Kieran Trippier telah pindah ke Atlético Madrid di musim panas ini. Namun, Mauricio Pochettino menegaskan bahwa ia tidak menyesal sama sekali. Di satu sisi, isu sebelumnya sempat menyatakan kalau Pochettino melepas Trippier karena ada konflik, tapi ternyata pelatih asal Argentina itu mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan buruk terjadi antara dirinya dan Trippier sebelum ia pindah.
Pochettino hanya bersikeras jika ia tidak merasa keberatan walau dirinya dan Tottenham tidak mampu menahan kepergian Kieran Trippier ke Atlético Madrid pada musim panas lalu. Menanggapi hal ini, dalam sebuah wawancara saat melakoni jeda internasional bersama timnas Inggris, Trippier sempat mengungkapkan bahwa Pochettino dan CEO Spurs, Daniel Levy, memang tidak memberikan kejelasan, dan terkesan berniat untuk menjualnya.
“Saya berbicara dengan manajer tentang rencananya (soal masa depan), dan saya tidak mendapatkan jawaban ya dan bahkan saya tidak mendapatkan jawaban tidak. Jadi, Anda seperti mendapatkan kesan bahwa nasib Anda memang tidak jelas. Itu mengecewakan. Saya sudah memberikan segalanya untuk klub dan saya ingin tetap di sani. Saya mencoba berbicara dengan CEO. Tapi saya tidak benar-benar mendapatkan jawaban. Terkesan bahwa mereka seperti ingin melepas saya,” ungkap Kieran Tripper.
Namun, versi pernyataan Mauricio Pochettino jauh berbeda. Meskipun sedikit ragu, namun ia bersusah payah untuk mengatakan bahwa perpisahan (antara dirinya dan Trippier) itu hanyalah bagian dari sepakbola, dan tidak ada perasaan buruk dari sisinya yang terbesit ketika memberikan jawaban tentang masa depan Trippier di klub. Menurutnya, itu semua hanya persoalan interpretasi yang kadang memang tidak selalu sama.
“Satu-satunya percakapan ketika dia (Trippier) tiba setelah musim panas lalu adalah, ketika dia datang menemui saya, dia meminta saya untuk melakukan pertemuan khusus, dan berkata, ‘Bos, saya pikir saya memiliki kemungkinan yang baik dan untuk alasan yang berbeda, dan saya ingin menerima tawaran dari Atlético Madrid’. Dia bahkan tidak bertanya apa-apa pada saya,“ tutur Pochettino dilansir dari The Guardian.
“Dia hanya mengomunikasikan apakah klub akan menerima tawaran itu atau tidak. Tidak ada lagi setelah itu. Itu bukan percakapan dua arah. Jadi, apakah saya menginginkan dia pergi? Atau dia menginginkannya sendiri? Ini hanyalah hal biasa di sepakbola, dan persoalan hanya perbedaan interpretasi saja. Saya tidak keberatan (atau menyesal) dengan keputusannya.”
Kieran Trippier tampak seperti ingin membersihkan namanya dari Pochettino, dan sempat meminta Harry Kane untuk memberi tahu manajer bahwa kata-katanya telah keluar dari konteks persoalan. Namun, ia masih merasa kesulitan untuk melakukan itu. Trippier awalnya sudah mengirim sms kepada Pochettino, hanya saja pesannya tidak sampai karena Pochettino baru-baru ini telah mengubah nomor ponselnya.
Melihat situasi itu, Pochettino sendiri kemudian kembali memberi tahu bahwa ia sama sekali tidak punya maslaah dengan Trippier. Menurutnya, keputusan yang mantan anak asuhnya itu buat sudah bulat, jadi mau tidak mau ia harus merealisasikan itu.
“Sekali lagi, saya tidak punya masalah dengan Kieran. Dalam sepakbola, keputusan apapun bisa terjadi, dan pemain berpindah dari satu klub ke klub lainnya itu hal yang wajar. Dan dia (Trippier) memang harus pindah. Kenyataannya adalah satu realitas, akan tetapi siapa yang dianggap benar dalam semua proses ini? Saya tidak tahu. Saya hanya menyimpan kenangan yang sangat baik tentang dia,“ ujar Pochettino.
“Kami mengontraknya dari Burnley seharga 4 juta paun ketika ia bermain apik di Premier League pada 2015, dan dia khawatir apakah dia akan bermain atau tidak. Saya berkata, ‘Jangan khawatir, kami akan berusaha menyediakan waktu bermain untuk Anda, dan Anda akan tampil dengan kondisi terbaik’. Saya rasa tidak ada masalah soal hal ini.”
Setelah satu setengah tahun sejak kedatangannya ke Spurs, Trippier masuk ke starting XI Pochettino, lalu ia dipanggil ke tim nasional, dan bahkan berhasil bermain di Piala Dunia. Sekarang, ia berada dalam puncak kariernya dan bermain bersama Atletico Madrid. Semua pencapaian ini sangat disikapi dengan baik oleh Pochettino dengan memberikan yang terbaik untuknya selama ini.
“Dia sudah banyak berkembang sejak masuk ke tim utama Spurs. Dia sudah memainkan final Liga Champions di musim lalu, dan saya sudah menghargai kerja kerasnya ketika saya lebih memilihnya di saat saya memiliki banyak opsi (dengan Serge Aurier, Davinson Sánchez, Kyle Walker-Peters) di pos bek kanan. Tindakan saya ini berbicara lebih dari mulut saya. Jadi, setelah ini Anda bisa simpulkan sendiri,” tegas Mauricio Pochettino.
Catatan redaksi: kutipan diambil dari The Guardian