Kesamaan Pirlo dan Zidane saat Menjadi Pelatih

Andrea Pirlo secara resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Juventus. Ia menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat usai Si Nyonya Tua dikalahkan Lyon di perempatfinal Liga Champions.

Kehadiran Pirlo di Turin cukup mengejutkan mengingat Juventus awalnya dirumorkan akan menggaet mantan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino. Akan tetapi, kehadiran Pirlo juga mendapatkan sambutan positif. Salah satunya dari mantan pelatih Juventus, Marcelo Lippi, yang merasa tak kaget Pirlo akan memegang kendali di Turin. Lippi pun merasa kalau Pirlo akan menjadi seperti Zinedine Zidane di Real Madrid.

Pirlo, yang sebelumnya ditunjuk sebagai pelatih baru tim U-23 Juventus beberpa pekan sebelumnya, diminta mereplikasi kesuksesan yang ia dapatkan ketika menjadi pesepakbola. Di Juventus Stadium, Pirlo punya skuat bertabur bintang. Lippi percaya kalau pria berusia 41 tahun tersebut bisa mengikuti apa yang dilakukan Zidane bersama Madrid.

“Dia masih seperti para juara hebat yang masih bermain sekarang, jadi dia bisa bicara dalam level yang sama dengan Cristiano Ronaldo dan Giorgio Chiellini, seperti seorang rekan,” kata Lippi.

“Zidane mirip dengannya ketika mengambil alih Real Madrid, jadi semoga Juve membutuhkan seseorang dengan karakteristik seperti itu saat ini.”

Menurut Lippi, Zidane tidak membawa kemampuan teknik, taktik, ataupun inovasi di sesi latihan buat Real Madrid. Akan tetapi, Zidane bisa membuat skuat Madrid lebih tenang. Ia pun bisa menggunakan para pemain terbaik di kondisi ideal untuk memberikan kemampuan terbaik mereka, “Dan dia memenangi segalanya.”

“Seperti Zidane, Pirlo pensiun dari sepakbola dan mengambil tiga tahun untuk berpikir secara cermat tentang apa yang ia ingin lakukan selanjutnya dalam hidup,” tutur Lippi.

Lippi bercerita kalau dia dulu makan siang dengan Zidane dan Agennya, Migliaccio, di Ibiza. Lalu, Zidane mengaku kalau dia ingin menjadi seorang pelatih. “Andrea juga melakukan hal yang sama,” ucap pelatih juara Piala Dunia 2006 tersebut.

“Sama seperti Zidane, Pirlo menghabiskan kariernya di tim papan atas, dia tahu filosofinya, tahu bagaimana rasanya ketika Anda menang atau kalauh, apa artinya untuk bisa berada dalam lingkungan seperti itu,” jelas Lippi.

Lippi pernah bekerja bersama Pirlo di Inter dan di timnas Italia. Lippi mengklaim kalau ia tak punya keraguan bahwa Pirlo akan melanjutkan pengalamannya ketika gantung sepatu.

“Anda bisa tahu kalau Pirlo pasti akan menjadi pelatih, seperti halnya Didier Deschamps. Para pemain itu pada dasarnya adalah juru bicara pelatih di lapangan. Terkadang, Anda cuma perlu melihatnya, dan mereka sudah tahu apa yang akan dikatakan. Bukanlah suatu kebetulan gelandang papan atas dikenal karena kemampuan taktikalnya,” tegas Lippi.

“Andrea dilahirkan untuk melakukan segalanya, bukan hanya jadi pelatih. Dia bisa melakukan apapun. Itu membuatku tersenyum tentang apa yang orang umumnya pikirkan tentang Pirlo, seperti dia adalah orang pendiam dan murung, tapi aku bisa meyakinkanmu kalau dia adalah salah satu pelawak terbaik,”

“Ketika dia menjadi pemain, semua orang mengira dia tidak bisa bermain bertahan dan membutuhkan gelandang pelindung di sampingnya, tetapi kenyataannya dia sangat sulit untuk dilewati, karena dia memiliki kekuatan fisik, tenaga, dan posisi yang bagus. Juve menyadari dia memiliki kualitas dan kharisma di luar norma,” tutup Lippi.