Percaya pada Produk Lokal, Resep Kesuksesan Athletic Club

Athletic Club merupakan salah satu kesebelasan dengan sejarah panjang di La Liga Spanyol. Saat ini, Athletic Club juga dikenal karena kiprahnya dalam industri olahraga secara global.

Ada sejumlah faktor yang mendasarinya. Yang pertama adalah soal sejarah. Athletic Bilbao adalah satu dari tiga kesebelasan yang tak pernah terdegradasi di La Liga bersama dengan FC Barcelona dan Real Madrid.

Athletic juga merupakan kesebelasan dengan gelar La Liga terbanyak keempat dengan delapan gelar dan tujuh kali sebagai runner up. Uniknya, hal ini dicapai dengan mempertahankan satu hal: pemain Athletic Bilbao hanya berasal dari Basque, atau punya hubungan keluarga dengan wilayah tersebut.

Baca juga: Mengapa Athletic Bilbao Jarang Transfer Pemain?

Presiden Athletic, Aitor Elizegi merupakan figur yang dikenal di Basque. Ia merupakan seorang pengusaha di bidang gastronomi. Satu hal yang memperkuat Athletic dalam mempertahankan budayanya untuk hanya memainkan pemain asal Basque, juga tak lepas dari gastronomi itu sendiri.

Gastronomi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara budaya dan makanan sebagai salah satu produk budaya. Ini dikarenakan makanan memiliki fungsi sosial-budaya yang merupakan hasil adaptasi manusia terhadap lingkungannya [1].

“Kita bisa melihat pada gastronomi Basque untuk menemukan nilai-nilai yang hadir di sektor ini seperti penghormatan terhadap tradisi, produk lokal, pemasok, dan kolega. Saya sering menyampaikan gagasan untuk mengikuti koki, tokoh media, dan penulis, yang benar-benar mengerti profesi mereka, karena banyak dari pelajaran ini berlaku untuk olahraga tingkat elit,” kata Aitor.

Sama seperti gastronomi yang menekankan pada produk lokal, Aitor juga mengajak kesebelasan untuk menjadikan pemain homegrown sebagai bagian terkuat dari pendekatan klub itu sendiri. Buat Athletic Club, inti dari filosofi lokalnya bisa ditemukan di Akademi Lezama.

Baru saja merayakan anniversary yang ke-50, Akademi Lezama dianggap sebagai perintis akademi sepakbola di Eropa. Setelah menyatukan semua timnya di fasilitas yang sama, Athletic Club meletakkan fondasi untuk masa depan mereka.

Hingga kini, Lezama terus memproduksi pesepakbola berbakat. Saat menang atas Cadiz pada 16 Februari 2021 lalu, 14 dari 16 pemain yang diturunkan di Estadio Ramon de Carranza tersebut, merupakan alumnus akademi.

“Kami tahu itu bisa menjadi sebuah batasan, tapi juga menjadi kekuatan kami karena aturan itu memungkinkan kami untuk membangun semangat tim saat kami bertanding dan itu adalah pesan yang ingin kami sampaikan pada orang lain. Menyatukan kekuatan para individu bisa lebih baik ketimbang sebuah tim dengan banyak bakat individu,” kata Aitor.

Cara yang dilakukan Bilbao adalah melakukan kerja sama dengan klub lokal. Hingga kini, ada lebih dari 130 kesebelasan di Basque yang bekerja sama dengan Bilbao. Baru-baru ini, Athletic bekerja sama dengan Antiquoko selama 10 tahun, untuk mengamankan bakat lain untuk masa depan. Aitor juga mengungkapkan kalau klub meningkatkan pemandu bakat mereka di daerah Navarre dan Alava.

“Fokus untuk melatih pemain lokal juga memberi garansi untuk tak terlalu tergantung pada bursa transfer terlalu banyak,” kata Aitor.

Karena strategi penggunaan pemain lokal inilah, banyak yang mengagumi Athletic Club. Hal ini dimaksimalkan klub dengan melebarkan sayap untuk meraih pasar global. Asia, Amerika Selatan, dan Afrika, sudah terlebih dahulu dijalin kerja samanya lewat yayasan klub.

“Kami pikir adalah penting untuk membagi model tanggung jawab sosial di masyarakat seperti perlindungan anak dan nutrisi. Kami ingin membagikan ini dimanapun kami berada,” kata Aitor.

Untungnya, dunia saat ini berkembang dengan amat cepat. Teknologi pun menjadi kekuatan dari bagaimana Athletic Club mengomunikasikan pesan mereka. “Digitalisasi dan manajemen data akan membantu kami untuk dianggap sebagai glocal [global dan lokal] brand.”

Aitor percaya kalau penggemar sepakbola di seluruh dunia tengah mencari keaslian dan cerita yang betulan, yang mana klub bisa memberinya lewat saluran digital.

San Mames merupakan kandang yang tepat buat Athletic Club. Sejumlah penghargaan untuk kualitas arsitekturnya menunjukkan kalau Athletic punya infrastruktur yang baik, belum lagi teknologi yang dimiliki stadion tersebut. Untuk itu, Athletic ingin memaksimalkan pendapatan dari stadion, termasuk dari turis, saat kondisi kesehatan mulai membaik.

“Penggemar sepakbola semua punya monumen yang ingin mereka lihat, mungkin selusin atau lebih stadion yang ingin mereka kunjungi suatu hari nanti. Jadi, kami ingin San Mames menjadi referensi global dan menjadi suatu tempat yang ingin dikunjungi penggemar.”

Sumber: La Liga.

[1] https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/p-perbedaan-gastronomi-dan-kuliner/