Merayakan Kembalinya Duet Bauman-Ezechiel, Merayakan Gemilangnya Persib

Foto: Instagram.com/persib

Jonathan Bauman dan Ezechiel N’Douassel bagaikan sepasang kekasih. Maka, ketika mereka dipisahkan, akan ada efek-efek yang terasa, termasuk bagi kesebelasan tempat mereka bernaung, Persib Bandung.

Terakhir kali, Ezechiel dan Bauman berduet adalah pada laga antara Persib melawan Persija yang berlangsung pada 23 September 2018 silam. Ketika itu, duet keduanya menjadi petaka bagi pertahanan Persija. Masing-masing, baik itu Ezechiel maupun Bauman, sukses menyumbang gol bagi Persib dalam kemenangan 3-2 atas Persija.

Namun, situasi yang panas di luar lapangan, berawal dari kematian Haringga Sirla, lalu berlanjut kepada sanksi panas PSSI kepada Persib, membuat Ezechiel dan Bauman tidak bisa bermain bersama. Ezechiel mendapatkan sanksi larangan main sebanyak lima laga, sementara Bauman dua laga.

Baca juga: Persib yang Tak Perlu Takut Lagi akan Persipura

Bauman sempat bermain dalam laga melawan PSM, namun, kartu merah yang dia derita membuatnya harus absen dalam laga melawan Bali United. Ketika keduanya tidak bermain, cukup banyak masalah yang diderita Persib. Maklum, pertengkaran kekasih, bahkan sampai adanya perpisahan, kerap berdampak pada beberapa hal.

Di sini, pisahnya duet Ezechiel dan Bauman memberikan dampak signifikan terhadap permainan Persib, terutama di lini depan.

Efek “Pertengkaran” Ezechiel dan Bauman

Bagi beberapa sepasang kekasih, menepi untuk sementara setelah melalui pertengkaran berat adalah cara yang baik untuk instrospeksi diri masing-masing. Dari situ, akan ditemukan kesalahan-kesalahan dalam diri, sehingga ketika bersama kembali, toleransi akan menjadi jaminan tersendiri.

Lalu, bagaimana jika pertengkaran itu sebenarnya diinisasi oleh pihak luar, dan sepasang kekasih dipaksa berpisah oleh pertengkaran yang sebenarnya tidak mereka sebabkan? Mirip Romeo-Juliet, inilah yang terjadi pada Eze dan Bauman.

Pertengkaran antara PSSI dan Persib perkara apa yang terjadi dalam laga Persib lawan Persija berbuntut panjang. PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia menghukum Persib atas apa yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 23 September 2018 tersebut. Tidak hanya hukuman kepada pihak Persib, hukuman juga dijatuhkan kepada para pemain yang main di laga itu.

Salah dua yang kena hukum adalah Ezechiel dan Bauman. Mereka, yang sebelumnya akrab-akrab saja, akhirnya harus merasakan dampak dari pertengkaran antara PSSI dan Persib. Keduanya pun harus berpisah, dan ini memberikan efek yang kentara bagi permainan Persib.

Dari lima laga saat Ezechiel dan Bauman tidak bermain bersama, Persib tidak pernah membukukan kemenangan. Total, mereka hanya meraih dua kali hasil imbang dan tiga kali kekalahan. Dari lima laga tersebut, Persib hanya membukukan empat gol dan kemasukan sembilan gol. Empat gol yang hanya dicetak Persib menunjukkan dengan jelas dampak ketiadaan duet Eze dan Bauman.

Tapi, sekarang Persib sudah tidak perlu khawatir lagi. Mereka sudah akur dan bisa bermain bersama kembali.

Laga Lawan Bhayangkara FC, Merayakan Kembalinya Duet Bauman-Eze

Langit Stadion PTIK tampak mendung saat itu. Namun, suasana di dalam stadion sama sekali tidak mencerminkan sebuah kemendungan. Di dalamnya, sedang berlangsung laga besar yang mempertemukan Bhayangkara FC dan Persib.

Ada yang berbeda pada suasana tim Persib kali ini. Jika lazimnya aura yang menyelimuti Persib adalah kegamangan dan keraguan, kali ini, suasana Persib tampak lebih positif. Apalagi jika menilik susunan pemain yang diturunkan oleh Persib. Ini adalah susunan yang biasanya diturunkan oleh pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, dalam setiap laga Persib.

Aura positif itu pun mewujud menjadi sebuah penampilan impresif Persib di laga melawan Bhayangkara. Dari semua lini permainan Persib, lini depan tampak menjadi yang paling segar dengan hadirnya Eze dan Bauman.

Kombinasi-kombinasi mulai terlihat di lini depan Persib dengan hadirnya duet Eze dan Bauman ini. Jika biasanya para pemain depan Persib, selain Eze dan Bauman, tidak bisa menahan bola lama di depan, baik itu Eze dan Bauman dapat menahan bola lebih lama. Hal ini menjadikan para pengalir bola di lini tengah Persib leluasa menjalankan tugasnya.

Tidak hanya itu, saling pengertian antara keduanya juga menjadi sesuatu yang muncul kembali di laga ini setelah sekian lama. Dalam proses gol kedua Persib, tampak Eze tidak perlu melihat ke arah kotak penalti untuk tahu di mana posisi Bauman. Pun dengan Bauman, dia sudah tahu ke mana Eze akan mengirimkan bola, sehingga bisa berdiri di posisi yang pas di dalam kotak penalti.

Gol kedua yang dicetak oleh Persib, ditambah satu gol Eze yang merupakan buah dari umpan pojok apik Supardi, mencerminkan satu hal, bahwa Persib tidak perlu khawatir lagi. Mereka siap untuk bersaing di papan atas Go-Jek Liga 1 2018 lagi.

***

Liga 1 2018 hanya tinggal menyisakan lima laga lagi saja bagi Persib. Di depan, ada PSMS, PSIS, Perseru, Persela, dan Barito Putera yang siap mengadang Persib. Kesemuanya adalah lawan yang menipu: tidak terlihat kuat, tapi bisa menghadirkan ancaman bagi Persib.

Maka, di sisa lima laga tersebut, Persib tentu membutuhkan kekuatan para pemain terbaiknya agar bisa bersaing di papan atas sampai akhir musim nanti. Dengan sudah hadirnya Bojan Malisic, Ezechiel N’Douassel, serta Jonathan Bauman, Persib tidak perlu risau lagi.

Tapi ya, namanya juga Liga 1, segala sesuatunya masih terjadi. Asal jangan melakukan hal-hal aneh, maka kans Persib untuk menjuarai liga masih terbuka.