Cara Negara Melepas Pemain Legenda

Foto: ESPN.com

Perpisahan kerap menjadi momen yang tak begitu diinginkan. Namun, ketika pepisahan menjadi momen mengharukan, maka perpisahan mestilah dirayakan. Itu yang dilakukan Federasi Sepakbola Inggris, FA, dengan memanggil kembali Wayne Rooney untuk memainkan pertandingan ke-120-nya. FA seperti perlu untuk melepas pensiunnya Rooney dari timnas dengan cara yang lebih pantas.

Hal senada juga dilakukan federasi negara lain untuk melepas masa pensiunya legenda mereka. Seperti yang dilansir dari BBC, berikut kami sarikan untuk Anda.

Wesley Sneijder (Belanda)

Foto: Theguardian.co.uk

Perpisahan Sneijder digelar di Johan Cruyff Arena. Namun, ia tidak bermain bola, melainkan duduk di sofa bersama keluarganya. Johan Cruyff Arena disulap seperti ruang keluarga lengkap dengan lampu dan televisi.

Momen itu terjadi sesaat setelah pertandingan persahabatan menghadapi Peru pada September 2018 silam. Ia duduk sembari membaca pesan yang sebelumnya telah direkam dari rekan-rekan dan manajernya, untuk menutup 15 tahun kariernya bersama timnas Belanda.

Di pertandingan itu sendiri, Sneijder bermain selama 62 menit sebelum ditarik keluar dan diberikan standing ovation. Peran Sneijder amatlah penting untuk timnas Belanda. Ia termasuk ke dalam team of the tournament di Piala Eropa 2008. Ia juga membawa Belanda ke final Piala Dunia 2010, dan mengkapteni der Oranje untuk meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 2014. Total, Sneijder mencatatkan 31 gol dalam 134 penampilan, yang mana tak ada orang lain yang mampu menandinginya.

Lukas Podolski (Jerman)

Pertandingan terakhir Lukas Podolski untuk timnas Jerman adalah laga persahabatan menghadapi Inggris pada Maret 2017. Pertandingan itu juga menandai pertandingannya yang ke 130 buat timnas Jerman.

Sebelum pertandingan digelar, mantan pemain Bayern Munich dan Arsenal ini diberikan waktu untuk memberikan sambutan yang membuat kick-off tertunda beberapa menit. Dalam pertandingan tersebut, hebatnya ia mencetak satu-satunya gol yang menandai golnya yang ke-49. Setelah peluit berbunyi, juara Piala Dunia 2014 ini dibawa oleh rekan-rekannya mengelilingi lapangan, dengan musik dari film Gladiator.

Thierry Henry

Foto: AS.com

Thierry Henry gantung sepatu dari timnas Prancis pada 2010. Akan tetapi, lima tahun kemudian, setelah mengumumkan pensiun dari sepakbola, harian Prancis L’Equipe meluncurkan kampanye agar mantan penyerang Arsenal ini mendapatkan satu pertandingan lagi bersama Les Blues.

Pertandingan yang diincar adalah menghadapi Brasil dalam pertandingan persahabatan pada Maret 2015. Kampanye ini sendiri didukung sejumlah pihak seperti Zinedine Zidane, Arsene Wenger, dan Antoine Griezmann. Akan tetapi, tidak semua orang juga setuju. Salah satunya oleh mantan pelatih Prancis, Raymond Domenech, yang menyebut kalau bermain untuk timnas, bukanlah sebuah hadiah.

Meskipun begitu, Prancis akhirnya memilih untuk memberikan rasa hormat mereka pada Henry, Zidane, dan rekan-rekan mereka yang menjuarai Piala Dunia 1998 seperti Patrick Vieira dan Marcel Desailly, untuk tampil di lapangan sebelum laga digelar.

David Silva (Spnyol)

Gelandang Manchester City, David Silva, pensiun dari sepakbola internasional setelah Piala Dunia 2018 silam. Namun, ia akan tetap mendapatkan satu pertandingan terakhir untuk Spanyol pada Minggu (18/11) esok. Namun, ia tak akan bermain.

Pemenang Piala Dunia dan dua gelar Piala Eropa ini mencatatkan 125 penampilan buat negaranya. Ia akan mendapatkan pertandingan penghormatan di Estadio de Gran Canaria ketika Spanyol bertemu Bosnia. Kebetulan, Silva juga lahir di Gran Canaria. Dalam kick-off seremonial, ia akan menendang bola dengan mengenakan jas.

Pemain 32 tahun itu juga akan mendapatkan penghargaan spesial dari UEFA, meskipun itu tak akan dihitung sebagai penampilan resmi secara internasional.

Diego Maradona (Argentina)

Pada 2001, tujuh tahun setelah ia pensiun dari timnas, dan empat tahun setelah pensiun dari sepakbola, Diego Maradona kembali untuk satu pertandingan terakhir berkostum Argentina.

Di usia 41 tahun dan punya riwayat serangan jantung setahun sebelumnya, kehadiran Maradona di stadion mantan klubnya, Bombonera, menghadirkan air mata dari lebih dari 50 ribu penonton yang hadir. Mereka pun memadati jalanan dengan menyanyikan nama Maradona sebelum pertandingan menghadapi tim terbaik dunia XI.

Setelah pertandingan tersebut, Federasi Sepakbola Argentina berencana memesiunkan nomor punggung “10” tapi tak diperkenankan karena aturan FIFA. Maradona sendiri mencetak dua gol dalam kemenangan 6-3 Argentina. 20 menit kemudian, ia melepaskan kostum Argentinanya dan memperlihatkan baju Boca Juniors yang membuat penonton di Buenos Aires kian hiruk pikuk.