Chelsea dikabarkan tengah melakukan pendekatan formal kepada Derby County untuk menjadikan Frank Lampard sebagai pelatih baru The Blues. Mantan pemain Chelsea tersebut diproyeksikan menggantikan Maurizio Sarri yang kabarnya sudah menjalin kesepakatan dengan Juventus.
Mendatangkan Lampard dari Derby tidaklah gratis. Chelsea mesti mengeluarkan sekitar 4 juta paun sebagai kompensasi atas kontrak Lampard di Derby yang masih tersisa dua musim lagi. Derby sendiri menurut The Guardian sudah mengerti kalau mereka tak akan bersama Lampard lagi musim depan.
Penunjukkan Lampard memang tak mengejutkan mengingat keberhasilannya membawa Derby County ke final play-off Divisi Championship, meski kalah dari Aston Villa yang diasisteni oleh rekan sejawatnya, John Terry. Selain itu, intrik di dalam klub membuat banyak orang percaya kalau Sarri tak akan lama berada di Chelsea.
Awalnya, masa depan Sarri berada dalam ancaman mengingat Chelsea harus berjuang menghadapi Manchester United dan Arsenal untuk merebut satu tempat di Liga Champions musim depan. Masa depan Sarri bahkan ditentukan dari hasil akhir final Europa League kala Chelsea melawat ke Baku guna menghadapi kesebelasan Premier League lain, Arsenal.
Keberhasilan The Blues mengangkat trofi Europa League ternyata tidak membuat masa depan Sarri terang benderang. Justru daya tawar Sarri kian meningkat mengingat Juventus begitu menginginkan jasanya. Sarri pun agaknya tak masalah untuk pindah karena ia akan menghadapi masalah musim depan bila masih menangani Chelsea. Masalah itu adalah larangan transfer selama dua bursa transfer yang membuat Sarri tak bisa memperbaiki tim dengan menambah pemain baru.
Sejatinya, kalau Sarri jadi ke Juventus, Chelsea justru masih mendapatkan keuntungan meski harus membayar kompensasi Lampard. Soalnya, Juventus kabarnya bersedia membayar kompensasi Sarri senilai lima juta paun.
Perekrutan Lampard menjadi penting untuk membentuk tim. Lampard diharapkan sudah melatih N’Golo Kante dan kolega sebelum latihan pramusim dimulai pada pekan pertama di bulan Juni.
Tentu, penunjukkan Lampard menimbulkan pro dan kontra. Salah satu alasannya karena kurangnya pengalaman Lampard sebagai pelatih, meski ia sukses membawa Derby ke final play-off Divisi Championship. Meski demikian, dukungan tetap diberikan dari pejabat klub untuk menjadikannya sebagai pelatih. Apalagi dengan larangan transfer, Lampard diharapkan menggunakan kemampuan dan pendekatannya untuk memaksimalkan para pemain muda.
Di bawah Lampard para pemain muda potensial macam Tammy Abraham, Reece James, Mason Mount, Fikayo Tomori, dan Callum Hudson-Odoi, diharapkan diberikan peran yang lebih signifikan di tim utama. Lampard pun mau tak mau menggunakan pemain muda mengingat ia harus membagi prioritas di Premier League dan di Liga Champions.
“Lampard, yang dibantu oleh mantan gelandang Chelsea dan pelatih tim U-18, Jody Morris, terlihat sebagai figur yang bisa mengeluarkan bakat terbai dari alumnus akademi dan pemain pinjaman kembali yang salah duanya, Mount dan Tomori, yang bermain bagus dalam pengelolaannya di Derby,” tulis Dominic Fifield dari The Guardian.
Hubungan Chelsea dengan Derby pun bisa dibilang baik. Apalagi CEO Derby, Stephen Pearce, pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Chelsea hingga 2013 lalu. Sebelum rumor menyebar, Lampard sebenarnya sudah menyiapkan skema pramusim untuk Derby, termasuk perpanjangan kontrak pemain dan rencana transfer.
Penunjukkan Lampard bukannya tanpa risiko. Sejumlah mantan pemain memang terbilang berhasil menangani klub seperti Pep Guardiola di Barcelona (kini Manchester City) dan Zinedine Zidane di Real Madrid. Namun, tak sedikit pula yang berakhir menyedihkan. Salah satunya karena pengalaman manajerial mereka yang kurang, dan klub yang tak sabaran.
Hal ini akan menimpa Lampard karena target minimal para pelatih Chelsea biasanya lolos ke Liga Champions. Tekanan semacam ini akan terus menimpa Lampard apalagi kalau di awal musim ia tak memulai start dengan baik.
Namun, tentu ada hal baik dari penunjukkan Lampard. Yang paling utama jelas ia akan memoles para pemain muda potensial milik Chelsea yang keberadaannya seringkali terlupakan. Padahal, Chelsea punya sejumlah pemain muda yang berpotensi menjadi bintang. Bahkan pemain macam Hudson-Odoi jarang dimainkan meski para penggemar Chelsea tahu benar kalau pemain kelahiran 7 November 2000 ini punya potensi untuk menjadi tulang punggung The Blues di masa depan.
Lampard merupakan pemain dengan jumlah penampilan terbanyak keempat untuk Chelsea dengan 648 pertandingan. Ia memenangi tiga gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions. Meski berposisi sebagai gelandang, Lampard justru mencatatkan diri sebagai top skorer sepanjang masa Chelsea dengan 211 gol.