Ketika berbicara mengenai bursa juara La Liga, maka yang langsung muncul dalam benak adalah dua kekuatan tradisional Spanyol Barcelona dan Real Madrid. Atau mungkin dengan tambahan satu tim yaitu Atletico Madrid yang dalam beberapa musim belakangan penampilannya gemilang.
Masih segar dalam ingatan ketika Atletico Madrid akhirnya sukses menggondol gelar juara La Liga pada musim 2013/2014. Tidak ada yang menyangka tim yang identik dengan warna merah-putih tersebut mampu mengungguli Barca maupun Real Madrid saat itu.
Musim ini peluang lahirnya juara baru di luar Barcelona dan duo Madrid sepertinya cukup terbuka. Lalu siapakah tim yang dimaksud? Tim tersebut adalah Sevilla. Hingga pekan ke-16, Sevilla tampil begitu trengginas.
Siapa sangka klub yang memiliki julukan Los Nervionenses tersebut mampu bersaing di papan atas La Liga? Bahkan mungkin tidak ada yang memprediksi sebelumnya, Ever Banega dan kawan-kawan mampu memepet Barcelona yang kini berada di puncak klasemen dengan hanya berjarak tiga poin saja.
Sevilla memulai musim ini dengan hasil impresif yakni menumpaskan Rayo Vallecano dengan skor 4-1. Meski sempat mengalami tiga laga tanpa kemenangan, Sevilla lalu melaju dengan melibas lima laga selanjutnya dengan hasil sempurna, termasuk kemenangan telak 6-2 atas Levante pada pekan ke-5.
Tidak salah jika banyak yang berpikir jika Sevilla hanya diliputi keberuntungan semata. Sebab sejak awal, Sevilla memang tak digadang-gadang bakal melaju sejauh ini dengan level kompetitif yang luar biasa.
Akan tetapi kemenangan atas Real Madrid di pekan keenam dengan skor telak 3-0 jadi poin penting dimana mata para tim pesaing bahwa mereka sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Dan memang hal itu terbukti di beberpa pertandingan selanjutnya.
Nasib baik Sevilla musim ini bukan hanya semata-mata soal keberuntungan. Sejak sebelum musim di mulai, pelatih Pablo Machin sudah dihadapkan dengan eksodus pemain. Empat pemain penting mereka: Clement Lenglet, Steven Nzonzi, Joaquin Correa, dan Sergio Rico memilih mencari pelabuhan baru.
Akan tetapi kejelian Machin dalam mencari pengganti yang sepadan, atau mungkin lebih baik, patut diacungi jempol. Nama-nama seperti Andre Silva, Thomas Vaclik, hingga Quincy Promes sukses jadi bagian penting klub.
Andre Silva mungkin yang paling mentereng statistiknya sejauh ini. Dari 15 laga, Silva sudah membukukan 8 gol. Bersama Wasam Ben Yedder, pemain asal Portugal tersebut menjadi momok menakutkan di depan gawang lawan.
Qunicy Promes juga jadi bagian penting dari pola 3-5-2 yang diterapkan oleh Machin. Winger asal Belanda yang didatangkan dari Spartak Moscow tersebut diberkati kemampuan crossing yang mumpuni sehingga mampu memaksimalkan peran duet striker Sevilla. Finishingnya juga tak kalah bagus, hal itu dibuktikan dengan 5 gol yang sudah ia cetak musim ini untuk Sevilla.
Lalu jangan lupakan juga peran kiper asal Ceko, Thomas Vaclik. Pemain berusia 29 tahun tersebut tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan La Liga. Kiper utama Sevilla tersebut begitu solid mengawal lini pertahanan yang sejauh ini baru 16 kali kebobolan, julah tersedikit kedua setelah Atletico Madrid (12), di antara tim penghuni 5 besar.
Lini tengah klub yang bermarkas di Ramon Sanchez Pizjuan pun diperkuat dengan nama-nama seperti Ever Banega, Roque Mesa, hingga Pablo Sarabia. Nama terakhir belakangan ini jadi sorotan berkat performa apiknya. Produk akademi Real Madrid tersebut sejauh ini sudah mengepak 6 gol dan 6 assist.
Semenjak menelan kekalahan dari Barcelona pada pekan kesembilan, Sevilla belum pernah lagi kehilangan sepoin pun di 7 laga terakhir. Jika terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin Sevilla bisa merengkuh mahkota juara yang terakhir kali mereka raih pada musim 1945/1946.