Ditahan imbang Genoa 1-1 (8/4), Napoli masih memiliki peluang untuk geser Juventus dari puncak klasemen. Mereka terpaut 20 poin dari Si Nyonya Tua. Tapi masih ada 21 poin yang bisa diperjuangkan. Sulit, ini artinya Juventus harus kalah di tujuh pertandingan beruntun. Mungkin menyerah lebih baik ketimbang mengharapkan keajaiban.
Sebelum menjamu Genoa, salah satu pemain Napoli terlihat menyerah. Mengaku ingin segera pindah dari Kota Naples. “Saya sudah berusia 28 tahun. Andai ada tawaran yang tidak bisa saya tolak pasti akan hengkang dari sini. Kesuksesan Juventus membuat saya kesal. Kami selalu dekat dengan gelar juara, tapi selalu gagal meraihnya,” katanya.
Dia adalah putra daerah sekaligus kapten I Partenopei, Lorenzo Insigne. Sebagai anak asli Napoli, dirinya merasa memiliki beban yang lebih berat dan ia sudah tidak kuat lagi untuk memanggulnya.
“Tekanan kepada saya lebih besar dibandingkan pemain lain. Orang dari Neapolitan selalu diharapkan untuk bertahan di Napoli. Terkadang positif, kadang juga negatif. Mereka sering lupa bahwa kami bukan mesin,” aku Insigne.
Perkataan ini kemudian mendapat respon dari berbagai pihak. Atletico Madrid disebut siap menampung Insigne. Carlo Ancelotti ingin mempertahankannya. Ottavio Bianchi yang mengantarkan Napoli jadi juara Serie-A, Coppa Italia, dan Piala UEFA pada akhir 80-an memberi peringatan kepada Insigne.
“Insigne memiliki karakter yang kuat. Dia harus bisa mengatasi masalah ini. Ingat, ultras Napoli bisa memaafkan orang asing. Tapi tidak dengan seorang Neapolitan,” kata Bianchi. Hal serupa juga dikatakan oleh mantan kapten Napoli, Francesco Montervino.
“Sering kali publik Napoli berharap pada anak asli Neapolitan. Mereka diminta untuk jadi pemimpin klub, membawa Napoli pada kejayaan, mengibarkan bendera di kancah dunia, sosok ‘Il Magnifico’. Itulah Napoli,” jelas Montervino.
Sementara di sisi lain, Bianchi juga heran dengan kondisi Napoli saat ini. Tak peduli kepada talenta-talenta asli daerah mereka dan menjalankan klub sebagai tempat dagang.”Ekonomi jadi faktor kuat di sepakbola saat ini. Ini terjadi pada Edison Cavani dan Gonzalo Higuain. Jadi saya bisa melihat Insigne pergi selama ada dana yang cukup bagi Aurelio De Laurentiis [Presiden klub],” kata Bianchi.
“Saya heran kenapa Insigne menjadi satu-satunya pemain asli Neapolitan. Dulu kami memiliki Antonio Carannante, Luigi Caffarelli, dan Costanzo Celestini, semua berperan krusial untuk tim,” lanjutnya.
Siap Disingkirkan
Foto: TalkSport
Suporter Napoli disebut gerah mendengar perkataan Insigne dan meminta dirinya dilepas dari jabatan kapten tim. Bek Senegal, Kalidou Koulibaly yang saat ini menjadi pilihan ketiga sebagai pemimpin Napoli disebut harus menjadi pengganti Insigne.
Namun, Insigne dapat pembelaan dari mantan presiden Napoli, Corrado Ferlaino. “Dirinya mencintai Napoli. Bohong apabila ada yang berpendapat lain,” kata sosok yang menguasai klub pada periode 1972 hingga 1983.
Insigne sendiri mengaku tidak menutup peluang untuk bertahan. “Selama ini saya tidak tahu ada apakah ada kesebelasan yang tertarik. Saya selalu memberikan 110% untuk tim ini. Tidak ada teori konspirasi. Tapi soal nilai transfer, itu bukan urusan saya,” kata Insigne. Dirinya juga masih berharap untuk menjuarai Liga Europa bersama Napoli.
“Partai melawan Arsenal adalah laga yang sulit. Saya akan berusaha untuk bisa bugar pada laga tersebut. Mereka memiliki organisasi permainan yang sangat baik, menguasai tempo dan intens di atas lapangan. Tidak mudah melewati Arsenal, tapi jelas kami ingin mencapai harapan paling gila kami,” aku Insigne.
Namun menurut RAI, De Laurentiis disebut telah siap melepas Insigne. Hirving Lozano jadi pemain yang disiapkan sebagai pengganti. Namun, semua baru dibicarakan dengan Mino Raiola, agen dari Insigne dan Lozano setelah musim 2018/2019 berakhir.
Selain Atletico Madrid, Liverpool juga disebut tertarik memberikan kontrak pada Insigne. Sementara Raiola disebut telah menawarkan jasa pemain asal Italia itu kepada Manchester United dan Paris Saint-Germain. Tapi dirinya juga masih memperjuangkan agar harga yang dipatok De Laurentiis tidak terlalu mahal.
De Laurentiis hanya akan melepas Insigne andai mendapat tawaran 100 juta euro. Raiola meminta harga itu turun menjadi 80 juta euro. Masih jauh dari dana Atletico Madrid untuk mendapatkan Insigne. Tapi cukup dekat dengan perkiraan tawaran dari Liverpool.
Waktu adalah Uang
Foto: Twitter / @en_sscnapoli
Jika sudah begini, memang sebaiknya Insigne hengkang dari Napoli. Perjuangannya di San Paolo sudah cukup. Lebih dari satu dekade ia mengenakan seragam Napoli. Hanya sebuah piala Coppa Italia yang didapatnya.
Akan sangat disayangkan apabila Insigne harus seperti Jamie Vardy, Marco Reus, dan Steven Gerrard. Mereka yang seharusnya dapat naik ke level berikutnya. Tapi enggan untuk mengambil keputusan. Pada akhirnya mereka semua terlambat meninggalkan kesebelasan masing-masing.
Lagipula, memang sudah saatnya Napoli mengubah pendekatan mereka ke tahta juara. Setelah Hamsik hengkang, era baru seharusnya dimulai. Tidak bisa semua bisa meraih sesuatu dengan instan.
Mendapat dana 90 juta euro dari penjualan Higuain ke Juventus. Dapat dana lebih dari 50 juta euro dengan menjual Jorginho ke Chelsea. Bukan berarti mereka bisa semena-mena membeli pemain. Menghabiskan 50 juta euro untuk Nikola Maksimovic dan Fabian Ruiz, bukanlah pembelian yang cerdik.
Mungkin kembali ke masa-masa Ottavio Bianchi dan maksimalkan pemain asli Napoli bisa membantu. Tapi jangan juga mereka diberikan beban seberat Insigne ketika naik ke tim senior. Adanya, kisah yang sama bisa terulang lagi.