Arsenal sempat menjadi bahan lelucon usai kalah 1-3 di kandang Rennes pada leg pertama babak 16 besar Europa League. Namun, mereka membungkam mulut para pembencinya usai comeback dengan skor 3-0 di Stadion Emirates yang membuat agregat berubah untuk keunggulan Arsenal 4-3.
Kemenangan ini sekaligus membangkitkan asa Arsenal untuk meraih trofi di Europa League. Jalan mereka masih panjang, tapi menjuarai Europa League jelas tak mustahil. Apalagi Manajer Arsenal, Unai Emery, juga merasa kalau ia mulai tertarik untuk membicarakan peluang The Gunners menjuarai Europa League yang akan menjadi trofi pertamanya buat Meriam London.
Europa League memang menjadi satu-satunya kompetisi yang paling mungkin dimenangi Arsenal musim ini. The Gunners sudah tersingkir di babak keempat Piala FA usai kalah 1-3 dari Manchester City. Piala Liga pun sudah kandas dengan City menjadi juara. Di liga, Arsenal mungkin akan fokus mengamankan jatah Europa League di empat besar.
Di sisi lain, Europa League bukanlah hal yang baru buat Emery. Bagaimana tidak? Emery menjuarai Europa League tiga kali beruntun bersama Sevilla pada musim 2013/2014, 2014/2015, dan 2015/2016. Musim lalu, Arsenal kalah di semifinal setelah kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid.
“Kami bisa merasakan kemungkinan untuk menjuarai gelar ini,” kata Emery usai pertandingan.
Pierre-Emerick Aubameyang menjadi inspirasi comeback-nya The Gunners. Penyerang timnas Gabon ini mencetak gol pembuka The Gunners saat pertandingan baru berusia lima menit. Aubameyang pula yang jadi kreator gol kedua The Gunners yang dicetak Ainsley Maitland-Niles pada menit ke-15.
Pergerakan Aubameyang pada gol kedua tersebut memang patut diapresiasi. Tahu bahwa rekannya terjebak offside, Auba langsung berlari mengejar bola. Sebelum melewati garis gawang, ia melepaskan umpan silang pada Maitland-Niles yang memutuskan berpikir positif ketimbang menunjukkan gestur kesal seperti Mesut Ozil. Sundulan Niles yang mengejutkan pun membuat Arsenal lebih tenang menghadapi jalannya pertandingan.
Aubameyang kemudian mencetak gol ketiga Arsenal usai memanfaatkan umpan silang rendah Sead Kolasinac. Gol pada menit ke-72 tersebut sekaligus memastikan Arsenal lolos ke perempatfinal. The Gunners mengikuti Chelsea yang menang dengan agregat 8-0 atas Dynamo Kiev.
Arsenal dan Chelsea menjadi penantang terkuat untuk menjuarai Europa League. Apalagi juara lima kali Europa League, Sevilla, justru kalah 3-4 yang membuat mereka kalah agregat 5-6 dari Slavia Prague. Selain itu, Inter Milan juga secara mengejutkan gagal lolos usai kalah 0-1 dari Eintracht Frankfurt. Selain kedua kesebelasan tersebut, Arsenal dan Chelsea tinggal bersaing dengan Benfica, Napoli, Valencia, dan Villareal.
Emery sendiri melihat kesuksesan di Europa League sebagai tiket ekstra untuk Arsenal. Apalagi, Arsenal masih belum aman untuk merebut peringkat empat besar di Premier League. The Gunners masih harus berjuang mengalahkan Manchester United dan Chelsea di papan klasemen.
“Kesebelasan yang bertarung di delapan besar adalah kesebelasan-kesebelasan penting dan akan menjadi amat sulit. Europa League memberikan kami kesempata besar juga memberikan satu jalan ke Liga Champions. Dan juga, itu memberikan satu gelar. Aku bilang pada para pemain, aku tertarik pada kompetisi ini. Ini bukan cuma karena Anda bisa lolos ke Liga Champions,” kata Emery.
Comeback Arsenal
Arsenal meski kalah 1-3 di kandang Rennes, tapi tetap difavoritkan untuk lolos. Untungnya, mereka mendapatkan start yang sempurna dengan mencetak gol pada menit kelima. Dalam pertandingan tersebut, Aubameyang digambarkan BBC begitu enegetik, efisien, dan berbahaya. BBC pun merasa kalau gol kedua Arsenal adalah hasil inisiatifnya yang mengejar bola dan menjadikannya asis.
Puncaknya adalah saat ia mencetak gol ketiga Arsenal. Dengan penuh semangat ia melakukan perayaan gol dengan mengenakan topeng Black Panther dan bergaya layaknya superhero kreasi Marvel tersebut. Namun, ia mendapatkan kartu kuning gara-gara perayaannya tersebut. Aubameyang sendiri kini telah mencetak empat gol dan dua asis di tujuh pertandingan terakhirnya di Europa League musim ini.
Aubameyang sendiri menyebut kalau dirinya kehilangan dua peluang yang bisa langsung menutup pertandingan. “Namun yang paling penting adalah kami menang dan semua orang senang dan bangga.”
“Rennes sedikit tegang dan marah juga tapi itulah sepakbola, terjadang bisa terjadi seperti itu. Aku perlu topeng yang merepresentasikanku dan itu ada di Black Panther. Di Gabon kami menyebut timnas kami sebagai the Panthers,” tutur Aubameyang.
Sementara itu, Unai Emery merasa kemenangan 3-0 sudah cukup untuk mereka. “Kami punya peluang untuk mencetka gol keempat dan bisa lebih tenang.”
“Aku sangat bangga pada suporter dan para pemain. Kami bekerja dengan sangat baik pekan ini. Kami bisa sangat bahagia. Kami amat kompetitif selama 90 menit dan harusnya bisa melakukan lebih baik. Kami mestinya bisa lebih mengontrol bola. Itu mudah untuk dikatakan di sini ketimbang di lapangan,” jelas Emery.