkan membuat dirinya menjadi pemain penting Nacional dan ikut berkontribusi mempersembahkan Copa Libertadores bagi timnya pada 2016.
Tidak hanya berhenti di situ. Ia bahkan sempat bergabung dengan tim nasional Kolombia U-23 pada tahun yang sama dan tahun 2017 ini dia dipercaya masuk dalam tim inti Kolombia tingkat senior di kualifikasi Piala Dunia 2018.
Alasan kedua adalah Davinson Sanchez yang baru direkrut Ajax pada 2016 menjelma menjadi sosok bek yang menakutkan di kalangan para penyerang. Dia memiliki ketahanan fisik yang kuat, sering memenangi duel udara, memiliki kemampuan tekel yang bagus, bahkan tak jarang dirinya mencetak gol ke gawang lawan.
Hal itu membuat Davinson Sanchez semakin dikenal dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Ajax musim lalu. Ia membukukan 46 penampilan dengan 6 gol di semua ajang termasuk saat timnya mengalami kekalahan dari Manchester United di final Europa League.
Alhasil, penampilan baiknya selama semusim tersebut, membuat banyak raksasa Eropa tertarik meminangnya, termasuk Barcelona. Namun, tawaran tersebut sempat ditolak Sanchez karena Barca menawarkan dirinya untuk masuk ke tim B. Pihak Barca sendiri menyatakan bahwa untuk masuk ke skuat ini, mesti melalui tahap seleksi ketat.
Sanchez sendiri merupakan pemain Kolombia pertama yang direkrut Spurs. Memang tidak banyak pemain asal Kolombia yang dapat bermain di Liga Inggris seperti Sanchez, jadi dirinya merasa senang dapat bermain di liga Inggris dan sangat bangga bisa membela tim besar seperti Tottenham Hotspur.
Di lain sisi, tak lupa ia juga sampaikan terima kasih pada Ajax dilansir situs resmi Spurs, “Saya mengucapkan terima kasih kepada pelatih, manajemen, rekan pemain, dan para fans Ajax. Ini adalah transfer yang luar biasa bagi saya, datang kesini untuk mengembangkan karier saya.”
“Saya sangat antusias bisa menjadi bagian dari klub terkenal seperti Tottenham Hotspur. Saya tidak sabar untuk bekerja bersama Mauricio Pochettino dan para pemain disini,” imbuhnya.
Semangat yang sangat tinggi dari Davinson Sanchez bergabung dengan Spurs merupakan luapan bahagia dirinya. Sekarang hanya tinggal bagaimana caranya membuktikan bahwa ia layak menjadi pemain bintang dengan harga mahal dan memberi seluruh kemampuan terbaiknya untuk tim yang ia bela saat ini.