Madrid dan Zidane di Waktu yang Salah

Real Madrid tergopoh-gopoh menjalani musim ini. Di La Liga, hingga pekan ke-11, El Real hanya menempati peringkat keempat dengan jarak tujuh poin dari pemuncak klasemen, Real Sociedad. Di Liga Champions, kondisinya lebih mengerikan. Madrid mencatatkan perjalanan terburuk sejak 30 musim terakhir.

Kekalahan atas Shakhtar Donetsk pada Selasa (1/12) lalu, bikin Madrid tertahan di peringkat ketiga dengan tujuh poin. Madrid mengumpulkan poin yang sama dengan Shakhtar, dan selisih satu poin dari Borussia Monchengladbach sebagai pemuncak klasemen. Kekalahan itu bikin Madrid berpeluang gagal lolos ke fase gugur.

Hasil buruk ini menghadirkan rumor kalau Zinedine Zidane berpeluang dipecat dalam waktu dekat. Bagaimana tidak? Dari tiga pertandingan terakhir di La Liga, Madrid tak pernah menang. Mereka kalah dari Valencia dengan skor memalukan 1-4, dan Alaves 1-2. Madrid hanya mendapatkan satu poin ketika tandang ke Villareal yang berkahir dengan skor 1-1.

“Aku tak akan mundur. Kami punya banyak masa-masa rumit di masa lalu. Aku punya kekuatan untuk melanjutkannya dan aku akan memberikan segalanya, begitu juga dengan para pemain,” kata Zidane.

Zidane memang tak akan mundur. Namun, manajemen klub masih punya kuasa untuk memecatnya. Jurnalis Spanyol, Guillem Balague, kepada BBC mengatakan bahwa Zidane akan dienyahkan kalau Madrid kalah dari Monchengladbach tanggal 9 Desember mendatang.

“Namun, pembuat keputusan yang sama juga mengirimkan pesan ke para jurnalis dengan bilang ‘Aku tak akan memecatnya kalau kami kalah dari Borussia Monchengladbach!” kata Balague

Keadaan jadi rumit karena Madrid juga tidak sedang dalam kondisi finansial yang baik. Mereka bahkan harus mengurangi budget sekitar 250 juta euro, dan itu yang menjadi prioritasnya sekarang.

“Mereka tak ingin mengguncang perahu. Tapi di saat yang sama, langkah selanjutnya baut semua orang adalah mengkritisi presiden klub dan ketika itu terjadi Anda akan memecat manajer,” kata Balague.

Zidane Harus Bertanggung Jawab

Zidane saat ini tengah menghadapi situasi sulit di Real Madrid. El Real tampak seperti kehilangan betul sosok Cristiano Ronaldo yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Sosok Ronaldo dibutuhkan ketika para pemain lain tak tampil maksimal.

Di sisi lain, rekrutan anyar Madrid justru tak memuaskan. Salah satunya Eden Hazard yang masih berkutat dengan cedera. Sejak Juni 2019, Hazard cuma main 28 kali. Cederanya yang terakhir bikin dia akan absen sepanjang Desember ini.

Jurnalis sepakbola Prancis, Julien Laurens, menyatakan bahwa dirinya mengerti akan tekanan yang diterima Zidane. Ditambah lagi hasil yang diraih Madrid tidak cukup bagus.

“Kalau mereka gagal lolos [ke fase gugur], itu tak bisa diterima. Tapi itu bukan kesalahannya (Zidane). Hazard cedera cukup banyak sepanjang dia berada di klub. Bukan salahnya (Zidane). Tidak ada perekrutan musim panas lalu untuk pertama kalinya dalam entah berapa tahun,” kata Laurens.

Soal pembelian pemain, Balague menyatakan kalau klub juga bersalah. “Klub tahu kalau mereka belum memberikan Zidane kartu terbaik. Dia menginginkan Paul Pogba dan mereka tak mendatangkannya,” kata Balague.

“Madrid sekarang bukan tim terkuat dan jika orang-orang seperti Sergio Ramos atau Dani Carvajal cedera maka kualitas tim turun drastis. Mereka tahu tidak adil untuk menyingkirkannya,” ucap Balague.

“Pesan yang saya dapatkan dari klub adalah dia seorang legenda dan kami tidak bisa menyingkirkannya, tetapi pada saat yang sama akan sangat sulit untuk melihat Zidane memiliki masa depan jika dia kalah dari Sevilla dan tersingkir dari Liga Champions.”

***

Dua musim lalu Zidane kembali sebagai penyelamat. Musim lalu, ia membawa El Real juara La Liga. Sayangnya, Zidane dan Madrid berada pada waktu yang salah; salah ketika Madrid kehilangan pemain macam Cristiano Ronaldo; salah ketika Madrid memberi pemain yang tak tepat.