Gagal Bawa Leeds Promosi, Nasib Bielsa Belum Pasti

Foto: Leeds-live.co.uk

Marcelo Bielsa gagal membawa Leeds United promosi ke Premier League musim ini. Leeds kalah di semifinal babak play-off dengan agregat 3-4 dari Derby County. Kekalahan ini sekaligus memperpanjang rekor Leeds yang selama 16 tahun tidak berkompetisi di tingkat teratas Liga Inggris. Padahal, secara peringkat, Leeds menempati peringkat ketiga di bawah Norwich dan Sheffield United.

Hasil minor ini membuat nasib Bielsa menjadi tak pasti. Namun, Bielsa agaknya masih tertarik untuk menangani Leeds. Ia mengaku akan mendengarkan apabila manajemen klub memberinya tawaran baru untuk melatih Leeds musim depan.

“Kalau klub menawarkanku kemungkinan untuk lanjut, aku akan mendengarkannya. Ini adalah situasi yang menyakitkan dan kami semua kecewa,” kata Bielsa dikutip dari BBC.

Leeds sebenarnya lebih diunggulkan di leg kedua ini mengingat mereka menang 1-0 di kandang Derby. Ketika laga dimulai, Leeds pun unggul terlebih dahulu pada menit ke-24 lewat gol Stuart Dallas. Namun, Derby menggila di akhir babak pertama dan di awal babak kedua lewat gol Jack Marriott dan Mason Mount.

Derby bahkan balik unggul setelah pada menit ke-58 Harry Wilson mencetak gol lewat tendangan penalti. Leeds sempat membuka asa lewat gol Dallas pada menit ke-62 yang menyamakan agregat. Namun, Marriott-lah yang menjadi pahlawan di pertandingan tersebut setelah mencetak gol penentu pada menit ke-85. Gol ini juga memastikan Derby mengunci slot ke Wembley untuk menghadapi Aston Villa.

Meski gagal di babak play-off tapi Bielsa tak menyalahkan para pemainnya. Ia tak punya komplain soal itu sepanjang musim ini.

“Apa yang mereka tawarkan ke klub sepanjang musim ini akan dinilai seiring waktu. Fakta bahwa kita tak bisa mencapai tujuan yang begitu dekat, meningkalkan perasaan kecewa, tetapi Anda bisa punya perpektif lain soal itu,” kata Bielsa.

Musim Debut Bielsa di Inggris

Bielsa dikenal sebagai “guru” para manajer saat ini seperti Pep Guardiola misalnya. Ia dikenal karena filosofi permainan, sampai perhatian pada detail yang begitu sempurna. Namun, ini adalah kali pertamanya melatih di Inggris. Bielsa hampir membawa Leeds promosi otomatis karena sepanjang musim, mereka selalu menempati peringkat pertama dan kedua di Divisi Championship. Akan tetapi, penurunan performa di akhir musim membuat Leeds tergeser ke peringkat ketiga.

Sebelum pertandingan melawan Derby, Bielsa sebenarnya tak ingin berspekulasi soal masa depannya. “Aku tak pernah bilang kalau kami bertahan di Championship aku tak akan bertahan di sini, kecuali Anda bilang pentingnya klub ini dengan dihubungan pada divisi yang kami mainkan,” tutur Bielsa.

Di Leeds, Bielsa menerima lebih dari tiga juta paun setahun. Ini menjadikannya sebagai manajer dengan bayaran termahal di Divisi Championship. Namun, kondisi finansial klub membuat kontrak Bielsa kemungkinan ditinjau ulang.

Rumor beredar Leeds akan dijual kalau tak promosi ke Premier League. Namun, hal ini dibantah Pemilik Leeds, Andrea Radrizzani. Akan tetapi situasi jangka panjang Leeds memang belum jelas, yang juga berpengaruh pada kontrak Bielsa.

Bielsa takut para pemain terbaiknya dijual demi mengurangi tekanan finansial klub. Bielsa pun bisa saja diputus kontrak andai Leeds harus memangkas banyak pos untuk bisa bertahan hidup, termasuk pos manajer.

Saat dikontrak Leeds awal musim ini, Bielsa menandatangani kontrak dua tahun. Ia sempat menjadi bahan perhatian setelah mengakui kalau dirinya memata-matai latihan kesebelasan lain. Hal ini yang dikeluhkan Frank Lampard yang merupakan manajer Derby County.

Komplain ini ditindaklanjuti oleh EFL yang mendapatkan fakta bahwa ada seorang staf Leeds yang terlihat di luar tempat latihan Derby. EFL pun mendenda Leeds senilai 200 ribu paun. Namun, Bielsa yang membayarnya dari uang pribadinya.

Kala menghadapi Aston Villa pada April lalu, Leeds pun menjadi sorotan karena membiarkan lawan mereka mencetak gol dengan bebas. Kala itu Leeds mencetak gol saat pemain Villa cedera.