Luis Campos, Sosok yang Hilang dari Sarriball di Chelsea

Foto: Pena Madridista.

Ketika Conte diganti dengan Maurizio Sarri, sebuah impian muncul dalam benak Chelsea. The Blues yang sebelumnya tampil cukup defensif di bawah arahan Conte dan Mourinho ingin diubah menjadi kesebelasan dengan kesebelasan menghibur ala Sarri.

“Kami sangat senang bisa mengontrak Sarri. Ia menjadikan Napoli sebagai kesebelasan paling menarik di Eropa dengan permainan dinamis dan menyerang mereka. Kami tidak sabar untuk melihat dirinya menerapkan filosifi tersebut di Chelsea,” kata direktur klub, Marina Granovskaia.

Demi melancarkan gaya main ‘Sarriball’, Chelsea juga memboyong gelandang Napoli, Jorginho ke Stamford Bridge. Pada awal musim 2018/19, mereka tampil mengesankan sesuai janji. Bahkan sempat memuncaki Premier League meski hanya selama sepekan.

Tapi seiring waktu berjalan, performa the Blues menurun. Pada pekan ke-26, Manchester City membantai Chelsea 6-0 dan mencatatkan rekor kekalahan terbesar klub selama era Premier League. Kekalahan itu juga mengusir Chelsea ke peringkat enam klasemen liga, posisi yang masih mereka tempati hingga tulisan ini dibuat, pekan ke-28.

Celah dari ‘Sarriball’ perlahan terekspose. Dari semua masalah yang dimiliki Sarri, satu jadi paling menonjol di antara lainnya. Sarri tidak memiliki pemain yang ia butuhkan untuk bisa bermain sesuai keinginannya.

Sebenarnya Sarri ingin memboyong banyak nama dari Napoli. Mulai dari Faouzi Ghoulam, Elsaid Hysaj, hingga Kalidou Koulibaly sempat dirumorkan akan mengikuti Sarri ke London. Namun Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis menolak eksodus tersebut. Ia berani melepas Sarri dengan syarat mantan pegawai bank itu hanya dapat memboyong satu nama dari San Paolo.

Akhirnya, tugas dari beberapa pemain diubah. Kante bukan lagi gelandang yang diberikan daya jelajah tinggi, tapi diminta untuk memanfaatkan ruang di daerah pertahanan lawan. Hazard bukan hanya menjadi kreator di sepertiga akhir lapangan, tapi juga diminta untuk mencetak gol. Mengatasi minimnya gol yang diberikan Alvaro Morata dan Olivier Giroud.

Musim 2019/2020 diyakini bisa menjadi awal sesungguhnya untuk Sarri. Pasalnya saat musim baru tiba, pembatasan transfer dari Napoli sudah tidak berlaku. Ia bisa mengambil mantan anak-anak asuhnya dan mendaratkan mereka di Stamford Bridge untuk menunjukkan gaya ‘Sarriball’ yang sesungguhnya.

Sial bagi Sarri, Chelsea terkena embargo transfer karena melakukan transaksi ilegal terkait pemain di bawah umur. Dengan demikian mereka tak diizinkan untuk membeli pemain baru selama dua periode transfer, atau sepanjang musim 2019/2020.

Tidak diizinkan membeli pemain baru, bukan berarti the Blues dilarang melakukan bisnis. Klub milik Roman Abramovich itu kabarnya tengah mengincar Luis Campos dari Lille. The Blues ingin mengisi pos direktur teknik yang sudah kosong sejak November 2017 dengan mantan pemandu bakat Real Madrid tersebut.

Sejauh ini, Presiden Lille Gerard Lopez membantah bahwa direktur olahraga-nya akan ke Stamford Bridge. “Tidak. Tidak. Tidak,” kata Lopez ketika ditanya ESPN FC. Tetapi rumor terus berhembus dan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Campos juga sosok yang tepat untuk Chelsea di tengah krisis identitas mereka.

Foto: Made In Monegasque

Direktur Teknis vs Direktur Olahraga

Campos yang sudah terlibat di level tertinggi sepakbola Eropa sejak 2001 memiliki variasi keahlian dalam resumenya. Ia mengawali karir sebagai manajer di Portugal. Menangani tim seperti Vitoria Setubal dan Gil Vicente sebelum ditarik Jose Mourinho sebagai pencari bakat untuk Real Madrid.

Hanya satu musim di Madrid, Campos pindah ke Monaco. Bersama Les Monegasques inilah ia benar-benar memperlihatkan kemampuannya. Ditunjuk sebagai direktur teknis setelah satu musim mengisi pos kordinator, Campos merupakan sosok di balik keberhasilan Kylian Mbappe, Bernardo Silva, dan Thomas Lemar.

“Saya ingat ketika membawa Mbappe untuk berlatih dengan tim senior AS Monaco. Pelatih Monaco, Leonardo Jardim menghampiri saya setelah sesi latihan dan berkata: ‘Anak ini tak perlu ada di tim muda lagi, dia akan berlatih bersama kita di sini’. Jardim benar, tapi jujur, dia sebenarnya sedikit terlambat,” aku Campos yang sudah melihat talenta Mbappe sejak di akademi.

Bersama Lille sejak 2017, Campos mengisi pos direktur olahraga. Berbeda dengan masa-masanya ketika di Monaco. Secara sederhana, direktur olahraga merupakan perantara manajer atau kepala pelatih dengan pemain dan pemilik klub. Mereka membantu nakhoda tim untuk mencari pemain, melaporkannya pada pemilik, dan menjaga komunikasi dengan incaran mereka.

Sementara direktur teknis memiliki kewajiban untuk memantau semua sudut klub, dari tim senior hingga akademi termuda mereka. Memastikan pemain-pemain tersebut menerapkan dan belajar filosofi yang diinginkan oleh klub. Secara sederhana.

Foto: ESPN

Jalan Keluar Sarri dan Chelsea

Bersama Lille, Campos tidak bertugas untuk memantau pemain mereka. Namun ia menjadi sosok di balik kesuksesan Les Dogues mendapatkan Nicolas Pepe dari SCO Angers dengan dana 10 juta Euro. Hingga pekan ke-27 Ligue 1 2018/2019, Pepe tidak pernah absen untuk Lille dan terlibat dalam 26 gol. Mereka adalah pesaing terdekat PSG meski memiliki selisih 17 poin dengan klub asal Paris tersebut.

Posisi yang ditawarkan Chelsea barulah sama dengan jabatannya ketika menemukan dan mengasuh Mbappe. Bagaimana Mbappe, Bernardo Silva, Lemar, dan lain-lain bisa langsung beradaptasi dengan gaya Jardim dan membawa Monaco menjadi juara pada 2017/2018, itu secara tidak langsung merupakan hadiah dari Campos.

Chelsea tidak bisa memboyong pemain baru selama musim 2019/2020. Mengganti manajer juga sepertinya bukan opsi karena di era seperti sekarang, setiap nakhoda tim ingin punya kendali dalam urusan transfer. Satu-satunya jalan adalah memperkenalkan ‘Sarriball’ pada seluruh lapisan pemain the Blues.

Bukan berarti ini tidak dilakukan Chelsea sebelumnya. Namun sejak Michael Emenalo cabut dari Stamford Bridge pada 2017, tidak ada sosok yang fokus melakukan pekerjaan itu. Luis Campos yang sudah terbukti bisa dan berhasil melakukannya merupakan opsi terbaik bagi Sarri dan Chelsea.