Jose Mourinho adalah Aset Berharga di Mata Ligue 1

Dengan julukan “The Special One”, nama Jose Mourinho akan selalu menjadi daya tarik tersendiri. Baik ataupun buruk. Mourinho mungkin dikenal sebagai pelatih otoriter yang dapat merusak sebuah kesebelasan.

Bahkan ia juga disebut sebagai biang kerok performa buruk Manchester United. “Mourinho telah membuang semua pemimpin Manchester United. Itu kesalahan terbesarnya,” tulis Football 365.

Padahal jika melihat raihan piala, Mourinho lebih baik dibandingkan David Moyes dan Louis van Gaal. Manchester United bisa menjadi juara Liga Europa juga karena Mourinho. Namun dirinya tetap disalahkan.

Pamor negatif ini mungkin membuat beberapa kesebelasan tenar seperti Bayern Munchen, Inter Milan, dan Real Madrid, berpikir dua kali untuk mengontrak dirinya. Mourinho sendiri lebih tertarik untuk mencari petualangan baru. Dari tiga kesebelasan di atas, hanya Bayern yang bisa memberikan petualangan tersebut.

Tapi Mourinho lebih ingin melihat Niko Kovac di Allianz Arena ketimbang dirinya. “Saya berharap Niko [Kovac] mempertahankan posisi di Bayern. Dia adalah salah satu teman saya,” katanya.

Berbeda dengan Bayern, Mourinho memiliki ketertarikan untuk melanjutkan petualangan di Prancis. “Saya sudah pernah hidup di empat negara. Saya senang merasakan atmosfer tiap negara. Saya bisa melihat Ligue 1 sebagai pelabuhan selanjutnya. Mempelajari budaya di sana,” kata Mourinho.

Meski Paris Saint-Germain (PSG) mungkin menjadi tempat paling cocok untuk Mourinho. Belum ada kabar tertarikan dari PSG. Tapi kesebelasan Ligue 1 lainnya, Olympique Lyon mengaku berminat datangkan Mourinho. “Mourinho? Saya akan sangat senang jika dia menangani Lyon. Saya sudah memimpikan hal itu,” aku Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas.

Aulas tengah mencari pengganti yang tepat untuk Bruno Genesio. Beberapa nama masuk ke dalam daftar mereka. Mulai dari Pelatih Kepala Maroko Herve Renard, mantan nakhoda Tim Nasional Prancis, Laurent Blanc, hingga Mourinho masuk ke dalam incaran Lyon.

“Saya belum bisa memberikan keputusan karena memang harus menunggu rapat direksi. Tapi siapapun yang menangani Lyon nantinya, ia harus memiliki ambisi yang sama dengan klub. Kami juga mencari pelatih yang bisa berbicara Bahasa Prancis dan Inggris. Blanc dan Mourinho adalah dua nama yang menarik bagi saya,” aku Aulas.

Kesebelasan apa yang akan ditangani Mourinho, hanya waktu yang akan menjawab. Tapi yang jelas pelatih asal Portugal itu ingin cerita baru dalam kariernya. Tidak ingin kembali ke tempat yang sudah pernah ia rasakan seperti Premier League.

Prancis adalah salah satu opsi dan di Ligue 1, Mourinho akan sangat berharga. Tak hanya untuk kesebelasan yang ia latih. Tapi juga liga secara keseluruhan. Meski sering disebut sebagai salah satu dari lima liga terbaik Eropa, Ligue 1, masih jauh dari La Liga, Serie-A, ataupun Premier League jika bicara soal popularitas.

Bahkan bedasarkan koefisien UEFA, Ligue 1 masih kalah dari Eredivisie, Belanda. Untuk menambah pamor liga, mereka berusaha melakukan segala cara. Saat Neymar diboyong PSG, bukan kesebelasan asal Paris itu saja yang diuntungkan tapi juga Ligue 1.

Ligue 1 Butuh Daya Tarik Baru

Foto: Sport

“Berkat kehadiran Neymar, kini publik mulai tertarik pada sepakbola Prancis. Mereka ingin melihat sebuah era sepakbola baru di Paris,” kata Maximilian Schmeckel dari GOAL Jerman. “Ligue 1 adalah kompetisi yang bagus seperti Italia. Sejak Qatar Sports Invesment datang ke PSG. Mereka banyak mendatangkan pemain dari Serie-A,” tambah Federico Casotti dari GOAL Italia.

Hal serupa juga keluar dari mulut Direktur Marketing Ligue 1 Olivier Jaubert saat Frank McCourt mengakuisisi Olympique Marseille. “Kedatangan McCourt sangat membantu liga karena sebagai pebisnis Amerika Serikat, ia paham tentang pemasaran dan bisnis,” kata Jaubert.

Masa depan Neymar di PSG sedang abu-abu. Jika Neymar meninggalkan PSG, nilai jual Ligue 1 akan ikut turun. Padahal mereka sudah sampai rela mengganti jam pertandingan untuk menarik perhatian penggemar sepakbola Tiongkok yang ingin menyaksikan Neymar dan Mbappe.

Foto: Pinterest

Tanpa Neymar, Ligue 1 membutuhkan daya tarik baru. Sosok yang bisa terus membuat media penasaran dengan tiap gerak-geriknya. Sosok seperti Jose Mourinho! Dari situ, mungkin pamor Ligue 1 akan terus naik.

Mourinho bisa memberikan dampak seperti Zlatan Ibrahimovic di Major League Soccer (MLS). Neymar adalah David Beckham untuk Ligue 1. Beckham yang buat mata dunia tertuju ke Amerika Serikat. Neymar yang memberikan perhatian dunia kepada Ligue 1. Sementara Ibrahimovic merupakan adalah penerus Beckham di Ligue 1. Membuat nama-nama besar seperti Wayne Rooney kembali datang ke MLS.

Pamor PSG mungkin melebihi Ligue 1. Meski lahir sebagai kesebelasan sepakbola, kini popularitas PSG sudah sampai ke aspek lain seperti dunia mode. Mereka bahkan dapat membuat selebriti seperti Kendall Jenner, Rihanna, dan Gigi Hadid mengisi tribun Parc des Princes. Ligue 1 butuh sosok yang fokus kepada sepakbola: Jose Mourinho!