Mengenal Piramida Kompetisi Sepakbola di Inggris

The Football League pada 2016 lalu, mencanangkan penambahan klub peserta untuk Championship Division hingga League Two sebanyak 100 kesebelasan. Rencana ini diaplikasikan pada musim 2019/2020 dengan harapan industri sepakbola di Inggris yang semakin maju. Selain itu diharapkan kesebelasan semi-profesional bisa menjadi kesebelasan profesional. Lantas, sebenarnya ada berapa strata dan bagaimana bentuk piramida kompetisi di Inggris?

Federasi Sepakbola Inggris, FA, membawa 11 divisi atau 11 tingkat sepakbola profesional. Sebanyak 11 divisi ini dibawahi lagi oleh tiga operator kompetisi. Premier League menjadi operator Premier League, Football League membawahi Championship Division, League One dan League Two, sedangkan National League yang biasa disebut “Non League”, membawahi divisi 5 hingga 11 yang dibagi lagi sesuai teritori. Inilah batas dari divisi sepakbola professional di Inggris.

Untuk divisi semi-pro sendiri tetap ada namun tidak di bawah naungan FA. Nama untuk klub yang berlaga di divisi ini adalah Feeder League. Namun bukan berarti tim divisi semi pro ini tidak bertaji. Liga yang mereka jalankan cukup teratur dengan memiliki 11 divisi, apabila diurutkan dalam sistem sepakbola di Inggris (English Football Pyramids), Feeder League berada di divisi 12-22, dengan pembagian teritori wilayah Inggris.

FA sendiri memiliki cakupan wilayah Inggris secara keseluruhan. Masuknya beberapa tim dari Wales seperti Cardiff City dan Swansea, sebuah pengecualian yang diberikan FA. Meskipun berasal dari Wales, namun kedua tim tersebut apabila lolos ke kompetisi Eropa tidak akan mewakili Inggris atau Wales, namun mendapatkan wild card dari UEFA.

FA juga beraffliasi dengan beberapa asosiasi sepakbola dari Crown dependencies atau pulau kecil sekitar Selat Inggris. Asosiasi tersebut adalah Jersey Football Association, Guernsey Football Association, dan Isle of Man Football Association, tiga pemain dari teritori ini akan memperkuat timnas Inggris. Hal inilah yang menyebabkan Matt Le Tissier yang berasal dari Guernsey dan Graeme Le Saux yang berasal dari Jersey bisa memperkuat Inggris.

Gibraltar juga berafiliasi dengan FA sebelum resmi menjadi anggota UEFA secara mandiri pada tahun 2008. Kebijakan pun diubah oleh UEFA, pemain dari negara Crown Dependencies, berhak menentukan untuk memperkuat negara yang diinginkan asalkan masih dalam lingkup United Kingdom.

Saat ini FA secara sukses menjadikan sepakbola menjadi komoditas industri. Menurut data untuk divisi Premier League hingga National League, terdapat 737 kesebelasan dengan 11 divisi berbeda, dengan 11 liga, pun 11 divisi tersebut memiliki kontrak dan nilai sponsor yang berbeda-beda, sehingga sepakbola juga menjadi mata pencaharian yang menjanjikan di Inggris.

Sedangkan untuk tim semi-pro yang berada di divisi 12-22 memiliki total 446 divisi tingkat teritori dengan 5510 tim! Divisi semi-pro ini juga memiliki spsonsor liga yang berbeda-beda.

Beberapa aturan juga cukup unik, contohnya adalah Duchy League (divisi 15) memilki aturan apabila kedua tim menggunakan warna yang sama, tim tandang harus segera mencari konstum dengan warna yang berbeda tanpa menunda pertandingan. Apabila menunda kick-off atau tidak mencari kostum dengan warna lain akan mendapatkan denda sebesar 10 pounds.

Sedangkan di The East Sussex Football League (divisi 12), tiap pemain yang tampil akan membayar 1 pound. Wasit akan diberikan bayaran sebesar masing-masing 29 pounds. Apabila tim tandang ingin menggunakan kostum kandang meskipun dengan warna yang berbeda dengan tim tuan tumah, akan dikenakan biaya tambahan 20 pound. Tim di divisi semi-pro ini juga memiliki batasan gaji sebesar 15 pound per pemain.

Dengan liga yang teratur dan memiliki sistem promosi-degradasi, membuat liga di tingkat manapun berlangsung menarik. Loyalitas dan rivalitas antar suporter pun sering terjadi. Mereka yang sangat vokal mendukung tim lokal kesayangan mereka tidak jarang terlibat bentrok antar suporter.

Klub kecil dari Oxfordshire bernama The Kidlington Old Boys, melakukan pertandingan persahabatan dengan klub League One, Accrington Stanley. Suporter the Kidlington Old Boys menjalani away dengan membawa 12 orang suporter. Mereka terlibat bentrokan yang cukup parah, sedangkan the Kidlington Old Boys sendiri hanya klub pedesaan kecil di bagian barat Oxfordshire dengan jumlah penduduk sebanyak 88 orang.

Upaya untuk menampung jumlah peserta liga secara professional dilakukan FA karena sadar potensi besar dari antusiasme Inggris terhadap sepakbola. Rencana FA di tahun 2020 di mana 24 liga tersebut akan mulai secara profesional dibentuk lembaga resmi yang menaungi. Ketika 20 tim terbaik Premier League bertanding jutaan mata dari seluruh dunia menyaksikan jalannya pertandingan, sedangkan di waktu yang sama ratusan tim lain sedang berkompetisi untuk memperoleh kebanggaannya sendiri tanpa ada siaran di TV.