Gantikan Graham Potter, Swansea Tunjuk Pelatih Juara Piala Dunia U-17

Swansea City menunjuk Steve Cooper sebagai manajer baru mereka untuk mengarungi Divisi Championship musim depan. Cooper, sebelumnya berhasil meraih gelar Piala Dunia U-17 bersama timnas Inggris. Meski belum pernah menangani tim utama, tapi Cooper berhasil membuat dewan klub terkesan dalam proses wawancaranya. Ia pun resmi menggantikan Graham Potter di Swansea.

Pelatih berusia 39 tahun ini merupakan kejutan buat sejumlah pihak. Salah satu alasannya karena pengalamannya melatih pemain senior yang minim. Namun, Cooper dianggap punya filosofi yang sejalan dengan klub.

Cooper sudah melatih selama 20 tahun. Ia pertama kali mendapatkan lisensi pro pada usia 26 tahun. Satu dekade kemudian, ia mengantarkan Inggris juara Piala Dunia U-17 pada 2017. Selain Cooper, Swansea mengincar mantan pelatih Oxford, Blackburn Rovers, dan Portsmouth, Michael Appleton. Selain itu, ada nama asisten pelatih Queens Park Rangers, John Eustace.

Wawancara kerja Cooper dihadiri oleh Chairman Swansea, Trevor Birch, Penasihat Dewan Klub, Leon Britton, dan Presiden Klub, Alan Curtis. Dalam proses wawancara tersebut juga dilakukan konferensi video yang melibatkan pemilik Swansea asal Amerika Serikat, Jason Levien dan Steve Kaplan.

Cooper menjadi kandidat terkuat untuk menjabat sebagai pelatih Swansea. Ia bahkan disandingkan dengan Brendan Rodgers yang pernah membawa Swansea promosi ke Premier League, sebelum berkarier bersama Liverpool. Dalam presentasinya, Cooper begitu detail menjabarkan apa yang akan ia lakukan dan gaya bermain yang akan ia pakai.

Cooper mengawali karier sebagai pelatih sehingga dalam hal pengembangan dan perbaikan talenta para pemain, ia sudah berpengalaman. Cooper pernah menjadi manajer Akademi Liverpool sebelum bergabung dengan Federasi Sepakbola Inggris, FA.

“Satu kriteria kunci dalam mengidentifikasi manajer baru adalah bahwa dia bisa bekerja dengan para pemain muda dan membantu mereka berkembang. Ini krusial,” kata Birch.

Cooper agaknya akan membawa mike Marsh, mantan pemain dan pelatih Liverpool sebagai asistennya. Cooper juga diharapkan bisa memanfaatkan kontak yang telah ia buat saat bekerja di tingkat internasional untuk memanfaatkan pasar pemain pinjaman.

Pengalaman yang Mengganjal

Cooper sejatinya menyadari kalau pengalamannya mengelola tim senior bisa menjadi ganjalan baginya melatih tim besar.

“Kapanpun seorang manajer atau pelatih kepala ditunjuk, akan selalu ada pertanyaan dan yang paling jelas padaku adalah pekerjaanku menangani tim senior. Namun, aku tak menempatkan diriku di posisi ini kalau aku belum siap. Orang pertama yang aku tanya apakah aku siap untuk bekerja di level senior adalah diriku sendiri,” kata Cooper dikutip dari The Guardian.

“Pengalaman yang kini aku miliki semuanya berkaitan dengan kewajiban seorang manajer. Di Piala Dunia di India, aku punya 25 anggota staf yang melapor padaku. Kalau Anda tak menunjukkan kepemimpinan yang bagus, maka Anda bisa gagal dengan cepat. Aku telah bekerja untuk hal itu untuk waktu yang lama. Kini, aku 100 persen siap. Ya, ada banyak hal yang harus dibenahi, tapi aku sudah siap untuk melakukannya,” tutur Cooper.

Sumber: (1) The Guardian