Manchester City menang 1-0 atas Leicester City pada Senin (6/5) malam lalu. Satu-satunya gol yang terjadi dalam laga yang dihelat di Etihad Stadium tersebut, terjadi berkat tendangan keras Vincent Kompany. Namun, semuanya tak akan terjadi andai Kompany menuruti perintah pelatihnya.
Tendangan keras Kompany pada menit ke-70 tersebut berhasil merobek jala gawang Leicester yang dikawal Kasper Schmeichel. Namun, sejatinya Pep Guardiola yang mengawasi di pinggir lapangan meminta Kompany untuk tak menembak langsung. Perintah ini amat wajar mengingat Kompany jarang mencetak gol, dan lebih jarang lagi mencetak gol dengan tendangan jarak jauh.
Akan tetapi, Kompany mengabaikan perintah tersebut dan menendang bola dengan kaki bagian luar. Bola yang melengkung mengarah tepat ke pojok kiri gawang The Foxes. Bola sempat menghantam mistar sebelum menggetarkan jaring gawang.
“Aku bilang, ‘Jangan tendang Vinnie, jangan tendang!” kata Guardiola usai pertandingan.
Guardiola menambahkan kalau dia akan berbicara dengan bek timnas Belgia tersebut soal masa depannya di Manchester, mengingat kontraknya akan segera berakhir. “Kami akan minum bir bersama dan memutuskan apa yang terbaik, terutama buat klub,” kata Guardiola.
“Dia adalah pria yang luar biasa dan dia banyak membantuku. Aku selalu bilang aku tak bisa banyak memainkannya. Namun klub ini bisa seperti sekarang ini karena orang-orang seperti Vincent. Ketika dia fit, dia adalah bek tengah yang luar biasa. Dia adalah bek yang sebenarnya. Dia menjadi pemimpin di tim.”
Soal pertandingan yang dihadiri 54 ribu pasang mata tersebut, City tampil dominan. Secara keseluruhan mereka menguasai 61 persen penguasaan bola, dengan jumlah attemps 19 berbanding tujuh milik Leicester. Sejumlah peluang pun hadir sebelum dipatahkan mistar gawang dan dihentikan oleh penyelamatan Kasper Schmeichel.
“Kami mengontrol pertandingan. Kami lebih baik ketimbang lawan kami. Terkadang Anda membutuhkan sebuah gol seperti yang dicetak Vinnie hari ini,” kata mantan pelatih Barcelona tersebut.
Hasil ini membuat City tetap berada di puncak klasemen dengan perbedaan satu poin dari rival terdekat mereka, Liverpool. Dengan sisa satu pertandingan lagi, City dipastikan juara apabila mereka memenangi pertandingan terakhir melawan Brighton and Hove Albion.
Harapan Liverpool yang Kembali Pupus
Asa juara Liverpool sebenarnya ditentukan dari performa City. Setidaknya, The Citizens harus mengecap kekalahan agar Liverpool bisa menyalip. Leicester City menjadi harapan The Reds apalagi mereka dinahkodai Brendan Rodgers yang juga pernah hampir membawa Liverpool juara.
Rodgers dengan cerdik memilih untuk bermain bertahan dan memaksimalkan serangan balik yang bertumput pada sayap kiri mereka, James Maddison. Sementara sisa pemain lainnya bermain lebih dalam untuk menahan gempuran dan kecepatan para pemain City.
Strategi ini sempat berhasil karena skuat The Citizens tampak frustrasi. Sampai akhirnya Kompany memecah kebuntuan dengan tendangan keras dari jarak 22 meter. Setelah gol ini, City bermain aman yang membuat hasil akhir pertandingan tetap 1-0 untuk kemenangan The Citizens.