Catatan 30 Laga Arsenal Bersama Unai Emery

FOto: Racingpost.com

Sorotan Arsenal musim ini selalu dan sepenuhnya terarah kepada Unai Emery, manajer The Gunners pengisi kursi panas sepeninggal Arsene Wenger yang menghuninya selama 22 tahun. Sempat ada delapan nama juru taktik yang ikut audisi, nyatanya pelatih Spanyol berusia 47 tahun yang berhak menyandang pekerjaan prestisius tersebut.

Meskipun baru 30 laga Emery pegang kendali, ada beberapa hal yang bisa dicatat dari sepak terjangnya. Dalam 21 laga liga, Arsenal berada di posisi kelima klasemen sementara dengan koleksi 41 poin. Arsenal tercecer 13 poin dari pimpinan klasemen Liverpool, serta berselisih tiga angka dari Chelsea yang menempati zona Liga Champions. Di bawah mereka, Manchester United mengintai dengan 38 poin berkat hasil positif arahan manajer interim, Ole Gunnar Solksjaer.

Setelah keok dua kali beruntun dari Manchester City dan Chelsea, Arsenal yang tengah menyusaikan diri dengan hidup baru, tidak terkalahkan pada 22 laga di semua ajang. Sayang, mereka tidak mampu melampaui rekor tidak terkalahkan dalam 28 laga sepanjang April sampai November 2007.

Menyebalkannya, tren positif tersebut justru berhenti saat kalah mengejutkan 2-3 dari Southampton yang dikomandoi manajer baru, Ralph Hasenhuttl. Kekalahan paling kacau menimpa Arsenal tepat di pertandingan terakhir 2018. Liverpool tebar teror skor 5-1 menunjukkan mereka masih kalah kelas. Total 12 menang, 5 seri, dan 4 kalah untuk The Gunners.

Sementara untuk turnamen Europa League, Arsenal mantap melangkah ke babak 32 besar berkat status juara Grup G. Tim medioker Belarusia, BATE Borisov menanti mereka pada fase gugur yang dimulai tanggal 15 Februari 2015. Kekecewaan besar sejauh ini bersumber dari tersingkirnya mereka dari Piala Liga Inggris dari rival tetangga di London Utara, Tottenham Hotspur.

Catatan paling unik, hanya dua kali Arsenal pimpinan Emery unggul di babak pertama. Itupun baru dicapai pada dua pertandingan kandang terakhir (vs. Burnley 3-1 dan vs. Fulham 4-1). Kabar baiknya, mereka mengubah keadaan di babak kedua. Jika hanya menghitung hasil babak kedua (bukan skor akhir), Arsenal meraup 45 poin, tertinggi di antara klub lain.

Pergantian pemain jadi kunci. Aspek ini menunjukkan kemampuan Emery beradaptasi dan mengganti pemain sebelum mulai babak kedua. Emery melakukan 18 kali pergantian pemain sebelum memulai babak kedua melebihi apa yang dilakukan Arsene Wenger di musim terakhirnya (sembilan). Meski saat keok dari Southampton dan Liverpool pendekatan ini tidak membuahkan hasil positif, tapi kemanjurannya lebih banyak terbukti beri tiga poin atau setidaknya lolos dari kekalahan.

Ketidakstabilan belakangan akibat adanya badai cedera di lini belakang. Tidak ada yang lebih mengkhawatirkan melihat Granit Xhaka selaku gelandang bertahan jalani peran bek tengah di pertandingan versus Southampton. Rob Holding pasti absen sampai musim tuntas di pertandingan imbang 2-2 melawan MU di Old Trafford. Padahal, bek muda ini krusial dalam mengalirkan bola sejak dari bawah. Nacho Monreal, Hector Bellerin, dan Shkodran Mustafi juga silih berganti masuk ke ruang perawatan. Sementara Laurent Koscielnya yang absen 199 hari karena sobek tendon achilles malah menjumpai Xhaka sebagai mitra bek tengah. Sedangkan Sokratis Papastathopoulos, Stephan Lichsteiner, dan Sead Kolasinac kerap menampilkan emosi tinggi yang berbuah total 10 kartu kuning.

Sangat logis Emery nantinya memanfaatkan bursa transfer gaet bek berkualitas jempolan. Jumlah 31 kebobolan sangat buruk kalau dibandingkan dengan empat tim di atas. Malah, tim sekelas Leicester City, Wolverhampton Wanderers, Brighton, Crystal Palace, dan Newcastle United punya jumlah kemasukan yang lebih sedikit. Miris, karena hanya tiga laga mereka sukses nirbobol (cleansheet).

Untung saja, produksi gol sangat tinggi. Arsenal memiliki duet penyerang haus gol nan kompak dalam diri Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette. Duet kompak terakhir yang terlihat sejak peragaan kerja sama hebat Dennis Bergkamp-Thierry Henry pada dekade pertama era Wenger. Kombinasi keduanya membuahkan total 21 gol dan 8 asis. Aubameyang pun ada di urutan terdepan perburuan gelar top skor lewat torehan 14 gol. Dia berpeluang jadi pemain pertama Arsenal setelah terakhir kali Robin van Persie meraihnya pada musim 2011-12.

Intensitas tinggi ini tidak terpisahkan dari fakta para pemain Arsenal rata-rata menempuh jarak 115,4 kilometer setiap laga. Meningkatan 3 kilo per pertandingan dari musim terakhir Wenger. Mereka mengungguli Tottenham dan Bournemouth yang terkenal dengan intensitas semenjak ditangani Mauricio Pochettino dan Eddie Howe.

Ada pekan ini setidaknya ada semacam ‘jeda’, karena tergelarnya Piala FA. Sekalipun sepak bola Inggris nyaris tidak kenal istirahat di masa Nataru (Natal dan Tahun Baru). Setidaknya pada laga versus klub League One, Blackpool, Emery bisa beri beberapa pemain kunci istirahat.

Setengah musim berjalan, Arsenal era Emery masih punya banyak hal untuk perbaikan, untungnya tidak sampai karam. Lacazette mengungkapkan target Arsenal musim ini, yakni mencapai kestabilan tembus empat besar sampai akhir musim dan juara sebuah turnamen. Tidak ada klub yang mengoleksi trofi Piala FA daripada Arsenal. Tidak ada pelatih yang pernah juara tiga kali Europa League selain Unai Emery. Jadi, target juara Piala FA dan/atau Europa League sangat logis.

Ukuran kesuksesan musim pertama Emery di Arsenal terbantu dengan ‘standar rendah’ merujuk capaian musim terakhir Wenger yang lagi-lagi gagal masuk empat besar dan nihil trofi. Mari perhatikan terus kiprah. Sejauh ini zona empat besar demi lolos kembali ke habitat Liga Champions dan sebuah trofi turnamen yang akrab masih dalam pandangan. Mari terus perhatikan seksama kiprah Emery.

Sumber: SkySport/WhoScored/Opta.