Mengenal Aturan Lemparan ke Dalam di Sepakbola

Di sepakbola, ada sesuatu yang terlihat sepele, padahal punya detail yang mesti diperhatikan. Karena kalau salah melakukannya, wasit akan menganggapnya sebagai pelanggaran. Salah satunya adalah soal lemparan ke dalam atau throw in.

Definisi Lemparan ke Dalam

Lemparan ke dalam merupakan cara yang dilakukan untuk melanjutkan pertandingan, saat bola melewati garis pinggir lapangan. Seperti namanya, throw in dilakukan dengan cara melemparkan bola dari luar garis lapangan dengan menggunakan tangan.

Aturan soal lemparan ke dalam termaktub dalam Law 15 dalam Laws of the Game FIFA.

Cara Melakukan Lemparan ke Dalam

Lemparan ke dalam dilakukan oleh lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola saat bola keluar lapangan. Lemparan ke dalam dilakukan di titik saat bola melewati garis pinggir lapangan. Biasanya, wasit memberikan toleransi di antara titik bola saat keluar, dengan titik pelempar. Soalnya, titik tersebut terkadang tidak begitu pasti, apalagi saat bola melewati garis di udara.

Saat melakukan lemparan, lawan tak boleh mendekat lebih dari dua meter dari garis pinggir lapangan.

Saat akan melempar, pelempar harus menghadap ke arah lapangan. Kaki pelempar harus tetap di luar garis saat melepaskan bola. Kedua tangan pun harus digunakan saat melempar bola. Posisi tangan menjadi penting, karena harus dilemparkan dari belakang dan melewati kepala.

Bola langsung berstatus  on seketika memasuki lapangan. Kalau bola mengenai tanah sebelum masuk lapangan, maka lemparan ke dalam diulang oleh tim yang sama.

Gol tidak bisa tercipta langsung dari lemparan ke dalam. Kalau ini dilakukan, maka lawan akan diberikan goal kick. Sementara bila lemparan ke dalam masuk ke gawang sendiri, maka lawan akan diberikan corner kick.

Saat lemparan ke dalam dilakukan, aturan offside untuk saat itu ditiadakan. Penerima throw in yang sebenarnya berada dalam posisi offside, akan dikecualikan.

Pelanggaran dalam Lemparan ke Dalam

Apabila pemain lawan berada dalam radius dua meter sebelum bola dilemparkan, atau dengan sengaja mengganggu dan menghalangi pelempar, maka ia akan mendapatkan teguran, bisa berupa kartu kuning atas perilaku tak sportif. Kalau lemparan ke dalam terlanjur dilakukan saat wasit menghentikan pertandingan karena pelanggaran ini, maka tendangan bebas tidak langsung akan diberikan.

Kalau pelempar gagal melempar sesuai prosedur, atau tidak melemparkan dari titik di mana bola keluar lapangan, maka lemparan ke dalam akan diberikan pada tim lawan. Ini dikenal sebagai “foul throw”.

Pelempar juga dilarang menerima bola lemparannya sendiri, sebelum disentuh oleh pemain lawan. Kalau ini terjadi, wasit akan memberikan tendangan bebas tak langsung buat tim lawan di tempat pelanggaran itu terjadi.

Apabila pelempar memantulkan bolanya ke lawan dengan sengaja, tanpa tenaga yang keras dan cara yang ceroboh, maka wasit berhak melanjutkan pertandingan.

Kalau pelempar tiba-tiba berganti orang, pemain tersebut akan diingatkan karena menunda jalannya pertandingan. Pemain yang menunda secara berlebihan juga diberikan peringatan.

Kiper tidak bisa menangkap bola lemparan ke dalam yang diberikan oleh rekan setimnya. Pun apabila kiper menahannya dengan kaki terlebih dahulu. Kalau ini terjadi, wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung. Kalau dilakukan di luar kotak penalti, maka tendangan bebas langsung akan diberikan.

https://www.thefa.com/football-rules-governance/lawsandrules/laws/football-11-11/law-15—the-throw-in