Liverpool gagal menjuarai Premier League musim 2018/2019 setelah hanya terpaut satu poin dari Manchester City. Namun, setidaknya The Reds telah melakukan segalanya untuk menjuarai Premier League. Kemenangan The Reds 2-0 atas Wolverhampton Wanderers membuat mereka mengumpulkan 97 poin, atau yang tertinggi buat runner-up di lima kompetisi top Eropa.
“Kami ingin menuliskan sejarah kami sendiri dan kami melakukannya. Tim ini telah melakukan langkah besar tahun lalu. Kami membuat lompatan pengembangan yang lebih besar,” tutur Klopp dikutip dari BBC.
Nahkoda berkebangsaan Jerman tersebut menambahkan kalau para pemainnya telah mendorong Liverpool ke level yang baru. Menurut Klopp pula, pengembangan dan perbaikan ini masih belum usai, karena ini hanyalah percobaan pertama.
“Kesebelasan ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah bermain untuk Liverpool; 100%. Sepanjang Manchester City dikelilingi kekuatan finansial, tidak akan ada kesebelasan yang melewati mereka dengan mudah. Kami harus mendekati sempurna untuk menjuarai Premier League kalau kasusnya seperti ini,” tutur mantan manajer Borussia Dortmund tersebut.
Liverpool sendiri terakhir kali memenangi Liga Inggris pada 1990, yang artinya, mereka belum pernah menjuarai ketika kompetisi ini berganti nama menjadi Premier League. Namun, Liverpool masih bisa meraih trofi karena mereka melangkah ke final Liga Champions. Lawan yang mereka hadapi adalah peringkat keempat klasemen Premier League musim ini, Tottenham Hotspur.
Musim lalu, Liverpool hanya finis di peringkat keempat dengan jarak 25 poin dari Manchester City yang juara. Musim lalu menjadi fondasi awal skuat Liverpool saat ini. Dan ini benar-benar terjadi karena The Reds mendorong skuat Pep Guardiola begitu keras. Bagaimana tidak? Liverpool hanya kalah sekali, itu pun dari City di Etihad.
“Amat sulit untuk menyiapkan sebuah kesebelasan untuk situasi seperti itu. Kami mencetak gol dan Brighton mencetak gol. Itu adalah sebuah dorongan untuk atmosfer yang sangat bagus. Lalu, suasananya mulai turun. Menjadi jelas ketika atmosfernya tidak lagi gembira, berarti ada sesuatu yang terjadi yang kami tak sukai di Brighton,” ungkap Klopp.
Kegagalan musim ini dijadikan Klopp sebagai timbunan percaya diri untuk menghadapi musim-musim selanjutnya. Klopp, yang terakhir kali menjuarai trofi utama pada 2012 bersama Borussia Dortmud, menganggap langkah besar musim lalu menjadi hal yang amat penting.
“Musim lalu adalah musim yang sangat spesial, musim yang lebih baik ketimbang saat aku dengan tim ku [Dortmund] ketika kami menjadi juara di Jerman. Namun, kami tak bisa mengabaikan kalau ada tim yang lebih baik.”
“Menjadi jelas kalau kami beruntung saat ini, seperti City. Kami tak beruntung melawan City tapi mencetak gol di detik akhir menghadapi Everton dan Newcastle. Padahal pertandingan itu bisa saja seri.”
“Musim ini begitu panjang, dan keras. Anda harus siap dengan penurunan. Kami selalu kompetitif. City punya poin karena mereka sudah di level itu. Mereka punya 198 poin dalam dua tahun, itu spesial. Kami membuat langkah besar. Selalu setelah musim yang bagus kami kehilangan pemain kunci [di masa lalu] tapi kami tak akan seperti itu lagi,” ucap Klopp.
Kami Sudah Melakukan Segalanya
Kapten Liverpool, Jordan Henderson, mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk memenangi gelar. “Tidak ada penyesalan. Kami begitu bagus sepanjang musim dan meninggalkan semuanya di lapangan,” terang Henderson.
“Kami kalah satu pertandingan. Orang mungkin bicara soal pertandingan yang berakhir seri, tapi kami mencoba segala hal untuk memenangi pertanidngan itu. Kami melakukan segalanya di sepanjang musim. City adalah tim yang fantastis dan Anda harus memberi mereka rasa hormat. Musim depan, kami akan memberikan segalanya untuk memenanginya.”
Hal senada juga diungkapkan perah penghargaan PFA Player of the Year, Virgil van Dijk. Menurut tembok utama Liverpool di lini pertahanan itu, rekan setimnya adalah orang-orang yang spesial, dan ia amat bangga menjadi bagian dari itu.
“Kami punya final besar yang akan dihadapi. Kami seharusnya bangga tapi selamat untuk City dan semoga kami bisa menantang mereka tahun depan,” tutur Van Dijk.
“Kami berjuang lebih keras hari ini. Kami tetaplah manusia dan itu akan selalu ada di kepala Anda, Anda tak bisa menyangkalnya. City begitu luar biasa, begitu pula kami. Kami akan bekerja keras lagi dan semoga bisa melakukannya lagi.”