Bournemouth 3-1 Everton: Hasil Mengejutkan di Vitality Stadium

Foto: Twitter AFC Bournemouth.

Pekan kelima Premier League diwarnai sejumlah kejutan: Mulai dari Chelsea yang menang besar 5-2, Manchester United yang akhirnya menang lagi, Arsenal yang ditahan imbang tim juru kunci, sampai Manchester City yang takluk dari Norwich City 2-3. Hal senada juga terjadi di Vitality Stadium. AFC Bournemouth mengalahkan Everton dengan skor 3-1.

Hingga pekan keempat, Everton sebenarnya sudah mengumpulkan tujuh poin hasil dua kali menang, sekali kalah, dan sekali seri. Bournemouth ada di bawah Everton, berselisih satu kemenangan. Secara komposisi skuat, Everton lebih diunggulkan. Mereka punya winger Brasil, Richarlison, Gylfi Sigurdsson, hingga duet Michael Keane dan Yerry Mina.

Namun, yang terjadi di Vitality Stadium semua di luar dugaan. Semuanya bermula pada menit ke-23. Umpan tendangan sudut pada menit ke-23 dari pojok kiri gawang Everton, diterima dengan tidak sempurna oleh Joshua King. Bola tak bergerak masuk ke gawang, melainkan memantul ke arah Callum Wilson dan Nathan Ake. Keduanya melakukan sundulan, tapi kepala Wilson yang lebih akurat untuk menggetarkan jala gawang Everton yang dijaga Jordan Pickford.

Everton sempat membalas semenit sebelum babak pertama berakhir. Mendapatkan umpan dari Richarlison di sayap kanan, Dominic Calvert-Lewin menyundul bola yang tak bisa ditahan kiper Bournemouth, Aaron Ramsdale.

Gol kedua Bournemouth terjadi ketika Joshua King melakukan akselerasi di sisi kiri pada menit ke-67. Kecepatan King membuat Richarlison harus menghentikannya secara paksa yang membuatnya mendapatkan kartu kuning. Tendangan bebas dieksekusi dengan sempurna oleh Ryan Fraser. Bola tendangannya tak bisa ditahan Pickford.

Gol ketiga Bournemouth terjadi lima menit berselang. Umpan Diego Rico dari sisi kiri penyerangan Bournemouth mengejutkan lini pertahanan Everton yang tak menduga bolanya akan mengarah pada Wilson yang berdiri bebas. Tanpa pengawalan, Wilson melepaskan tendangan lambung yang tak bisa dijangkau Pickford.

Pelatih Bournemouth, Eddie Howe, menyatakan kalau kemenangan yang diraih anak asuhnya atas Everton merupakan momen besar di musim ini. Ini mengingat di dua pertandingan liga sebelumnya, mereka kalah dari Leicester dan Manchester City.

“Secara psikologis, adalah penting untuk menang di pertandingan kandang pertama kami yang mana hari ini adalah momen besar di musim ini. Kami mengambil kesempatan ketika permainan seimbang,” kata Howe.

Dua gol Wilson ini sekaligus menjadi pengingat bagi pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, untuk mempercayakan lini serang timnas Inggris padanya. Wilson sendiri mencetak gol menghadapi Amerika Serikat dalam debutnya di November 2018. Southgate sendiri terakhir kali memainkan mantan pemain Coventry ini menghadapi Swiss pada 9 Juni lalu. Sementara di dua pertandingan terakhir menghadapi Bulgaria dan Kosovo, Wilson hanya menghangatkan bangku cadangan.

“Callum mencetak gol dengan sangat baik dan dia menekan dengan amat baik. Dia adalah ancaman dan gol keduanya adalah penyelesaian yang brilian,” puji Howe.

Setelah kalah 1-3 dari Leicester dan Manchester City, ini adalah kemenangan yang tepat buat Bournemouth. Apalagi, publik Vitality Stadium juga menyambut Lewis Cook yang baru kembali dari cedera pada Desember lalu karena cedera lutut. Howe pun memberikan debut buat bek 23 tahun, Jack Stacey, yang baru mereka beli senilai 4 juta paun dari Luton. Kehadiran Stacey juga membuat rataan pemain Bournemouth menjadi 24 tahun 195 hari, atau yang termuda dalam sejarah Premier League.

Everton Gagal Naik

Secara teknis, satu kemenangan atas Bournemouth akan membawa Everton setidaknya ke peringkat ketiga klasemen Premier League dengan delapan poin. Mereka akan menguntit Manchester City dengan 10 poin. Akan tetapi, Bournemouth tampak lebih perkasa yang membuat Everton kini tertahan di peringkat ke-11 dengan tujuh poin.

Dengan hasil ini, musim Everton seperti sudah terbaca. Mereka agaknya masih hanya akan menjadi pengganggu di enam besar, kecuali mereka bermain lebih konsisten lagi. Pelatih Everton, Marco Silva, menyatakan kalau timnya dilanda rasa frustrasi.

“Ada frustrasi yang begitu besar karena kami kalah dan memberikan sesuatu begitu mudah pada lawan kami. Bournemouth bukan cuma memenangi bola pertama, mereka juga memenangi kedua dan ketiga.”

Kami punya banyak pekerjaan untuk dilakukan. Kami harus lebih klinis, lebih agresif, dan lebih kuat, karena kami tak boleh kebobolan begitu mudah seperti yang kami lakukan,” ucap Silva.

Dalam pertandingan tersebut, Silva memutuskan untuk tak memainkan Moise Kean yang didatangkan dari Juventus senilai 25,1 juta paun. Silva memainkan Calvert-Lewin yang memang mencetak satu-satunya gol buat Everton.