Cardiff Ajukan Banding untuk Tranfser Emiliano Sala

Foto: CNN.com

FIFA memerintah Cardiff City agar membayar biaya transfer striker Emiliano Salah kepada Nantes. Di satu sisi, klub asal Wales itu harus membayar setidaknya maksimal awal tahun depan meski sang pemain sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat setelah peresmian pengumuman kedatangannya ke klub pada 19 Januari lalu.

Namun, Cardiff City justru lebih memilih untuk ajukan banding ke court of arbitration for sport (pengadilan) guna melawan keputusan FIFA supaya mereka bisa terbebeas dari tuntutan membayar biaya transfer untuk Emiliano Sala.

Secara detil, pada hari Senin lalu (30/9) komite status pemain FIFA, yang menentukan sebuah keputusan terkait transfer internasional, memerintahkan Cardiff untuk membayar angsuran 6 juta euro (5,3 juta paun) yang tertunda dari total 17 juta euro yang akan dibayarkan selama tiga tahun. Jumlah ini sendiri telah disepakati baik oleh Nantes dan Cardiff.

Namun sekali lagi, Cardiff telah menolak untuk membayar biaya transfer setelah Sala meninggal, dengan alasan bahwa ada rincian dalam kontrak kerja klub dengan sang pemain yang menjadi beban, seperti masalah transfer yang belum diselesaikan.

Komite FIFA, yang diketuai oleh pengacara asal Afrika Selatan dan administrator senior sepakbola Raymond Hack, menetapkan bahwa transfer Sala dari Nantes telah disetujui oleh Cardiff dan semua aspek yang diperlukan dari dokumen juga telah selesai –hanya beberapa jam sebelum pesawat jatuh pada 21 Januari. Jadi, Cardiff secara hukum berkewajiban untuk membayar biaya yang disepakati.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu pagi waktu setempat (2/10), Cardiff mengatakan mereka “sangat kecewa” dengan keputusan komite FIFA dan akan mengajukan banding ke Cas (pengadilan sepakbola). Menurut Cardiff, putusan itu dicapai “pada aspek sempit dari keseluruhan perselisihan”, dan mereka berpendapat bahwa pihak FIFA memutuskan tanpa mempertimbangkan semua dokumentasi.

“Masih ada bukti yang jelas bahwa perjanjian transfer tidak pernah selesai sesuai dengan beberapa persyaratan kontrak yang diminta oleh Nantes, sehingga hal itu menjadikan kesepakatannya batal dan tidak berlaku,” tutur Cardiff dikutip dari The Guardian.

Setelah FIFA memberi putusan pada hari Senin, pengacara Nantes Jérôme Marsaudon dan Louis-Marie Absil mengatakan kepada media L’Equipe bahwa “keadilan harus ditegakkan”, dan mereka berdua menuduh jika Cardiff bertindak dengan “itikad buruk” seperti mengeksploitasi kematian Sala untuk menghindari pembayaran.

Kedua pengacara tersebut lalu mengatakan jika putusan dari FIFA akan membuat Cardiff lebih bertanggung jawab untuk dua angsuran berikutnya yang jatuh tempo pada 1 Januari 2020 dan 2021, akan tetapi mereka mengharapkan agar Cardiff bisa membawa argumen mereka ke Cas, seperti halnya FIFA agar semua orang tahu pokok alasannya.

“Kita dapat membayangkan bahwa Cardiff akan melanjutkan permasalahan ini ke pertempuran hukum. Hal semacam ini bisa bertahan lama jika Cardiff menginginkan untuk bertaruh bukti serta argumen. Tindakan-tindakan seperti inilah yang terus mereka lakukan, dan sejak awal kasus ini, mereka selalu memberikan klaim soal ‘rusaknya kesepakatan’,” tandas salah satu pengacara Nantes.

“Mereka juga menggunakan dalih apa saja, hingga mengeksploitasi kematian manusia, untuk tidak menghargai komitmen mereka dalam kesepakatan dengan klien kami. Ketika Anda memiliki tindakan seperti itu, berarti Anda punca itikad buruk, dan Anda tidak dapat memperkirakan bahwa waktu proses ini justru mencapai tahap keputusan akhir.”

Selain itu, Cardiff City menolak tuduhan bahwa mereka bertindak dengan itikad buruk, dengan mengatakan bahwa ada pertanyaan hukum tentang validitas transfer, karena telah menjadi syarat juga untuk Nantes jika kontrak Sala sendiri dengan Cardiff harus diselesaikan pada 22 Januari.

Komite FIFA mempertimbangkan penyelesaian dokumen yang relevan untuk transfer Sala ke Cardiff. Mantan agen Willie McKay dan putranya Mark, yang merupakan agen yang terlibat dalam kasus ini, bekerja di bursa transfer atas nama Nantes, dan memberi Mark McKay mandat untuk menjual pemain ke klub di Inggris dengan kompensasi 10% dari biaya yang disepakati.

Di sisi lain, terdapat timeline yang menggambarkan proses transfer Emiliano Sala ke Cardiff City. Dimulai dari Cardiff yang secara terbuka mengumumkan Sala sebagai rekrutan mereka mereka pada 19 Januari, dan pada pukul 3:32 siang itu, menurut media Ligue de Football Professionel dari Prancis, Nantes kemudian mengunggah perjanjian kesepakatan transfer ke sistem registrasi transfer internasional TMS FIFA. Empat puluh menit kemudian, transfer Sala ke Nantes diterima di TMS, yang berarti terdapat sertifikat pemain internasional (ITC) yang diperlukan, dan dapat diminta oleh Asosiasi Sepak Bola Wales (FAW).

Pada 21 Januari FAW memang meminta ITC dari FA Prancis melalui sistem TMS. FA Prancis dikatakan telah memeriksanya dan menyatakan bahwa dokumen itu sesuai, kemudian setelah diberitahu, mereka mengirim sertifikat itu ke FA Wales pada 17:14 sore. FAW dikatakan telah mengakui menerima sertifikat pada pukul 18:30 malam (17:30 waktu Inggris), yang merupakan langkah terakhir untuk menyimpulkan transfer internasional sesuai dengan peraturan FIFA.

Emiliano Sala kemudian diterbangkan ke Nantes dari Cardiff untuk mengucapkan selamat tinggal, tetapi menurut The Guardian pesawat kecil Piper Malibu yang membawanya jatuh di Selat pada pukul 8:16 malam di tanggal yang sama (21 Januari), dalam penerbangan kembali ke Cardiff, kurang dari tiga jam setelah pernyataan resmi dari transfernya ke Premier League.

Para penyelidik sejak kejadian itu mengatakan bahwa Sala mungkin sudah meninggal karena keracunan karbon monoksida, dan pilotnya, Dave Ibbotson (59 tahun) kemungkinan juga meninggal karena terkena gas yang bocor dan masuk ke dalam pesawat. Namun, sampai saat ini, jasad mereka berdua belum pernah ditemukan.

Sumber: The Guardian