Inter Milan sedang di atas angin. Mereka berhasil menyapu bersih poin dalam empat pertandingan perdana Serie A Italia, dengan mencetak sembilan dan baru kebobolan satu gol. Bahkan, klub berjuluk I Nerazzurri itu mampu menaklukkan AC Milan dalan Derby della Madonnina pada pekan keempat. Catatan mereka pun sejauh ini bisa mengungguli juara bertahan, Juventus, yang sempat ditahan imbang tanpa gol oleh tuan rumah Fiorentina, serta baru mencetak tujuh gol dan kebobolan empat gol.
Kedatangan penyerang anyar Romelu Lukaku pada musim panas ini bisa dibilang menjadi salah satu alasan ‘menggilanya’ Inter di awal musim ini; selain tentu juga tak bisa mengenyampingkan peran pihak lainnya dalam skuat, termasuk pula sang pelatih baru Antonio Conte.
Setidaknya, sejauh ini Romelu Lukaku sudah berhasil menyarangkan tiga gol dalam empat penampilan di Serie A. Dia hanya melewatkan kemenangan 1-0 saat Inter menjamu tim tamu Udinese tanpa mencetak gol; itu pun bisa jadi karena saat itu tak dimainkan full time seperti dalam pertandingan lainnya.
Namun, terlepas dari kembalinya ketajaman Romelu Lukaku setelah meninggalkan Manchester United itu, ada satu momen yang mungkin menarik pula untuk dinantikan. Adalah, duel Lukaku bersaudara di Italia. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa saudara muda Romelu Lukaku juga berkarier di ‘Negeri Pizza’, bahkan sudah jauh lebih dulu datang. Dia adalah Jordan Lukaku yang bermain sebagai bek kiri untuk Lazio sejak musim 2016/2017, ketika sang kakak masih menjadi bomber andalan Everton di Inggris, sebelum dibawa ke Old Trafford setahun kemudian.
Jordan Lukaku sendiri datang ke Italia tak lama setelah Simone Inzaghi, pelatih Lazio hingga saat ini dipermanenkan untuk membesut klub berjuluk I Biancocelesti tersebut. Ketika itu, dia direkrut dari klub Belgia, KV Oostende dengan biaya transfer 3,6 juta euro, tiga hari jelang ulang tahunnya ke-22.
Sebelumnya, pemain setinggi 1,8 meter itu mulai menekuni sepak bola bersama-sama sang kakak. Sempat awalnya berbeda klub di level junior, mereka lalu sama-sama bergabung dengan akademi Lierse pada 2004 dan akademi Anderlecht pada 2006 di tanah kelahirannya, Belgia.
Namun, Romelu Lukaku lebih dulu mendapat promosi ke tim senior pada 2009, sedangkan Jordan Lukaku baru bergabung ke tim utama pada 2011 ketika sang kakak direkrut oleh Chelsea. Pada 2013, sang adik lalu pindah ke Oostende, ketika Romelu Lukaku dipinjamkan ke Everton setelah sebelumnya sempat semusim bersama West Bromwich Albion.
Karier Jordan Lukaku memang tak sementereng kakaknya, karena dia tak banyak diberi kepercayaan bermain di Anderlecht, dan lalu hanya bermain untuk klub kecil, sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan berkarier di Italia.
Bersama Lazio, pemain bernama lengkap Jordan Zacharie Lukaku Menama Mokelenge kelahiran Antwerp, Belgia pada 25 Juli 1994 itu memang juga bukan pilihan utama. Namun, setidaknya dia cukup banyak diberi kesempatan bermain oleh Simone.
Pada musim kedua, 2017/2018 bahkan Jordan Lukaku sempat mebcatatkan 44 penampilan di semua ajang, meski memang lebih sering diturunkan sebagai pemain pengganti. Saat itu, dia banyak bermain jadi gelandang kiri, posisi yang juga bisa dilakoninya selain bek kiri, terutama sejak membela klub yang juga dijuluki Le Aquile itu.
Sayangnya, musim lalu Jordan Lukaku lebih banyak menonton di pinggir lapangan, karena cedera radang ligamen lutut yang dideritanya sejak awal musim. Belum lagi berhasil kembali ke kondisi terbaiknya, cedera lutut malah datang pula menyerangnya lagi sejak awal 2019.
Hingga kini, dia belum kembali bergabung ke skuat, dan juga belum diketahui kapan merumput lagi. Dipastikan pula, penggemar belum akan dapat menyaksikan duel Lukaku bersaudara. Padahal, tentu menarik melihat Jordan Lukaku mengawal sang kakak di lapangan yang kini menjadi bomber andalan Inter.
Inter sendiri akan menjamu Lazio pada tengah pekan ini, dalam laga pekan kelima Serie A. Laga ini pun diprediksi akan berjalan sengit, mengingat sang tamu baru saja berhasil meraih kemenangan 2-1 saat menjamu Parma di laga pekan keempat, beberapa hari sebelumnya.
Namun, menghadapi klub yang juga dijuluki La Beneamata itu, di mana saat ini sedang berada pada performa terbaik, apalagi dengan statusnya sebagai tuan rumah, tentu tidak akan mudah bagi Lazio. Romelu Lukaku pun bisa saja menjadi momok paling menakutkan bagi penjaga gawang Lazio, Thomas Strakosha.