Dukungan untuk Lionel Messi

Argentina mengawali Copa America dengan buruk. Di pertandingan pertama, mereka dikalahkan Kolombia 0-2. Gol Roger Martinez pada menit ke-71 dan Duvan Zapata pada menit ke-86 membenamkan Argentina di dasar klasemen pada matchday pertama.

Sorotan jelas tertuju pada bintang Argentina, Lionel Messi. Penyerang Barcelona tersebut kian jelas membuktikan kalau dirinya hanya berprestasi di level klub, tapi tidak di timnas. Hal ini pun menjadi sorotan mantan pelatih Real Madrid, Fabio Capello. Capello menyebut kalau Messi tak bermain lebih baik ketimbang Diego Maradona pada masanya.

“Orang-orang bicara tentang keduanya, tapi Argentina-nya Maradona lebih kuat dan lebih punya kualitas ketimbang Messi,” kata Capello kepada Radio Marca. “Dia punya pemain bagus di depannya, tapi di pos gelandang dan belakang, dia kehilangannya, itulah masalah paling penting.”

Pelatih berkebangsaan Italia itupun membela Messi dengan menyanjung attitude-nya: “Messi itu luar biasa. Dia hidup hanya berpikir soal sepakbola dan tak berpikir tentang bisnis, seperti Neymar contohnya.”

Messi Didukung Simeone

Meski belum memenangi gelar internasional utama bersama Argentina, tapi Diego Simeone mengindikasikan kalau Messi-lah yang mestinya dibantu oleh rekan-rekannya. Mantan pemain timnas Argentina tersebut merasa kalau untuk memenangi gelar, tak bisa Messi sendirian.

“Messi bisa menemukan solusi dalam pertandingan kapanpun, tapi dia membutuhkan tim. Para pemain yang bermain bersama Messi harus mengerti potensi yang mereka miliki, yang mana itu besar dan ada dalam kepribadian setiap pemain,” tutur Simeone dikutip dari Marca.

“Messi membutuhkan setiap dari mereka yang ada di tim agar Messi merasa aman dan percaya diri ketika mereka ada di sekelilingnya. Aku tak punya keraguan pada kelas dan level Messi dan dia bisa beradaptasi dengan situasi apapun karena dia ingin menang. Aku melihatnya setiap hari di Spanyol.”

“Tak mudah untuk menang, meskipun kami selalu percaya bahwa kamilah yang terbaik. Messi bermain dengan berbagai formasi karena dia ingin menang,” tutur Simeone.

Kegagalan memberikan prestasi buat timnas, membuat Messi banyak ditangani oleh berbagai pelatih Albiceleste. Tercatat ada sembilan pelatih yang menangani Messi sejak debut di tim senior pada 2005.

Para pelatih tersebut adalah Jose Pekerman (2006-2008), Alfio Basile (2008-2010), Diego Maradona(2010-2011), Sergio Batista (2011-2014), Alejandro Sabella (2014-2016), Tata Martino (2016-2017), Edgardo Bauza (2017-2018), Jorge Sampaoli (2018) dan sekaranbg Lionel Scaloni.

Hal ini berbeda dengan Uruguay yang cuma punya satu pelatih dan bertahan selama 14 tahun. Ia adalah Oscar Tabarez yang menjabat sebagai pelatih Uruguay sejak 2006. Tabarez pun membawa Uruguay ke peringkat keempat Piala Dunia 2010 dan menjuarai Copa America 2011.

Didukung Falcao

Sementara itu, striker Kolombia, Radamel Falcao, merasa kalau Messi mendapatkan standar yang tak adil. Mantan pemain Atletico Madrid tersebut membela Messi dan menyebut standar tak adil itu merupakan harga dari menjadi pemain terbaik dunia.

“Messi hampir mencetak gol waktu melawan kami, tapi dia yakin untuk mengonversinya di pertandingan selanjutnya. Kalau Messi mencetak gol orang-orang akan memintanya mencetak dua gol. Kalau dia mencetak lewat tendangan bebas, orang-orang menyebut pagar betisnya tak becus.”

“Kalau Argentina kalah, orang-orang bicara seperti itu kesalahannya. Itu adalah harga yang harus Anda bayar untuk menjadi pemain tebraik di dunia.”