Merendah untuk Meroket ala Michy Batshuayi

Foto: Football Transfer Tavern

Penyerang asal Belgia, Michy Batshuayi, sempat membuat geger bursa transfer di musim panas 2018. Penampilannya selama dipinjamkan lima bulan di Borussia Dortmund menarik minat banyak kesebelasan, mulai dari Glasgow Rangers, Sevilla, hingga Tottenham Hotspur dikaitkan dengan Batshuayi.

Dortmund tentu menjadi pelari terdepan untuk mendapatkan Batshuayi. Ia telah mencetak sembilan gol hanya dalam 14 penampilan selama di Jerman. Terlibat dalam 10 gol secara keseluruhan, tujuh di antaranya ia cetak sendiri pada pertandingan Bundesliga.

Batshuayi terbukti efektif sebagai juru gedor Dortmund. Menghasilkan satu gol setiap 120 menit, Batshuayi hampir sama efektifnya dengan Luka Jovic di Eintract Frankfurt musim ini. Dortmund pun berusaha mempermanenkan jasa penyerang Belgia tersebut.

“Tentu ada ketertarikan untuk mempermanenkan jasa Batshuayi di sini. Kami sedang berusaha agar hal itu terjadi. Namun  kami juga melihat opsi lain seperti, Alvaro Morata dan Olivier Giroud dari Chelsea,” kata CEO Borussia Dortmund Joachim Watzke.

Dukungan untuk mempermanenkan Batshuayi datang dari kapten Dortmund, Marco Reus. “Saya akan sangat senang jika Batshuayi bertahan di sini. Dirinya sudah memperlihatkan bahwa ia penting bagi tim kami,” kata Reus.

Batshuayi sendiri menyuakai Dortmund dan mengaku tertarik untuk bertahan. “Saya bisa bermain dengan sangat baik di sini. Dortmund selalu mencari cara untuk menyerang. Tim ini sangat dinamis, bahkan dengan serangan balik sekalipun. Tentu saya senang berada di sini,” akunya. Semua sudah segaris, masalahnya harga. Penampilan Batshuayi selama di Jerman membuat Chelsea tidak ingin melepas jasanya dengan murah.

Dana sekitar 50 juta euro yang diminta the Blues dianggap terlalu mahal oleh Dortmund. Chelsea seperti sadar BVB butuh penyerang baru setelah Pierre-Emerick Aubameyang pergi dari Signal Iduna Park.

Gagal di Valencia

Foto: AS

Permintaan mereka tidak dipenuhi oleh Dortmund. Akhirnya Batshuayi dipinjamkan lagi ke luar Stamford Bridge. Mengarungi La Liga pada paruh pertama musim 2018/2019, sebelum kembali ke Inggris untuk mengenakan seragam Crystal Palace di periode kedua.

Performa Batshuayi turun drastis dari catatannya di Dortmund. Entah itu bersama Valencia ataupun Crystal Palace, ia bukan lagi momok mematikan di depan gawang lawan. Ia hanya mencetak satu gol dari 15 laga di La Liga bersama Los Che.

Padahal saat pertama mendarat di Mestalla, Batshuayi terlihat ambisius. “Banyak klub yang meminati jasa saya. Saya berbicara dengan Marcelino -nakhoda Valencia- dan manajemen klub, mereka berhasil meyakinkan bahwa ini pilihan yang tepat,” kata Batshuayi.

“Saya ingin menjadi pemain yang lebih baik lagi dan membawa kesebelasan ini ke tujuan mereka. Gaya permainan Marcelino juga sesuai dengan saya, bersama-sama kami dapat meraih kesuksesan,” lanjutnya.

Tidak Bisa Dipermanenkan Crystal Palace

Foto: Standard

Ternyata Batshuayi gagal total. Valencia pun memulangkannya ke Chelsea. Crystal Palace datang menampung jasa Batshuayi. Dia hanya pelapis Christian Benteke. Hanya mencetak dua gol dari sembilan penampilan di Premier League. Tapi, Batshuayi tetap dapat respon positif dari manajer the Eagles, Roy Hodgson.

“Saya awalnya tidak tahu apa-apa soal kesepakatan Batshuayi. Tiba-tiba direktur olahraga klub, Doug Freedman, mengatakan semuanya sudah siap. Kami punya catatan positif soal pemain pinjaman dari Chelsea, Batshuayi bisa jadi kepingan yang hilang bagi klub ini. Dia juga sudah membuktikan hal itu saat debut,” kata Hodgson.

Jarang bermain, Batshuayi tetap mengaku senang di Crystal Palace. Sayangnya, Hodgson tak punya opsi permanen untuk jasanya di Selhurst Park. Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, juga seperti masih ragu tentang masa depan Batshuayi.

Sarri disebut ingin Batshuayi tetap di Chelsea. Mengingat tim asuhannya kekurangan penyerang. Tapi pihak klub lebih memilih untuk menjualnya pada musim panas 2019.

Tidak Mau Jadi Kenedy

Foto: Football Fan Cast

Dengan penampilan yang kurang impresif di Valencia dan Crystal Palace, nilai jual Michy Batshuayi pun turun. Everton menjadi kesebelasan terdepan dalam perebutan jasanya. The Toffees sudah mengincar jasa Batshuayi sejak Januari 2019. Saat itu mereka melayangkan tawaran 18 juta pauns untuk Batshuayi.

Saat masa depannya sudah semakin jelas, Everton menambah jumlah tawaran mereka jadi 40 juta pauns, sesuai keinginan Chelsea. Angka itu mungkin masih terdengar besar. Tetapi sejatinya permintaan Chelsea sudah turun dari saat Dortmund meminta Batshuayi kepada the Blues.

Apabila tidak menghiraukan pergeseran nilai tukar mata uang, dana yang diminta Chelsea saat ini sekitar 46,3 juta euro. Turun 3,7 juta euro dari permintaan mereka ke Dortmund. Sebagai tambahan perspektif, harga tersebut lebih murah ketimbang Fred, Jorginho, dan Thomas Lemar. Atau hanya dua kali lipat dari Moussa Dembele, Diego Dalot, dan Miguel Almiron.

Dengan kata lain, banyak kesebelasan yang bisa mengeluarkan uang 46,3 juta euro tanpa banyak pertimbangan. Tidak seperti saat Batshuayi di Dortmund. Mungkin ini alasan dibalik penampilan ‘buruk’nya selama 2018/2019.

Pasalnya, jika ia tampil impresif, the Blues akan mematok harga mahal. Sama seperti nasib Kenedy. Setelah jadi andalan Rafa Benitez dan ingin dipermanenkan the Magpies, Kenedy dipatok harga 30 juta pauns.

Padahal rekor transfer Newcastle baru sampai angka 21 juta pauns dengan membeli Miguel Almiron dari Atlanta United. Tidak secemerlang musim lalu, harga Batshuayi turun. Peluang untuk kembali ke Dortmund pun kabarnya mulai terbuka lagi.