Hampir setiap waktu, ada perubahan aturan di sepakbola. Salah satu yang terkenal adalah aturan backpass dan offside yang diperbarui setidaknya dua kali. Namun, yang mengeluarkan aturan ini bukanlah FIFA sebagai induk sepakbola dunia, melainkan IFAB. Lantas, siapa itu IFAB? Apa peran IFAB dalam sepakbola?
Sejarah IFAB
Sepakbola yang kita kenal saat ini, baru memiliki aturan resmi yang digunakan sama di belahan dunia manapun, pada awal 1900-an. Sebelumnya, tidak ada aturan baku yang sama antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Ide awalnya adalah saat di awal-awal sepakbola dimainkan, terjadi kebingungan karena aturan yang berbeda. Yang paling radikal adalah penggunaan kaki dan tangan. Aturan yang membolehkan menggunakan tangan dikemudian hari berubah nama menjadi olahraga rugby.
Di Inggris, tempat di mana sepakbola modern lahir, aturan yang digunakan berbeda, utamanya di tiap sekolah atau universitas, seperti Cambridge Rules, Sheffield Rules, dan lainnya. Lalu, pada 1863, sejumlah sekolah di London bertemu untuk menyamakan aturan yang ada hingga lahirlah Football Federation (FA) yang kelak menjadi Asosiasi Sepakbola Inggris.
Aturan ini kerap disebut sebagai London Rules dan umumnya digunakan sebatas di Inggris (England). Masalah terjadi ketika tim United Kingdom yang terdiri dari Irlandia (Saat itu belum terpisah), Skotlandia, Wales, dan Inggris, bertemu. Pasalnya, tiap negara memiliki aturan yang juga berbeda.
Akhirnya FA membuat gagasan dengan membentuk IFAB. Mereka bertemu dengan perwakilan Wales, Skotlandia, dan Irlandia, pada 1886 untuk menyamakan aturan. Dari sinilah aturan di United Kingdom disamakan sehingga tidak ada perbedaan persepsi di antara masing-masing negara.
Mengapa IFAB Berperan Besar dalam Membuat Aturan Sepakbola Dunia?
FIFA dibentuk pada 1904. Tujuannya adalah diperlukannya induk organisasi sepakbola internasional, karena saat itu, sudah lazim dipertandingkan partai antarnegara. Inggris bukan negara pembentuk FIFA karena baru bergabung pada 14 April 1905. Meski baru bergabung kekuatan Inggris terbilang besar. Pasalnya, tak lama setelah bergabung, Daniel Burley Woodfall, wakil dari Inggris, langsung menjadi Presiden Kedua FIFA.
Pada 1913, FIFA pun bergabung dengan IFAB dan menjadi anggota kelima dengan empat hak suara. Sementara itu, keputusan di IFAB baru dikatakan sah kalau mencapai 4/5 yang setuju atau setidaknya 6 dari 8 suara. Artinya, negara-negara UK bisa menolak aturan baru yang dibuat oleh FIFA.
Masuknya FIFA menjadi legitimasi kehadiran IFAB. Apalagi kehadiran IFAB juga diperlukan karena meningkatnya popularitas sepakbola, sehingga diperlukan lembaga yang memang membuat aturan secara universal.
Perubahan, penambahan, maupun peninjauan aturan, dilakukan lewat rapat umum yang dihadiri kelima perwakilan tersebut. Setiap negara ataupun konfederasi berhak untuk mengajukan amandemen terhadap Laws of the Game lewat salah satu anggota IFAB.
Saat ini, terhadap dua panel tambahan yang mencakup panel penasehat sepakbola dan panel penasehat teknis yang terdiri dari para ahli dari seluruh dunia. Tugas mereka adalah memberikan penilaian sebelum keputusan diberikan.
Setiap keputusan yang keluar dari IFAB digunakan pula oleh FIFA di turnamen resmi. Penerapan ini biasanya didahului oleh aturan cobaan maupun ditetapkan langsung. Contohnya penggunaan rumput sintetis dan teknologi garis gawang. Sementara yang diterapkan langsung adalah aturan baru soal offside.
Aturan yang Diubah dan Dibuat IFAB
Ada sejumlah aturan penting yang dibuat dan diubah oleh IFAB yang kita kenal hingga saat ini. Aturan penting itu bahkan ada yang baru 1990-an. Berikut, sejumlah aturan penting tersebut.
- 1866 – Mistar gawang dibuat sehingga batas gol ditentukan hanya sebatas 2,17 meter meski hanya berupa plester.
- 1867 – Gol hanya terjadi saat bola masuk ke gawang, sementara di luar itu dianggap goal-kick.
- 1870 – Pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan.
- 1871 – Hadirnya posisi penjaga gawang yang boleh menangkap bola dengan tangan.
- 1872 – Tendangan sudut diperkenalkan.
- 1873 – Lemparan ke dalam diperkenalkan dan diberikan untuk tim yang tak menyentuh bola saat bola ke luar. Sebelumnya, lemparan ke gawang diberikan untuk tim pertama yang menyentuh bola saat bola sudah ke luar lapangan!
- 1883 – Mistar gawang harus berbentuk solid, dan sekeliling lapangan dibuat garis pembatas.
- 1891 – Tendangan penalti diperkenalkan.
- 1897 – Jumlah satu kesebelasan adalah 11 dan durasi pertandingan 90 menit.
- 1912 – Kiper cuma boleh menangkap bola di area penalti.
- 1970 – Kartu kuning dan kartu merah diperkenalkan.
- 1992 – Aturan back-pass diperkenalkan.
- 2000 – Kiper tidak boleh memegang bola lebih dari enam detik.
- 2012 – Teknologi garis gawang diperbolehkan (tapi tidak diharuskan).
- 2016 – Kick-off boleh diumpan ke arah manapun.
- 2018 – Video assistant referees (VAR) diperbolehkan (tapi tidak diharuskan); pergantian pemain keempat diizinkan di perpanjangan waktu.