Sejarah Kiper di Sepakbola

Foto: Premierleague.com

Kiper atau penjaga gawang merupakan pemain yang aneh alih-alih istimewa di sepakbola. Cuma dia yang legal menahan bola dengan menggunakan tangan. Bukannya disepak, bola malah ditangkap.

Entah ada hubungannya atau tidak, tapi keanehan ini yang membuat harga kiper tidak setinggi harga penyerang. Padahal, peran mereka tak kalah penting. Area yang mereka jaga hanya 7,14 x 2,1 meter. Namun, kalau bola sampai lewat, itu bisa mengubah hasil akhir pertandingan.

Lantas, bagaimana sejarah kiper di sepakbola?

Sejarah Kiper di Sepakbola

Permainan menendang bola sendiri sejatinya sudah ada sejak seribu tahun silam. Namun, sepakbola yang kita kenal saat ini baru diperkenalkan pada abad ke-18. Aturan bakunya sendiri baru diperkenalkan pada abad ke-19. Baru pada abad ke-20, klub sepakbola berdiri di penjuru dunia.

Berdasarkan catatan Richard Carew dalam The Survey of Cornwall, dituliskan bahwa posisi khusus untuk menjaga area gawang hadir pada 1602 dalam permainan Cornish Hurling.

“Mereka menyiapkan dua semak di lapangan, jaraknya sekitar delapan atau sepuluh kaki, dan disimpan saling berhadapan, yang mereka sebut sebagai ‘Goals’. Ada yang ditugaskan untuk menjaganya dan beberapa lainnya sebagai penghambat,” tulis Carew.

Frasa “penjaga gawang” ditemukan di novel School Days karya Tom Brown yang terbit pada 1857 dan berlatar tahun 1830. Penulisnya mendapatkan kata tersebut dari rugby, dan mengartikannya sebagai kiper seperti yang kita kenal seperti sekarang ini.

Frasa “penjaga gawang” juga muncul di Sheffield Rules pada 1867. Namun, frasa tersebut tidak merujuk pada kiper, tapi pada pemain yang posisinya paling dekat dengan gawangnya sendiri. Selain itu, si “penjaga gawang” dalam Sheffield Rules juga tidak punya keistimewaan memegang bola.

Hal ini juga diadopsi oleh aturan FA pada 1863 yang tidak membuat ketentuan khusus buat kiper.  Lalu pada 1871 aturan di amandemen dengan memperkenalkan kiper sebagai orang yang menjaga gawang, dan lebih spesifik lagi, kiper boleh menangkap bola sebagai upaya untuk menjaga gawangnya.

Soal “menangkap bola” ini, ada sejumlah aturan yang berubah, bahkan sampai 19 tahun lalu. Akan tetapi, saat ini sepertinya aturan paling terakhir tersebut tidak begitu jelas apa hukumannya kalau si kiper melanggar. Berikut revisi aturan untuk kiper:

  • 1871: Kiper boleh memegang bola hanya untuk menjaga gawangnya.
  • 1873: Kiper tidak boleh membawa bola.
  • 1883: Kiper tidak boleh membawa bola lebih dari dua langkah.
  • 1887: Kiper tidak boleh membawa bola di area lawan.
  • 1901: Kiper boleh membawa bola untuk hal apapun, bukan cuma bertahan.
  • 1912: Kiper cuma boleh membawa bola di area penaltinya sendiri.
  • 1931: Kiper boleh membawa bola hingga empat langkah.
  • 1992: Kiper tidak boleh menahan bola dengan tangan setelah diumpan oleh rekannya sendiri.
  • 1997: Kiper tidak boleh memegang bola lebih dari enam detik.

Baca juga: Back-Pass, Aturan yang Mengubah Taktik Sepakbola

Pada awal kehadirannya, kiper memang sudah dibatasi dengan bergerak di area penalti, meski dibolehkan menahan bola dengan tangan. Bertahun-tahun kemudian, peran kiperpun berkembang, karena perubahan sistem permainan itu sendiri.

Setelah 1912, kiper mulai aktif dalam permainan. Namun, yang menjadi soal adalah ia kerap membuang-buang waktu. Misalnya, saat ada aturan empat langkah, ia melambungkan bola, dan menangkapnya kembali. Terus seperti itu. Kiper pun kerap mengumpan kepada bek untuk diumpan kembali dan ditangkap.

Kemudian pada 1992 ada aturan penting yang disahkan FIFA yakni larangan back-pass. Aturan pada 1992 ini dibuat merujuk pada Piala Dunia 1990 yang begitu defensif dan tak menarik. Para kiper kerap menangkap bola dan didribel di dalam kotak penalti. Ketika lawan mendekat, bola langsung ditangkap. Begitu terus sampai kiamat.

Aturan back-pass membuat gaya permainan kesebelasan pun berubah. Bek mulai jarang mengumpan ke belakang dalam situasi sulit, kecuali amat terpaksa. Permainan menjadi lebih berkembang dan menarik. Pasalnya, kiper yang menangkap bola yang ia lepaskan akan dihadiahi tendangan bebas tak langsung.

Pada 1997, aturan backpass ditambahkan dengan melarang lemparan ke dalam ditangkap oleh kiper. FIFA juga melarang kiper menangkap bola selama lebih dari lima hingga enam detik. Karena punya peran spesial, kiper juga mesti menggunakan warna kostum yang berbeda dengan rekan setimnya, maupun tim lawan.