Menanti Kembalinya Manchester City Usai Kalah dari Norwich

Foto: Twitter Manchester City.

Tampaknya aneh mengetahui bahwa setelah kekalahan Manchester City atas Norwich dengan skor 3-2 pekan lalu, ada sebuah pembicaraan tentang City yang perlu memperkuat kembali skuatnya. Padahal, seluruh pasukan Norwich City saja harganya lebih murah daripada pemain pengganti The Citizen. Maka tak ayal jika ini merupakan solusi yang benar-benar absurd.

Sebenarnya, satu aspek yang memunculkan solusi tersebut adalah karena cedera Aymeric Laporte. Dengan ketidakhadirannya, skuat City seolah rapuh dan mudah hancur berkeping-keping di barisan belakang. Kemitraan John Stones dan Nicolás Otamendi seakan tidak menjadi solusi yang baik untuk pertahanan City. Apalagi ketika itu kedua pemain tersebut sama-sama membuat kesalahan yang membuat resah Pep Guardiola.

Mantan pelatih Barcelona itu pun mengungkapkan bahwa Aymeric Laporte adalah pemain paling solid dan luar biasa yang ia miliki di musim lalu. Ia juga dengan jujur megakui kalau cedera yang dialami oleh Laporte merupakan kehilangan terbesarnya dalam beberapa waktu ke depan. Namun, Pep tidak memprotes kesalahan yang dibuat oleh bek-beknya di laga melawan Norwich, karena menurutnya semua pemain pernah melakukan kesalahan.

“Bek paling solid dan luar biasa yang kami miliki di musim sebelumnya adalah Laporte. Tapi, dia harus mengalami cedera lutut sampai tahun baru nanti, dan itu membuat saya kehilangan besar. Saya tidak merasa kesal dengan apa yang terjadi. John dan Nico, selama tiga musim mereka sudah bermain dengan sangat banyak. Begitu pula dengan Kyle Walker,” tutur Pep Guardiola dilansir dari The Guardian.

“Kesalahan itu hal yang wajar. Laporte juga membuat kesalahan di perempat final Liga Champions ketika kami melawan Tottenham. Padahal dia tidak pernah melakukan kesalahan sebelumnya. Jadi, kita harus melihat apa masalahnya. Jika para pemain ingin mengambil langkah untuk memperbaiki, maka kami akan menyelesaikannya. Jika masih memiliki keraguan, kami pun akan menyelesaikannya.”

“Mereka (para pemain) memberi saya prestise yang saya miliki di Inggris. Di musim pertama saya, saya dianggap sebagai ‘si penipu Guardiola’, ‘Fraudiola’. Oke, tapi saya berhasil menyelesaikannya. Bagaimana mungkin, saya akhirnya bisa bermain dengan cara yang sama dan para pemain saya memiliki banyak tekel. Maka para pemain inilah yang memberi saya prestise, dan semua orang di seluruh dunia selalu membicarakan tentang betapa baiknya saya sebagai manajer.”

Sementara itu, Stones dan Otamendi memang telah memainkan banyak pertandingan untuk City, dan mereka telah melakukannya bersama pada beberapa kesempatan selama satu tahun terakhir. Kekalahan atas Norwich adalah yang keempat kalinya sejak mereka bermain sebagai duet sejak kedatangan Laporte pada Januari 2018. Oleh karena itu, Guardiola masih percaya kepada anak asuhnya, terutama Stones dan Otamendi, untuk dapat memperbaiki kapasitas mereka supaya fokus kembali.

Seiring dengan itu, dalam jangka pendek, mereka berdua mungkin akan tetap dipasangkan sebagai duet bek tengah City. Pep pun mungkin akan memasang Fernandinho di lini tengah untuk diperankan sebagai penyokong barisan belakang. Tentu saja, hal ini merupakan opsi terbaik karena mengingat kepemimpinan di posisi itu sudah tidak ada lagi. Bahkan bukan hanya karena faktor Aymeric Laporte, akan tetapi juga karena fakotor Vincent Kompany yang sudah pergi meninggalkan City akhir musim lalu.

Di satu sisi, Laporte dan Kompany, mereka berdua merupakan kombinasi bek yang berhasil memberikan hasil terbaik untuk City dalam 18 bulan terakhir. Dalam 11 pertandingan saja sejak mereka berduet sebagai bek, tercatat bahwa rasio kemenangan City naik pesat hingga mencapai angka persentase sebesar 91% (dikutip dari The Guardian). Oleh karena itu, wajar rasanya mengapa Pep Guardiola benar-benar merasa kehilangan ketika Laporte cedera hingga lima sampai enam bulan ke depan.

Namun Guardiola tetaplah Guardiola. Ketika ia berbicara, perkataanya akan selalu kembali kepada dirinya sendiri, dan ia pasti akan melakukan sesuatu pada hal-hal yang harus ia tangani. Salah satunya adalah ketika ia mengatakan bahwa timnya akan mulai menghabiskan waktu hampir setiap hari di tempat latihan untuk memperbaiki kekurangan yang membuat mereka terlihat rapuh di Carrow Road pekan lalu. Tidak menuntut kemungkinan, cara ini juga adalah sebuah langkah yang ia ambil untuk memastikan agar pemain terbaiknya tidak dirotasi.