Pesan Gareth Southgate untuk Hadapi Pandemi Corona

Semakin menegangnya keadaan akibat wabah pandemi virus corona, menuntut setiap orang untuk wajib siaga setiap saat. Hal ini perlahan-lahan memberikan kesan yang “menakutkan”, dan tidak sedikit yang langsung merasa “panik” dalam bersikap menghadapinya.

Keadaan semacam ini juga ternyata turut mempengaruhi Gareth Southgate. Manajer timnas Inggris itu sangat menyoroti bahwa ada tantangan terhadap kesehatan mental yang ditimbulkan oleh isolasi selama pandemi virus corona. Kehilangan rutinitas menjadikan sepakbola tidak lagi menonjol dalam pikirannya.

Southgate bersama timnas Inggris seharusnya bersiap-siap untuk pertandingan persahabatan melawan Italia dan Denmark yang dihelat di Wembley. Dan ia juga semestinya sedang menghitung mundur kesiapan timnya itu dalam menghadapi Euro 2020. Namun tampaknya situasi berkata lain, pertandingan persahabatan dibatalkan dan Euro 2020 ditunda sampai musim panas tahun depan.

Menyikapi situasi ini, pria 49 tahun itu lalu menulis surat terbuka kepada para suporter Inggris, di mana ia mendesak semua orang (termasuk suporter) untuk mengikuti kebijakan pemerintah. Selebihnya, ia berbicara tentang dampak “fisik dan emosional” dari krisis yang timbul akibat wabah Covid-19 ini.

“Untuk semua orang di negara kami, fokus utama saat ini –dan bulan-bulan mendatang– tidak diragukan lagi adalah untuk menjaga keluarga. Kita harus sama-sama mendukung komunitas dan bekerja sama untuk mencapai apa yang jelas merupakan tes (isolasi) paling ekstrem yang pernah kami hadapi secara kolektif dalam beberapa dekade,” tulis Gareth Southgate dikutip dari The Guardian.

“Dengan cara Anda semua berkumpul untuk mendukung timnas Inggris, kami sekarang harus berkumpul untuk sama-sama memerangi virus. Virus ini telah menyebabkan banyak masalah fisik dan emosional. Jadi, silakan terus mengikuti kebijakan (pemerintah) dalam menjaga kebersihan dan juga tindakan pencegahan yang masuk akal. Ini semua dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus dan untuk melindungi mereka yang paling rentan terhadap dampaknya.”

“Tanggung jawab itu ada pada kita semua. Kami juga sadar akan ketidakpastian ekonomi yang memengaruhi begitu banyak bisnis, dan akibatnya, hampir setiap keluarga terkena dampaknya. Ditambah dengan tantangan ketika isolasi diri, hilangnya rutinitas untuk kehidupan kerja dan sosial yang normal, itu membuat kita berada dalam tantangan nyata bagi kesejahteraan mental kita.”

Selain itu, Gareth Southgate juga mengatakan bahwa para pahlawan dalam beberapa bulan ke depan tidak akan muncul dari pemain sepakbola. Akan tetapi pahlawan sesungguhnya akan muncul dari para dokter dan perawat yang mempertaruhkan hidup mereka untuk merawat orang lain yang terjangkit virus corona.

“Anak-anak kita mungkin merasa cemas dengan ketidakpastian ini. Itu tidak normal bagi siapa pun di antara kita, dan itu akan menantang kita semua. Kami seharusnya bermain minggu depan dan mewakili Anda sepanjang musim panas ini, tetapi sekarang jelas bukan saatnya bagi kami untuk menjadi pusat perhatian,” ujar Southgate.

“Para pahlawan yang muncul akan menjadi pria dan wanita yang terus bekerja tanpa lelah di rumah sakit dan pusat medis untuk menjaga teman dan keluarga kami. Mereka tidak akan menerima pujian individu, tetapi kita semua tahu bahwa pentingnya mereka telah melampaui apa pun yang kita lakukan di lapangan (sepakbola).”

Euro yang seharusnya diadakan akhir musim ini telah dijadwalkan ulang. Dari yang sebelumnya dihelat 12 Juni – 12 Juli tahun ini diubah menjadi 11 Juni – 11 Juli tahun depan. Tujuan diubahnya jadwal tersebut adalah supaya turnamen yang berjalan tetap seperti yang direncanakan di 12 kota, termasuk London, Glasgow dan Dublin.

“Ketika kami bermain lagi sebagai timnas Inggris, itu akan terjadi disaat yang sudah aman. Di mana pada saat tidak hanya negara kami, tetapi seluruh dunia juga, sudah berada di jalan menuju pemulihan. Semoga kita akan lebih dekat satu sama lain dari sebelumnya, dan siap untuk kembali menikmati sensasi yang dibawa oleh sepakbola,” tambah Gareth Southgate.

“Untuk bermain di Kejuaraan Eropa musim panas mendatang masih akan mungkin untuk semua skuat kami. Dan oleh karena itu kami tidak boleh menghabiskan waktu lagi untuk memikirkan penundaan kompetisi. Saya merasa yakin ketika saat itu tiba, saya tidak akan pernah bangga menjadi pemimpin tim ini (akibat efek pandemi virus).”

 

Catatan: kutipan pesan dilansir dari The Guardian