Spanyol menderita kekalahan pertama mereka di kandang dalam kompetisi resmi sejak 2003 usai dikalahkan Inggris 2-3. Dalam pertandingan UEFA Nations League A Grup 4 tersebut, Spanyol bahkan sudah harus tertinggal tiga gol di babak pertama.
Dalam pertandingan yang dihelat di Estadio Benito Villamarin, Sevilla, Spanyol baru bisa memperkecil ketertinggalan pada babak kedua lewat gol Paco Alcacer dan sundulan Sergio Ramos di injury time. Namun, kekalahan ini tak menggoyahkan Spanyol di peringkat pertama Grup 4 dengan enam poin, dengan Inggris di peringkat kedua dengan empat poin.
Dalam pertandingan tersebut, Sergio Ramos menurunkan komposisi skuat yang berbeda ketika mengalahkan Wales akhir Kamis lalu. Hanya David De Gea, Sergio Ramos, dan Saul, yang masih dipertahankan. Sisanya merupakan tenaga baru.
Sergio Ramos yang mencetak gol terakhir Spanyol, menyatakan bahwa gol Alcacer memberikan aura positif buat La Furia Roja meskipun kalah. “Inggris adalah lawan kelas dunia dan mereka punya pemain yang amat berbahaya. Kami punya banyak menit untuk mencetak tiga gol seperti mereka dan hal positif adalah reaksi untuk tim.”
“Keindahan sepakbola adalah ia memberikan kami kesempatan untuk membalikkan keadaan. Kami lupa di babak pertama, dan akhirnya, positif adalah reaksi kami. Aku harus berterima kasih pada kota ini, yang merupakan tempat hebat untuk bertanding, dan mereka membuat Anda terpesona, sehingga memalukan kami tak bisa merespons untuk mereka. Aku berharap orang-orang bisa percaya pada skuat ini,” jelas Ramos.
Ini adalah kekalahan pertama Luis Enrique sebagai nahkoda anyar Spanyol. Dan La Roja sudah bermain baik dengan meraih tiga kemenangan sejak penunjukkannya.
“Memalukan karena kami mengakhiri hasil bagus yang beruntun. Kini, kami punya satu pertandingan lagi, dan kami perlu menyalurkan segalanya di pertandingan itu,” ungkap Ramos.
Sementara itu, Dani Ceballos, yang bermain cukup bagus di malam itu dengan masuk pada menit ke-57, mengakui kalau babak pertama mereka bermain buruk.
“Babak pertama itu macam bencana dan meninggalkan kami dalam posisi yang buruk. Pelatih meminta kami untuk menjadi diri kami sendiri sebagaimana yang kami lakukan di pertandingan sebelumnya, tpai kami tak mampu.
Saat ini, Spanyol bertujuan untuk memuncaki grup dan bisa lolos ke final four yang menurut Ceballos merupakan tujuan utama.
“Kami harus menang kalau kami ingin ada di final four. Hari ini adalah sebuah kecelakaan dan kini kami harus menang atas Kroasia. Hal yang penting adalah kami tidak menyimpang dari kemenangan kami.”
Soal peristiwa yang melibatkan Rodrigo dan Jordan Pickford, Ceballos menyatakan kalau itu murni penalti. “Itu adalah kartu merah dan penalti. Tapi terkadang wasit membuat kesalahan.”
Pelatih Spanyol, Luis Enrique, lebih fokus ke bagaimana skuatnya meraih energi positif, karena mereka bahkan hampir melakukan comeback.
“Babak pertama amatlah buruk dan kami mesti menerimanya. Kami muncul terlambat dan tidak bisa menghadapi tekanan dan gol pertama mereka membunuh kami. Kami membuat banyak kesalahan individu,” tutur Enrique.
“Salah buat saya mengatakannya, tapi saya amat luar biasa saat turun minum, karena itu normal bagiku untuk ‘membunuh’ para pemain. Aku tak mengubah apapun dan aku bilang ke mereka kalau setiap kesebelasan besar pernah merasakan penderitaan.”
“Aku mengerti bahwa tim ini, dengan sikap mereka, tidak perlu tendangan atau kritik. Saya perlu memperkuat hal-hal, beberapa perubahan nuansa pada tingkat taktis dan menempatkan mereka dalam dinamika positif,” jelas Enrique.
Spanyol sendiri akan menghadapi Kroasia di Zagreb pada 15 November mendatang.