Kroasia merasa keberatan dengan penalti yang diberikan wasit Nestor Pitana yang berakhir dengan gol kedua Prancis. Meski telah melalui pengamatan ulang lewat VAR, Kroasia merasa kalau hand ball Ivan Perisic mestinya tidak dianggap sebagai pelanggaran yang berbuah tendangan penalti.
Manajer Kroasia, Zlatko Dalic, menyatakan kalau kesebelasannya kehilangan keberuntungan utamanya di dua gol awal Prancis.
“Gol yang pertama adalah gol bunuh diri, meskipun kami dominan dan tidak ada ancaman ke gawang kami. Kami menyamakan skor, dan para pemain tidak menyerah, lalu kemudian penalti itu melawan kami,” tutur Dalic.
“Saya menghargai wasit dan apa yang dia lihat. Aku tak pernah berpikir untuk negatif. VAR itu bagus buat sepakbola, tapi buruk saat dia menjadi lawanmu.”
Baca juga: Mengenal Nestor Pitana, Wasit Final Piala Dunia 2018
Dalic pun sudah tidak memikirkan keputusan penalti tersebut. Satu hal yang ada di kepalanya adalah pulang dengan selamat ke Kroasia dan beristirahat. Ia dan skuat Kroasia sudah bekerja keras selama dua bulan untuk dan selama Piala Dunia.
Sementara asisten pelatih, Drazen Ladic, menyatakan kalau penalti Griezmann mengubah arah angin juga jalannya pertandingan.
“Pertama-tama aku ingin memberikan selamat buat Prancis. Kami sedih tapi juga bangga di waktu yang sama. Kami begitu ingin memenangi Piala Dunia, tapi itulah sepakbola. Prancis tak mengejutkan kami. Kami membiarkan dua gol mudah dengan sebuah gol bunuh diri dan tendangan penalti,” tutur Ladic.
Tentu apabila penalti tak diberikan, hasilnya mungkin akan berbeda. Apalagi Kroasia sempat menyamakan kedudukan. Hal ini yang juga ada di benak sejumlah pundit yang bicara mengenai penalti untuk Prancis tersebut.
Keputusan yang Memalukan
Insiden penalti tersebut berawal dari tendangan Samuel Umtiti yang menyentuh lengan kiri Ivan Perisic di dalam kotak penalti Kroasia. Dari tayangan lambat, bola memang jelas menyentuh tangan Perisic yang secara aktif bergerak. Akan tetapi, keputusan tersebut disayangkan karena Perisic memang tidak sengaja.
Wasit pun awalnya tidak menyatakan hal tersebut sebagai pelanggaran. Akan tetapi, setelah berkonsultasi dengan tim VAR, dia melihat tayangan itu kembali dan memutuskan memberikan tendangan penalti untuk Prancis.
Alan Shearer misalnya, menyatakan kalau keputusan tersebut menggelikan. “Tak mungkin sebuah keputusan menggelikan seperti itu mesti menentukan hasil final. Kroasia bermain brilian dan mereka kalah di pertandingan ini karena sebuah tendangan bebas, yang bukan tendangan bebas, dan tendangan penalti yang mestinya bukan penalti,” kata Shearer kepada BBC.
Hal senada juga diungkapkan Rio Ferdinand bahwa insiden tersebut tidak bisa dibilang 100 persen penalti. Soalnya Ferdinand merasa kalau Perisic tidak secara sengaja menahan bola.
“Terlalu dekat buatnya untuk bisa bereaksi. Faktanya, wasit membutuhkan waktu yang lama untuk membuat keputusan. Wasit juga merasa tak pasti,” tutur Ferdinand.
Soal yakin atau tidak yakin ini juga dikemukakan oleh Mantan Manajer Jerman, Jurgen Klinsmann, “Saat Anda tidak yakin, Anda tak memberikannya. Itu adalah keputusan yang salah.”
“Aku pikir itu adalah penalti,” kata mantan gelandang timnas Inggris, Chris Waddle. “Aku juga akan melakukan hal yang sama. Perisic menghentikan bola yang lewat dengan tangannya.”
Tendangan bebas yang menjadi gol pertama Kroasia juga menjadi persoalan. Pasalnya, dalam tayangan ulang terlihat Griezmann justru menjatuhkan diri meski tak disentuh Marcelo Brozovic. Wasit pun memberikan tendangan bebas yang disundul ke gawang sendiri oleh Mandzukic.
“Itu diving,” kata Shearer. “Brozovic mendekat dan Griezmann mengharapkan untuk dihajar, tapi tidak terjadi.”
“Dua keputusan buruk mengubah pertandingan,” tutur Rio Ferdinand.
Hal ini juga didukung mantan pemain Inggris, Sir Trevor Brooking, “Aku amat jengkel. Itu tidak pernah menjadi sebuah tendangan bebas. Griezmann hampir tak disentuh.”
Piala Dunia 2018 memang sudah berakhir. Dua gol Prancis juga dianggap sah meskipun dengan keputusan kontroversial wasit. Akan tetapi dari sini kita mendapatkan gambaran bahwa VAR sebenarnya tidak menghilangkan kontroversi di sepakbola, tapi justru membuat beban wasit menjadi berat.
Saat VAR belum ada, wasit akan dihujat karena keputusannya yang buruk karena ia tak melihat sebuah kejadian. Dengan VAR, wasit kembali menjadi sorotan karena memberikan keputusan yang tidak tepat, padahal ia sudah menyaksikan tayangan ulang. Bagaimana menurut Anda?