Kembalinya Hudson-Odoi Membuat Pulisic Harus Kerja Keras di Chelsea

Foto: SI.com

Pemain muda asal Amerika senilai 58 juta paun, Christian Pulisic, telah jatuh dari tim utama Chelsea dalam beberapa pekan terakhir. Pulisic menunjukkan ekspresi sedikit datar tentang hal itu setelah ia kembali tidak dimainkan saat Chelsea menang atas Lille di pertandingan kedua kualifikasi grup Liga Champions.

Pemain yang berposisi di sayap kanan itu sebelumnya juga menghabiskan beberapa pertandingan Chelsea dari tribun penonton, dan tampaknya ia sangat frustrasi ketika harus menonton rekan setim barunya itu bermain tanpanya di pertandingan melawan Lille. Kemunduran awal Pulisic di Chelsea ini muncul sebagai salah satu alur cerita yang menarik pada awal era rezim Frank Lampard sebagai manajer The Blues.

Di satu sisi, sebenarnya Pulisic tidak begitu tampil buruk dan malah berkontribusi besar dalam beberapa pertandingan Chelsea, seperti di pertandingan melawan Norwich pada Agustus lalu, dan tampil apik di Piala Super melawan Liverpool. Namun, itu semua masih belum cukup, dan saat ini ia jarang tampil secara khusus dalam beberapa pekan terakhir.

Satu-satunya penampilan penuh sejak awal yang Pulisic mainkan datang pada bulan September dalam kemenangan Piala Carabao melawan Grimsby City dari League Two. Jika melihat hal ini, rasanya Pulisic tidak pantas mendapat tempat di bangku cadangan melawan Lille, dan keputusan ini pun sempat menjadi perhatian utama di media-media AS.

Terdapat perasaan bahwa Lampard masih belum diyakinkan oleh Pulisic. Bagaimana tidak, manajer Chelsea itu bahkan sempat memberi tahu Pulisic agar ia bisa meningkatkan sesi latihannya, dan mengkritiknya setelah pertandingan melawan Grimsby. Kendati begitu, tuntutan semacam itu sebetulnya merupakan luapan bentuk cinta yang kuat dari Lampard.

Di sisi yang lain, munculnya Mason Mount telah sedikit mendorong Pulisic keluar dari pilihan utama untuk sektor penyerang sayap, dan Lampard menilai pengalaman Pedro dan Willian, jauh lebih baik daripada apa yang Pulisic miliki sekarang. Selain itu, kembalinya Callum Hudson‑Odoi juga adalah hal kompleks lain yang menjadi penghalang besar bagi Pulisic untuk kembali ke tim utama Chelsea.

Semua suporter Chelsea lebih mengenal Hudosn-Odoi. Apalagi ia tiga tahun lebih muda dari Pulisic, dan pemain internasional Inggris itu sering menunjukkan kesan yang baik. Bahkan, Hudson-Odoi dengan mudah melakukan comeback dari cedera ACL serius saat melawan Grimsby, dan mencetak gol terakhir dalam kemenangan 7-1 di pertandingan itu. Hal ini benar-benar mendorong Pulisic semakin keluar dari opsi untuk skuat utama Chelsea.

Seiring dengan itu, Hudson-Odoi juga berhasil tampil memukau ketika ia memberikan asis kepada Willian dalam kemenangan melawan Brighton pekan lalu. Di laga tersebut, Pulisic menjadi pemain pengganti yang tidak terpakai untuk kesekian kalinya. Di sisi lain, Hudson-Odoi lagi-lagi kembali memberikan asis kepada pemain asal Brasil itu setelah menggantikan Reece James di pertandingan melawan Lille.

Hasil melawan Lille adalah langkah besar bagi Lampard, karena untuk pertama kalinya ia bisa mengatur dengan presisi siapa yang pas mengayunkan permainan Chelsea dari bangku cadangan dengan sistem formasi 3-4-2-1. Formasi ini juga membuat Chelsea bekerja dengan baik, dan memberikan mereka kendali penuh dari lini tengah. Meskipun, pada akhirnya mereka kehilangan ritme setelah Lille mendobrak pertahanan The Blues.

Dengan keajaiban taktik tersebut, Pulisic justru merana di sela-sela tribun penonton untuk melihat para lulusan akademi Chelsea menjadi bintang di malam indah Liga Champions. Hal inilah yang kemudian menyebabkan beberapa suporter sepakbola dari Amerika menuduh Lampard mendiskriminasi Pulisic dari timnya.

Padahal, faktanya tidak begitu, karena pilih kasih bukanlah cara Lampard dalam melatih. Justru, mantan gelandang Chelsea tersebut memiliki komando spesial di ruang ganti Chelsea, dan ia tidak takut mengkritik para pemainnya jika memang mereka tampil kurang baik, tidak peduli seberapa populer mereka diantara para penggemarnya.

Jika mengambil data analisis tentang kinerja Hudson‑Odoi di pertandingan melawan Grimsby, menurut pundit The Guardian Jacob Steinberg, terdapat sedikit hal yang menonjol yang memang akan menyulitkan Christian Pulisic masuk ke tim utama Chelsea. Pertama, pemain muda itu baru sembuh dari cedera panjang, dan pertandingan melawan Grimsby adalah penampilan pertamanya sejak menandatangani kontrak baru lima tahun.

Kedua, Hudson-Odoi adalah pemain yang sangat ingin dilihat oleh para suporter Chelsea. Bakat dan bentuknya yang meningkat sempat hampir membuatnya bergabung dengan Bayern Munich di musim lalu. Namun, itu semua tidak terjadi karena sang pemain mengalami cedera ACL. Maka, momen kembalinya ia ke tim utama Chelsea adalah yang sangat dinantikan para suporter The Blues.

Ketiga, Frank Lampard melihat Hudson-Odoi dan Pulisic secara berbeda. Lampard membawa Hudson-Odoi masuk ke timnya kala melawan Grimsby agar ia bisa memastikan apakah si pemain akan dibawanya ke pertandingan melawan Brighton atau tidak. Beberapa pemain muda, menurut Lampard, harus perlu menunjukkan kualitasnya untuk meraih banyak kesempatan bermain reguler.

Oleh karena itu, dengan semua penggambaran tersebut, rasanya Hudson-Odoi memang memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dari Pulisic. Maka, mau tidak mau mantan pemain Borussia Dortmund itu harus berjuang lebih keras untuk menunjukkan bahwa ia juga pantas mendapatkan kesempatan bermain di tim utama Chelsea.