Krisis Politik di Catalonia yang Menyeret Barcelona

Foto: Standard.co.uk

Mahkamah Agung Spanyol memberikan hukuman penjara untuk sembilan pemimpin politik Catalan dengan masa tahanan bervariasi mulai dari sembilan hingga 13 tahun. Mereka dinyatakan bersalah atas kejahatan penghasutan dan penyalahgunaan dana publik karena peran mereka dalam referendum kemerdekaan yang diorganisir dan digelar tanpa persetujuan pemerintah federal pada 1 Oktober 2017. Hal tersebut menghadirkan kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya FC Barcelona.

“FC Barcelona sebagai salah satu entitas terkemuka di Catalonia dan sesuai dengan catatan sejarahnya untuk membela kebebasan berekspresi dan hak untuk memutuskan, hari ini, setelah putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung dalam hal membuka proses melawan para pemimpin sipil dan politik Catalan, menyatakan berikut:

“Dengan cara yang sama bahwa hukuman penjara preventif tidak membantu menyelesaikan konflik, karena penjara bukanlah solusi. Penyelesaian konflik di Catalonia harus datang secara eksklusif dari dialog politik.”

“Oleh karena itu, hari ini, klub meminta semua pemimpin politik untuk memimpin proses dialog dan negosiasi untuk menyelesaikan konflik ini, yang juga harus memungkinkan pembebasan pemimpin sipil dan politik yang dihukum. FC Barcelona juga menyatakan semua dukungan dan solidaritasnya kepada keluarga mereka yang dirampas kebebasannya,” tulis pernyataan resmi Barcelona.

Tanggapan atas Pernyataan Resmi FC Barcelona

Kritik FC Barcelona terhadap Pemerintah Spanyol mendapatkan respons dari sejumlah pihak. Ada yang mengkritik langkah FC Barcelona untuk turut campur dalam urusan politik, tak sedikit pula yang setuju. Salah satunya bek tengah mereka, Gerard Pique yang setuju dengan pernyataan tersebut.

“Bangga menjadi bagian klub ini,” cuit Pique di media sosialnya.

Hal berbeda dilontarkan mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang terlihat tak terlalu senang, karena pernyataan Barcelona dianggapnya kurang keras. Ia ingin klub melangkah lebih jauh dan memberikan dukungan yang lebih besar buat para terpidana juga keluarga mereka.

“Pernyataan Barcelona tidak terlalu berkomitmen,” tulis Laporta di Twitter sebagai tanggapan. “Pernyataan itu mendistorsi kenyataan. Pernyataan itu tak berbicara tentang tahanan politik dan juga tidak lengkap karena tidak mengumumkan sikap dukungan untuk tahanan politik dan keluarga mereka.”

Sementara itu, dalam tulisannya di MarcaCarlos Gonzalez menganggap apa yang dilakukan FC Barcelona dengan mengeluarkan sikap tersebut merupakan kesalahan yang serius.

“Mereka membuat pernyataan, yang menurutku, merupakan pernyataan yang disesalkan. Ini adalah kesalahan terbaru sepanjang pekan yang menyedihkan ini. Aku yakin ada perbedaan pandangan di antara anggota Barcelona.”

“Akan ada orang yang tak setuju dengan hukuman tersebut karena mreka melihatnya terlalu berlebihan, dan akan ada beberapa yang setuju atau yang lain yang menganggap bahwa mereka bisa lebih kuat seandainya mereka yang diadili dinyatakan bersalah atas pemberontakan dan bukan hanya hasutan,” tulis Gonzalez.

Perbedaan pendapat di antara anggota Barcelona-lah yang menurut Gonzalez membuat Barcelona menciptakan situasi yang buruk di antara penggemar mereka. Pasalnya, Barca memasuki area keruh. Gonzalez menyoroti bahwa fans Barcelona ada di seluruh dunia dengan segala gagasan di kepala mereka. Dan yang utama, mereka mendukung Barcelona di olahraganya, bukan di politik.

“Itulah mengapa Barcelona dikagumi di seluruh dunia. Itu bukan karena ideologi mereka,” tulis Gonzalez.

“Barcelona seharusnya tidak melupakan bahwa, selain mereka adalah Catalan, mereka juga klub spanyo yang membawa nama negara ini ke mana pun ia pergi. Mereka tunduk pada hukum yang kami miliki, sama seperti semua orang yang tinggal di Spanyol. Barca mengambil bagian dalam liga di negara ini di semua cabang dan olahraga. Mereka menikmati banyak keuntungan atas hal itu.”

“Jadi, untuk mempertanyakan apakah seseorang layak dipenjara atau tidak, itu bukan urusan klub. Ini tergantung pada pengadilan, pengadilan yang juga membela Barcelona ketika klub terseret ke sana beberapa kali.”

Pernyataan Pep Guardiola

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menentang hukuman yang diberikan kepada para pimpinan kemerdekaan Catalan. Guardiola mengeluarkan opininya bahwa keputusan tersebut menyerang hak asasi manusia seperti hak untuk berkumpul dan demonstrasi, hak atas kebebasan berekspresi, dan hak untuk mendapatkan persidangan yang adil.

“Para pemimpin yang dikecam hari ini [Senin] mewakili mayoritas partai politik di Catalonia,” kata Guardiola dalam siaran pers yang dilakukan secara bersamaan melalui TV3, BBC dan AFP.

“Spanyol hidup dalam arus otoriter di mana hukum anti-teroris digunakan untuk menuntut perbedaan pendapat. Pertarungan ini tidak akan berhenti sampai represi berhenti dan kami menemukan solusi damai dan demokratis.”

Krisis di Barcelona

arcelona telah menangguhkan semua tindakan institusional untuk sisa minggu ini karena krisis politik dan sosial yang sedang berlangsung di Catalonia.

Akibatnya, peresmian toko merchandise resmi Barcelona, yang direncanakan untuk hari Kamis, dan presentasi sepakbola akar rumput dan aksi peringatan untuk menandai 40 tahun La Masia, semuanya telah ditunda.

Barca diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Eibar pada hari Jumat untuk pertandingan LaLiga Santander mereka pada hari Sabtu, tetapi diperkirakan akan ada pemogokan umum di Catalonia pada hari itu. Mereka sekarang mempertimbangkan pilihan perjalanan mereka.

Kerusuhan pun pecah pada Selasa (15/10) lalu antara demonstran dengan polisi. Keadaan sempat rusuh dan terlihat kobaran api di jalanan.